LAPORAN KASUS : LAMINITIS AKUT PADA BABI

  • Alvin H Sunbanu(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Yohanes Simarmata(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • Maxs U E Sanam(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: studi kasus, laminitis, anak babi

Abstract

Seekor tenak babi Yorkshire berumur 7 bulan berjenis kelamin betina mengalami kepincangan pada salah satu kakinya. Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan babi tersebut mengalami kepincangan dan terdapat lesi pada bagian kuku dari kaki serta terdapat kemerahan pada beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, babi tidak makan dan hanya berbaring. Hasil pada awal pemeriksaan menunjukkan bahwa frekuensi napas : 28x/menit, frekuensi pulsus : 96x/menit dan suhu 40,5°C. Penanganan dilakukan dengan memberikan antibiotik Procaine Penicillin G (Penstep-400) dengan dosis sediaan 200 mg dan dosis anjuran 1 ml/kg BB dengan dosis pemberian 0,3 ml secara IM, d-panthonol (B-Sanplex) dengan dosis sediaan 10 mg dan dosis anjuran 1 ml/10 kg BB dengan dosis pemberian 6 ml secara IM dan Dexamethazone 0,75 mg secara peroral dengan dosis pemberian 4 tablet (2 tablet pagi dan 2 tablet sore) selama 3 hari. Monitoring pertama pada hari ke 3 suhu tubuh 40,8°C, frekuensi respirasi 32 x/menit, frekuensi pulsus 96x/menit dan tapi masih terlihat pincang serta masih terlihat adanya kebengkakan. Terapi antibiotik Procaine Penicillin G (Penstep-400) dan d-panthonol (B- Sanplex) dengan dosis yang sama dan tetap diberikan Dexamethasone. Pada monitoring kedua (hari ke-5) terlihat babi sudah berdiri secara normal dan tidak mengangkat kakinya namun, belum tidak terlalu aktif. Suhu tubuh 39,8°C, frekuensi respirasi 24x/menit, frekuensi pulsus 84 x/menit. Masih terlihat adanya pembengkakan pada kuku kaki dari babi tersebut. Monitoring ketiga pada hari ke-7 babi telah aktif bergerak dan nafsu makan meningkat, tidak terlihat adanya kebengkakan pada kakinya. Suhu 39,2°C, frekuensi respirasi 24x/menit, frekuensi pulsus 88x/menit.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bergsten, C. 2009, Laminitis: Causes, Risk Factors, and Prevention. [internet]. Tersedia pada: http://www.txanc.or g/proceedings/2011/BovineLaminit is .pdf. Diakses pada 2020 Januari 10.
Frandson, R, D. 1996, Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Greenough, P, R. 2012, Laminitis in cattle. [internet]. Tersedia pada: http://www.merckmanuals.com/vet/musculoskeletalsystem/lamenessin cattle/laminitisincattle.html. Diakses pada: 2020 Januari 7
Kloosterman, P. 2007, Laminitis – prevention, diagnosis, and treatmen. WCDS Advances in Dairy Technology. 19: 157-166.
Subronto. 2003, Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Toelihere, M.R. 1985. Inseminasi Buatan pada Ternak Cetakan I. Angkasa. Bandung.
Williams, I.H. 1982. A Course Manual in Nutrion and Growth Australian Vice Choncellors-Committee, Melbourne.

PlumX Metrics

Published
2021-12-18
How to Cite
Sunbanu, A., Simarmata, Y., & Sanam, M. (2021). LAPORAN KASUS : LAMINITIS AKUT PADA BABI. Jurnal Veteriner Nusantara, 4(Supl. 1). https://doi.org/10.35508/jvn.v4iSupl. 1.5988

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.