LAPORAN KASUS: RINGWORM PADA SAPI BALI
Abstract
Ringworm atau dermatophytosis merupakan penyakit akibat infeksi cendawan atau jamur pada kulit atau jaringan lain yang mengandung keratin seperti bulu, kuku, rambut dan tanduk pada hewan maupun manusia. Ringworm disebabkan oleh cendawan dermatofit, yaitu sekelompok cendawan dari genus Epidermophyton, Microsporum dan Trichophyton. Pasien merupakan seekor sapi betina berumur 4 tahun. Pemeriksaan fisik ditemukan lesi yang mengalami keratinisasi berdiameter ± 2-7 cm pada permukaan kulit. Pemeriksaan penunjang yg dilakukan pengerokan lesi kulit dan kultur pada media SDA ditemukan jamur arthrospora, sporangiospora koloni dermatofita. Terapi yang diberikan yaitu membersihkan dan menyikat lesi menggunakan air mengalir dan detergen kemudian dioleskan ketoconazole salep sehari 2 kali secara tipis di pinggir lesi.
Downloads
References
Anonym. 2014. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Kementrian Pertanian, Jakarta
Ardana, I.B.K. 2017. Manajemen Kesehatan dan Penyakit pada Ternak Babi. Makalah dipresentasikan pada Seminar The Potential of Swine on Medical Role, Denpasar 11 Maret.
Dewi, G.A.M.K. 2017. Materi Ilmu Ternak Babi. Fakultas Peternaka Universitas Udayana : Denpasar
Papich M.G. 2011. Saunders Handbook of Veterinary Drug’s 3th Edition
Pemerintah Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/Ot.140/9/2007 Tentang Pedoman Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan. Jakarta : Sekretariat Negara
Plumb, D.C. Plumb’s Veterinary Drug Handbook Sixth Editin. USA : Blackwell Publishing