Efektifitas Ekstrak Serai Dapur (Cymbopogon citratus) Sebagai Larvasida Nyamuk Culex Sp di Kota Kupang
Abstract
Beberapa penyakit disebabkan oleh nyamuk sebagai vektor, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria dan filariasis. Kota Kupang pada tahun 2018, terdapat 238 kasus DBD dan 35 kasus malaria. Berbagai upaya dilakukan untuk memutuskan siklus hidup nyamuk, salah satunya dengan menggunakan larvasida. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai larvasida adalah serai dapur (Cymbopogon citratus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Lethal Concentration 50 (LC50) dari ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus). Pengujian ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus) sebagai larvasida dilakukan dengan menggunakan 25 ekor larva Culex sp pada setiap perlakuan dan diuji pada enam konsentrasi yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8% dan 1% serta dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali dan dilakukan pengamatan pada 2 jam, 4 jam, 12 jam dan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan kematian larva sebesar 5,3% (0%); 45,3% (0,2%); 70,6% 0,4%; 96% (0,6%); 100% (0,8% dan 1%). Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 sebesar 0,412%, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus) efektif sebagai larvasida nyamuk Culex sp dan pada konsentrasi 0,412% ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus) mampu membunuh 50% dari jumlah larva uji.Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai larvasida adalah serai dapur (Cymbopogon citratus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Lethal Concentration 50 (LC50) dari ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus). Pengujian ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus) sebagai larvasida dilakukan dengan menggunakan 25 ekor larva Culex sp pada setiap perlakuan dan diuji pada enam konsentrasi yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8% dan 1% serta dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali dan dilakukan pengamatan pada 2 jam, 4 jam, 12 jam dan 24 jam. Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 sebesar 0,412%, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus) efektif sebagai larvasida nyamuk Culex sp dan pada konsentrasi 0,412% ekstrak serai dapur (Cymbopogon citratus) mampu membunuh 50% dari jumlah larva uji.
Downloads
References
Cania E, Setyaningrum E. 2013. Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Legundi (Vitex trifolia) Terhadap Larva Aedes aegypti. Medical Journal of Lampung University, 2(4): 52–60.
Das BP.2013. Pictorial Key to Common Species of Culex (Culex) Mosquitoes Associated with Japanese Encephalitis Virus in India.
[Dinkes] Dinas Kesehatan. 2018. Profil Kesehatan Kota Kupang 2018.
Farida WR, Pratiwi, Semiadi G. 2000. Tanin dan Pengaruhnya pada Ternak, 6(3): 6670.
Istiana, Heriyani L, Isnaini. 2012. Status Kerentanan Larva Aedes aegypti Terhadap Temefos di Banjarmasin Barat, J.Buski, 4 (2): 53-58.
Kardinan A. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk Vol. I. Jakarta: Agro Media Pustaka, pp: 2-5, 22-23, 28-29.
Krisdayanta. 2002. Efikasi Insektisida Berbagai Ekstrak Etanol daun Tumbuhan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus di Laboratorium [Tesis].Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ningsi EW, Yuniar N, Fachlevy AF. 2016. Efektivitas Uji Daya Bunuh Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Larva Nyamuk Anopheles aconitus donits Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Di Daerah Persawahan Desa Lalonggombu Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan.
Nugraha EC, Mulyowati T, Binugraheni R. 2019. Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etanolik Daun Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) terhadap Larva Culex sp. Instar III, Jurnal Biomedika, 12(2): 236-243.
Nurhaifah D, Sukesi TW. 2015. Efektifitas Air Perasan Kulit Jeruk Manis Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9(3): 207-213.
Pinardi, Tuhu, Koesmantoro H dan Yulianto M. 2010. Pengaruh Larutan Serai Wangi dan Daun Tembelekan Terhadap Daya Tolak Gigitan Nyamuk Aedes aegypti, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 1(1): 2086-3098.
Pratt HD, Stojanovich CJ. 1966. Workbook on the Identification of Anopheles Adults. U.S. Department of Health, Education, and Welfare, Public Health Service, Atlanta (Gorgia, U.S.A.), pp: 56, 63.
Prijono D. 1988. Pengujian insektisida. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Reuben R, Tewari SC, Hiriyan J, Akiyama J. 1994. Illustrated key to genera of Culex (Culex) Associated With Japanese Encephalitis In Southeast Asia ((Diptera: Culicidae). Mosq Sys, 26:75-96.
Robinson T. 1991. Kandungan organik tumbuhan tingkat tinggi. Bandung: ITB.
Rumengan A. 2010. Uji Larvasida Nyamuk (Aedes aegypti) dari Ascidian (Didemnum Molle),Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6 (2): 84-86.
Susanti L, Boesri H. 2012. Toksisitas Biolarvasida Ekstrak Tembakau Dibandingkan Dengan Ekstrak Zodia Terhadap Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue. Buletin Penelitian Kesehatan : 40(No 2).
Wakhyulianto. 2005. Uji Daya Bunuh Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum frustescens L) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Yatuu US, Jusuf H, Lalu NAS. 2019. Pengaruh Perasan Daun Serai Dapur (Cymbopogon citratus) Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti.
Copyright (c) 2023 Agatha Sada Ua, Julianty Almet, Meity M Laut
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.