Performan Reproduksi Induk Sapi Crossbreed (Bos Javanicus X Bos Taurus) di Wilayah Kecamatan Kupang Timur

  • Matheus Dede(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Tarsisius C Tophianong(2)
  • Nancy D.F.K Foeh(3)
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Crossbreed Cattle (Bos Javanicus X Bos Taurus), Estrous Cycle, Days Open, Service per Conception, Pregnancy Rate, Conception Rate, Calving Rate, Calving Interval

Abstract

Crossbreed cattle is the result of crosses between different breeds of cattle with the aim of increasing the genetic quality of local cattle. The advantages of crossbreed cattle include good production performance, high selling price and greater body weight compared to local cattle. The purpose of this study was to determine the reproductive performance of crossbreed cows (bos javanicus x bos taurus) in the district of East Kupang covering estrus cycle, days open, service per conception, conception rate, pregnancy rate, calving rate, and calving interval. The number of cows used in this study were 75 crossbreed cows (bos javanicus X bos taurus) from smallholder farms aged 4-7 years. The method used is observational through interviews with farmers and rectal examination to determine the reproductive status of livestock. The analysis used is descriptive analysis. The results obtained showed that the average estrus cycle was 28.6 days, days open 151 days, service per conception was 3.9, conception rate was 58.6%, pregnancy rate was 65.45%, calving rate was 34.6%, and calving intervals of 14.29 months. The results of this study illustrate that there has been a decline in the reproductive performance of crossbreed cattle (bos javanicus X bos taurus) in the Kupang Timur sub-district, Kupang district, so it is necessary to improve reproductive management.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonimus, 1995. Petunjuk Praktis Beternak Sapi Perah. Kanisius. Yogyakarta
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Kecamatan Kupang Timur dalam Angka 2020. Kupang: BPS Kabupaten Kupang. https://kupangkab.bps.go.id.
Budiyanto, A., Tophianong, T. C., Triguntoro, dan Dewi, H. K. 2016. Gangguan Reproduksi Sapi Bali pada Pola Pemeliharaan Semi Intensif di Daerah Sistem Integrasi Sapi - Kelapa Sawit. Acta Veterinaria Indonesiana, Vol. 4, No. 1:14-18.
Dapasesi J, Tophianong TC, Gaina CD. 2020. Tinjauan Hasil Inseminasi Buatan Sapi Bali di Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Veteriner Nusantara, Vol. 3, No. 1: 32-40.
Dirgahayu, F. F., Hartono, M., dan Santosa, P. E. 2015. Conception Rate pada Sapi Potong di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, Vol. 3, No. 1: 7–14.
Fanani, S., Subagyo , Y.B.P. 2013. Kinerja Reproduksi Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Fakultas Pertanian. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Fauziah, L. W., Busono, W., dan Ciptadi, G. 2015. Performans Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin pada Paritas Berbeda di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Journal of Tropical Animal Production, Vol. 16, No. 2: 49–54.
Habaora, F., Fuah. A. M., Abdullah, M., Priyanto, R., Yani, A., dan Purwanto, B. P. 2019. Performans Reproduksi Sapi Bali Berbasis Agroekosistem di Pulau Timor. Journal of Tropical Animal Production, Vol. 20, No. 2:141–156.
Hafez, E.S.E. 1993. Artificial insemination. In : HAFEZ, E.S.E. 1993. Reproduction in Farm Animals. 6 Th Ed. Lea & Febiger, Philadelphia. Hal 429 - 439.
Hariadi, M., S. Hardjopranjoto.,Wurlina., H. A. Hermadi., B. Utomo., Rimayanti., I.N. Triana dan H.Ratnani. 2011. Ilmu Kemajiran pada Ternak Cetakan 1. Airlangga University Press. Surabaya.
Hastuti, D. 2008. Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Potong di Tinjau dari Angka Konsepsi dan Service Per Conception. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Mediagro, Vol . 4. No. 1: 12-20.
Leksanawati, A.Y. 2010. Penampilan Reproduksi Induk Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein di Kelompok Ternak Kud Mojosongo Boyolali. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Manik, R. M. 2018. Performan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Sapi Peranakan Limousin pada Musim Berbeda di Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro [Skripi]. Malang: Universitas Brawijaya.
Nebel, R.L. 2002. What Should Your AI Conception Rate be Extension Dairy Scientist, Reproductive Management. Virginia State University.
Nubatonis, A., dan Dethan, A. 2021. Performans Reproduksi Induk Sapi Bali yang Dikawinkan dengan Pejantan Impor (Exotic Boced) dan Lokal Secara Inseminasi Buatan di Wilayah Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, Vol. 16, No. 1:55–60.
Nuryadi dan S. Wahjuningsih. 2011. Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin di Kabupaten Malang. Jurnal Ternak Tropika. Vol. 12, No. 1: 76- 81.
Pian, A. I., Tophianong, T. C., dan Gaina, C. D. 2020. Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada Sistem Pemeliharaan Semi Intensif. Jurnal Veteriner Nusantara, Vol. 3, No. 1: 18–31.
Pemayun TGO. 2010. Kadar Progesteron akibat Pemberian PMSG dan GN-RH pada Sapi Perah yang mengalami Anestrus Postpartum. Buletin Veteriner, Vol. 2, No. 2: 85-91.
Rudolf, F.,O. 2010. Tingkat Kebuntingan Sapi Potong Di Manokwari:Pengaruh Sistem Pemeliharaan. Jurnal Ilmu Peternakan, hal. 118 –124.
Rumpe, N. S. 2020. Gambaran S/C, CR dan CvR pada Sapi Potong di Kecamatan Air Joman dan Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga.

Setyono, A., Isnaini, N., dan Wahjuningsih, S. 2014. Reproduction Performance of Limousin Crossnainibreed in Tanggunggunung District Tulungagung Regency. Journal of Tropical Animal Production, Vol. 15, No. 1: 1–8.
Siagarini, V. D., Isnaini, N., dan Wahjuningsing, S. 2015. Service Per Conception (S/C) dan Conception Rate (Cr) Sapi Peranakan Simmental pada Paritas yang Berbeda di Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar [Skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.
Soeharsono, Saptati dan Dwiyanto. 2010. Kinerja Reproduksi Sapi Potong Lokal dan Sapi Persilangan Hasil Inseminasi Buatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Yogyakarta.
Susilawati, T dan Affandi, L, 2004. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produktivitas Sapi Potong Melalui Teknologi Reproduksi. Loka Penelitian Sapi Potong, Grati, Pasuruan. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.
Toelihere, M. R. 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
Thopianong, T. C., Agung, B and Erif, M. N. 2014. Tinjauan Hasil Inseminasi Buatan Berdasarkan Anestrus Pasca Inseminasi Pada Peternakan Rakyat Sapi Bali di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur. JSV 32 (1).
Tophianong, T. C, Amalia Mukhlis, Triguntoro, dan Safryl Ferro. 2015. Kajian Status Gangguan Reproduksi Sapi Bali di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Balai Veteriner Lampung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.Volume xx - Edisi xx - Desember 2015. ISSN : 1411-9161
Widodo E, Dwi Sulistyorini, dan Sunaryanto. 2017. Prevalensi dan Faktor Resiko Gangguan Reproduksi Sapi Potong pada Tingkat Ternak di Kecamatan Galur Kab Kulon Progo. Prosiding Temu Ilmiah Veteriner Yogyakarta, PDHI DIY 27 April 2017.
Winugroho M. 2002. Strategi Pemberian Pakan Tambahan untuk Memperbaiki Efisiensi Reproduksi Induk Sapi. Jurnal Litbang Pertanian, Vol. 21, No. 1: 19-23.
Yulyanto, C. A., Susilawati, T., dan Ihsan, M. N. 2014. Penampilan reproduksi Sapi Peranakan Ongole (PO) dan Sapi Peranakan Limousin di Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo dan Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, Vol. 24, No. 2: 49-57.https://jiip.ub.ac.id/index.php/jiip/article/view/172.

PlumX Metrics

Published
2023-03-31
How to Cite
Dede, M., Tophianong, T., & Foeh, N. (2023). Performan Reproduksi Induk Sapi Crossbreed (Bos Javanicus X Bos Taurus) di Wilayah Kecamatan Kupang Timur. Jurnal Veteriner Nusantara, 6(1), 67-78. https://doi.org/10.35508/jvn.v6i1.8545
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.