LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BABI : MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PEMBIBITAN DI PETERNAKAN WILIAM FARM SOLO
Abstract
Wiliam Farm Karanganyar-Solo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam breeding dan feeding ternak babi. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di peternakan Wiliam Farm Karanganyar-Solo bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengetahui manajemen peternakan dan kesehatan ternak babi yang baik dan benar. Sebagai salah satu peternakan yang bergerak dalam bidang breeding dan feeding ternak babi Wiliam Farm Karanganyar-Solo memiliki jumlah populasi sebanyak 645 ekor babi dengan bangsa babi yang dipelihara adalah babi Yorkshire, Landrace, dan babi Duroc. Pakan yang diberikan kepada babi yang ada di Peternakan Wiliam Farm menggunakan pakan tambahan. Jenis pakan yang diberikan dibedakan berdasarkan kelas babi dan umur babi yakni starter, grower, besar/finisher, indukan bunting, dan indukan menyusui. Beberapa pelayanan kesehatan yang dilakukan di Peternakan Wiliam Farm ini adalah pemberian obat pada anak babi, induk post partus dan ternak sakit, potong gigi (tooth clipping) dan potong ekor (tail docking) pada anakan babi, kastrasi pada anakan babi jantan, vaksinasi pada ternak babi, dan koleksi dan evaluasi semen.
Downloads
References
Ardana, I. B. Dan D. K. H. Putra. 2008. Ternak Babi Manajemen Reproduksi, Produksi, dan Penyakit. Udayana University Press. Bali. Dewi, G. A. M. 2017. Materi Ilmu Ternak Babi. Fakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar.
Cromwell, G. 1988. New NRC Requirements: Effects of For-mulation of Swine diets. Feed Int. May 1988: 16-18
Eustice, R. F. 1998. Pedoman Pengelolaan Sapi Perah. Nandi Amerta Agung, Salatiga pp63-70.
Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Bandung : Alfabeta Press,
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan di Lapangan. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Mc Kean, J. 2007. Feed Additives For Swine. Factsheet Pork Information Gateway, Iowa State University, U.S.A.
Moennig, Volker. 2000. Introduction to Classical Swine Fever: Virus, Disease and Control Policy. Veterinary Microbiology 73, 93-102.
Natih, K., Nuryani, N., Alam, J dan Yupiana, Y. 2012, Pengujian Mutu Vaksin
Porcine Circovirus Type 2 (PCV2) Inaktif. Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan. Gunungsindur. Bogor.
Pneumonia pada Babi di Indonesia. Balai Penelitian Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Indonesia.
Sihombing, D. T. H. 2006. Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sihombing, D. T. H. 1997. Ilmu Ternak Babi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soeripto., Soejoedono, R. D dan Murtini, S. 2005. Seroprevalensi Swine Enzootic
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mamalia). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Szent-Ivanyi, T. 1977. Eradication of classical swine fever in Hungary. Proceedings of the CEC Seminar on Hog Cholera/Classical Swine Fever and African Swine Fever. EUR 5904 EN, Hannover, pp. 443–440.
Unandar, T. 2000. Mengenal Aspek Ilmiah Tylosin. Infovet. Edisi 066.
Van Oirschot, J. T. 2003. Vaccinology of Classical Swine Fever: From Lab to Field. Veterinary Microbiology 96, 367-384.
Whiteker, M. D., Hays, V. W. dan Parker, G. R. 1977. Feed Aditives for Swine. Ext. Bull. E 1156. Pork Indutry