EFEK PEMBERIAN MINUMAN SOPI DIBANDINGKAN ALKOHOL JENIS LAINNYA TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley
Abstract
Sopi merupakan minuman alkohol hasil fermentasi dari nira atau sadapan lontar. Penelitian menunjukan bahwa mengkonsumsi alkohol 80 g perhari selama beberapa tahun dapat menyebabkan terjadinya hepatitis alkoholik dan dapat menyebabkan terjadinya sirosis hepatis. Selain itu hasil penelitian juga menunjukan bahwa orang dengan sirosis hepatis yang gagal berhenti mengkonsumsi alkohol memilki kurang dari 50% kesempatan hidup selama 5 tahun. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan membandingkan gambaran mikroskopis hati antara Sopi dibandingkan dengan Vodka dan Bir. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post-test controlled group design dengan menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol yang hanya diberi aquades. P1,P2 dan P3 merupakan kelompok eksperimental yang diberi Bir (4,7%), Vodka (40%) dan Sopi (53%) dengan dosis 8ml/kgBB selama 10 hari. Perubahan diamati secara mikroskopis dengan menggunakan kriteria Manja Roenigk yang dibagi menjadi 4 skor: sel normal, degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik dan nekrosis. Data hasil penelitian diuji menggunakan uji statistik yaitu uji parametrik ANOVA dan uji Post Hoc LSD. Hasil pada kelompok P1 beberapa sel mengalami degenerasi parenkimatosa dengan nilai rata-rata skor 1,3 sedangkan kelompok P2 dan P3 beberapa sel mengalami degenerasi hidropik dengan nilai rata-rata skor 2,43. Hasil uji ANOVA didapatkan perbedaan bermakna (p=0,000). Hasil uji LSD didapatkan perbedaan bermakna antara K-P1 (p=0,000) K-P2 (p=0,000) K-P3 (p=0,000) P1-P2 (p=0,000) P1-P3 (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbandingan gambaran mikroskopis hati yang bermakna antara pemberian Sopi dibandingkan Bir. Namun tidak terdapat perbandingan gambaran mikroskopis hati yang bermakna antara pemberian Sopi dibandingkan Vodka
Downloads
References
2. Lette AR,Triratnawati A, Swasti IK.Perilaku minum sopi pada remaja di kecamatan maulafa kota kupang. 2015
3. World Health Organisation. Global status report on alcohol and health 2014. In: Global status report on alcohol [Internet]. 2014. p. 14. Available from: http://www.who.int/substance_abuse/publications/global_alcohol_report/msbgsruprofiles.pdf
4. Badan penelitian dan pengembangan departemen kesehatan RI. Riset kesehatan dasar 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;2008.p189-91.
5. Suhardi.Preferensi peminum alkohol di Indonesia menurut riskesdas 2007. Kemenkes. 2011;349:8–12.
6. Morgan MY. The prognosis and outcome of alcoholic liverdisease.[internet]1994.Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8974353
7. Stewart SF, Day CP. Alcoholic liver disease [Internet]. Zakim and Boyer’s Hepatology. p. 493–528.e8. Available from:http://dx.doi.org/10.1016/B978-1-4377-0881-3.00028-0
8. Nabila N. Pengaruh pemberian metanol dan etanol terhadap tingkat kerusakan sel hepar tikus wistar.2011
9. Suaniti NM, Agung A, Sudewa G, Suastika K, Astawa NM. Kerusakan hati akibat keracunan alkohol berulang pada tikus wistar. Vet Juni 2012. 2012;13(2):199–204.
10. MarksDB, MarksAD, SmithCM. Biokimia Kedokteran Dasar.Jakarta:EGC; 2000.p. 576
11. Murti FK, Amarwati S, Wijayahadi N. Pengaruh ekstrak daun kersen (muntingia calabura) terhadap gambaran mikroskopis hepar tikus wistar jantan yang diinduksi etanol dan soft drink. 2016;5(4):871–83
Copyright (c) 2019 Cendana Medical Journal (CMJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.