Gambaran Histologi Dan Histomorfometri Otot Babi Timor (Sus Scrofa Domesticus)
Abstract
Babi timor (Sus scrofa domesticus) merupakan ternak monogastrik yang dapat memenuhi sumber protein hewani dan berpotensi untuk dikembangkan. Babi memiliki kemampuan dalam mengkonversi pakan yang kemudian diubah menjadi daging dan lemak dengan sangat efisien. Penentuan kualitas daging dapat ditentukan dengan mengamati struktur histologi dan mengukur parameter histomorfometri otot. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui struktur histologi dan histomorfometri otot babi timor. Sampel penelitian berupa otot longissimus dorsi dan bicep femoris diperoleh dari tiga ekor babi timor di Pasar Ternak Lili-Camplong. Jaringan otot difiksasi dalam larutan formalin 10% dan dilakukan pembuatan sediaan histologi serta pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan mikromorfologi jarigan otot babi timor tersusun atas serabut-serabut otot berupa sel memanjang ditunjang oleh jaringan ikat, tersusun dalam berkas pararel dengan arah kontraksi terlihat jelas pada potongan longitudinal sedangkan pada potongan transversal serabut otot berbentuk poligonal dengan inti sel dibagian tepi membentuk banyak fasikulus, terdapat jaringan ikat (endomisium, perimisium, dan epimisium) serta deposisi jaringan lemak. Parameter histomorfometri jaringan otot babi timor yaitu diameter serabut otot, jumlah serabut otot per fasikulus, diameter fasikulus dan ketebalan jaringan ikat pada area otot longissimus dorsi lebih rendah dibandingkan pada area otot biceps femoris. Histomorfometri otot dipengaruhi oleh lokasi dan tingkat aktivitas otot, bangsa, umur, serta pakan/nutrisi.
Downloads
References
Aritonang, D. 1993. Perencanaan dan Pengelolaan Usaha Ternak Babi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Christensen M, Purslow PP, Larsen LM. 2000. ‘The Effect of Cooking Temperature on Mechanical Properties of Whole Meat, Single Muscle Fibres and Perimysial Connective Tissue’. Meat Science 55: 301-307.
Kumari. 2009. Waspada Flu Babi.Galasutra.Yogyakarta.
Lawrie. 2003. Ilmu Daging. Diterjemahkan oleh Aminuddin Parakkasi. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. 12; 66 ;102-103; 146; 245-250; 277; 278; 300.
Mahmudah. 2010. ‘Histomorfologi dan Karakteristik Fisik Daging Kerbau pada Umur dan Jenis Kelamin yang Berbeda’. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Maltin CA, Warkup CC, Mathews KR, Grant CM, Porter AD, Delday MI. 1997, Pig Muscle Fibre Characteristic as A Source of Variation Eating Quality. Meat Science, 47: 237-248.
Paramita CH, Wulandari E, Suradi K. 2012. Pengaruh Impluse Stimulasi Listrik dan Konsentrasi CaCl₂ Terhadap Sifat Fisik Daging Ayam Petelur Afkir. E-Jurnal Mahasiswa. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.
Sianturi SJ. 2015. Kualitas Fisik, Kimia Dan Histologi Daging Kambing Kacang Dan Domba Garut Yang Diberikan Pakan Berbasis Sorgum. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Suwiti NK, Suastika IP, Swacita IBN, dan Besung INK. 2015. Studi Histologi dan Histomorfometri Daging Sapi Bali dan Wagyu. Jurnal Veteriner, 16(3): 432-438.
Vasilenko LI, Grebenshchikov AV, Danyliv MM, Vasilenko OA, Ozherelyeva ON. 2019 ‘Conference Paper: Features of Muscle Tissue Microstructure of Cattle in Industrial Agglomerations under the Environmental Pressure Conditions’. International Cientific and Practical Conference, “AgroSMART-Smart solutions for agriculture”, KnE Life Sciences: 611-619.
Wangko S dan Karundeng R. 2014. ‘Komponen Sel Jaringan Ikat’. Jurnal Biomedik, 6(3): 1-7.
Copyright (c) 2022 Caroline Scolastika H Penga, Filphin A Amalo, Heny Nitbani, Inggrid T Maha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.