PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADA KUALITAS TIDUR LANSIA DI POSYANDU LANSIA GMIT ANUGERAH KOTA KUPANG
Abstract
Penuaan yang terjadi pada lanjut usia (lansia) mengakibatkan munculnya gangguan tidur. Hal ini terjadi karena lansia mengalami perubahan secara fisiologis dan psikologis. Gangguan tidur yang berlangsung lama akan mengakibatkan penurunan kualitas tidur yang akan berdampak pada penurunan kualitas hidup. Senam aerobik low impact merupakan salah satu pilihan terapi non-farmakologis untuk membantu mengatasi masalah kualitas tidur lansia. Senam aerobik low impact memiliki gerakan yang mudah dari ringan hingga sedang sehingga tidak memberatkan lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam aerobik low impact terhadap kualitas tidur lansia di Posyandu lansia GMIT Anugerah Kota Kupang
Metode penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental dengan rancangan pre and post test with control group. Sebanyak 36 lansia di Posyandu Lansia GMIT Anugerah Kota Kupang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Senam aerobik low impact diberikan sebanyak 3 kali seminggu selama 3 minggu kepada kelompok intervensi. Kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index(PSQI) pada saat pretest dan posttest. Analisis data menggunakan uji T berpasangan untuk melihat perubahaan kualitas tidur tiap kelompok dan uji T tidak berpasangan untuk mengetahui pengaruh senam terhadap kualitas tidur. Hasil penelitian Analisis pengaruh senam aerobik low impact terhadap kualitas tidur lansia kelompok intervensi dan kelompok kontrol berturut-turut menunjukan nilai p=0,000 dan p=1,000. Analisis pengaruh senam aerobik low impact terhadap kualitas tidur lansia menunjukan nilai p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah senam aerobik low impact memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur lansia di Posyandu lansia GMIT Anugerah Kota Kupang.
Downloads
References
2. World Health Organization. Global Health and Aging. National Institute on Aging. 2011
3. Centre for Ageing Research and Development in Ireland. Focus on Sleep and Older People. CARDI. 2014
4. Priyono R. Editorial Profil Kesehatan.Dinas Kesehatan Kota Kupang; 2016.
5. Bonardi JMT, Lima LG, Campos GO, Bertani RF, Moriguti JC, Ferriolli E, et al. Effect of different types of exercise on sleep quality of elderly subjects. Sleep Med [Internet]. 2016; Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.sleep.2016.06.025.
6. Roepke SK, Ancoli-israel S. Sleep disorders in the elderly. Indian J Med. 2010;(5):302–10.
7. Gray SL, Dublin S, Yu O, Walker R, Anderson M, Hubbard RA, et al. Benzodiazepine use and risk of incident dementia or cogni tive decline : prospective population based study. BMJ.2016; Available from: http://dx.doi.org/10.1136/bmj.i90.
8. Rohmawati Z. Korelasi Antara Frekuensi Senam Lansia dengan Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia di Panto Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta.STIKes 'Aisyiyah. 2012.
9. Sherwood L. Introduction to Human Physiology. 8th ed. California: Brooks/Cole Cengage Learning; 2013.
10. Nurdianningrum B PY. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kualitas Tidur pada Lansia.J Kedokt Diponegoro:5(4):587–98; 2016.
11. Melancon M, dkk. Exercise and sleep in aging : Emphasis on serotonin. University of Sherbrooke.J Patbio-31(40):8; 2014.
12. Komsiatiningsih. Pengaruh Program Rutin Exercise Aerobik dan Pemberian Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Lama Latensi dan Durasi Tidur pada Lansia di UPT PSLU Magetan. Universitas Airlangga.2015
13. Astrand PO, Rodahl K. Adaptations to Exercise. 3rd ed. New York:McGraw-Hill Book Company; 2015
Copyright (c) 2019 Cendana Medical Journal (CMJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.