HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAIBONAT
Abstract
Prevalensi balita penderita gizi buruk dan gizi kurang di NTT adalah yang tertinggi di Indonesia dengan daerah tertinggi ketiga yaitu Kabupaten Kupang dengan persentase 37,6%. Terjadinya kasus gizi buruk dan gizi kurang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu pemberian asupan gizi yang kurang baik yang disebabkan oleh banyak faktor, termasuk pengetahuan ibu tentang jenis dan cara pemberian asupan gizi pada anak. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Naibonat. Metode penelitian bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah ibu dengan anak berusia balita berjumlah 91 orang. Metode analisis yang digunakan adalah chi square. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan 14 pertanyaan. Hasil dari penelitian ini berdasarkan skor pengetahuan ibu tentang MP-ASI, 64,83%(59 orang) adalah ibu dengan skor pengetahuan kurang, sedangkan berdasarkan status gizi balita, 58,24%(53 orang) memiliki status gizi baik. Nilai ρ= 0.695 yang didapatkan setelah penelitian, menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan status gizi balita. Kesimpulan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Naibonat.
Downloads
References
2. Adriani M, Wirjatmadi B. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana;2012. p.238-49.
3. Mann J, Truswell AS. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012. p. 501-07.
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto;2005.
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Pemantauan Status Gizi dan Penjelasannya. Kemenkes RI; 2016.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI; 2017.
7. World Health Organization. Infant and Young Children Feeding. WHO; 2013;2:19-28.
8. Yogi ED. Pengaruh Pola Pemberian ASI dan Pola Makanan Pendamping ASI terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan: Jurnal Delima Harapan. 2(1): Ponorogso; 2014;p.14-18.
9. Kristianto Y, Sulistyarini T. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Umur 6-36 Bulan.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baptis Kediri. Jurnal STIKES. 2013;6(1).p.99-108.
10. Yulianti J. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dan Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan. Pancasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta; 2010.
11. Ekawaty M, Kawengian SES, Kapantow NH. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dengan Status Gizi Anak Umur 1-3 Tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondouw Induk Sulawesi Utara. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Manado; 2015.
12. Wawan A, Dewi M. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Jogjakarta: Nuha Medika; 2010.
13. Mubarak W. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2011.
14. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003
15. World Health Organization. First Food First.WHO; 2007.
16. American Academy of Pediatrics. Breastfeeding and The Use of Human Milk. American Academy of Pediatrics; 2005;115(2):496-506.
17. National Health and Medical Research Council. Infant Feeding Guidelines.National Health and Medical Research Council;2013;p.25.
18. Marimbi H. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika;2010.
19. Prell C, Koletzko B. Breast feeding and complementary feeding. Dtsch Arztebl; 2016;113:435-44.
20. Sjarief D. MPASI Berbasis Bukti.Dalam: Sjarief D, Juliarti K, Sidhiarta IGL, Mexitalia M, Lestari ED, penyunting. Rekomendasi UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI; 2014;1:16-38.
21. WHO-Unicef. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. WHO; 2003;1:1-30.
22. Muslihah N, Khomsan A, Briawan D, Riyadi H. Complementary food suplementation with a small-quality of lipid-based nutrient supplements prevents stunting in 6-12 month old infants in rural West Madura Island, Indonesia: Asia Pack J Clin Nutr; 2016;25:536-42.
23. Chang SY, He W, Ming Chen C. Complementary feeding and growth of infant and young child in China. Besjourn; 2008;21:264-68.
24. WHO. Complementary Feeding. WHO; 2002.
25. Thamaria N. Buku Ajar Penilaian Status Gizi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
26. Departemen Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Antropometri Status Gizi. 2010. Diakses pada 28 Desember 2017. Diunduh dari http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/buku-sk-antropometri-2010.pdf
27. Sitiatava RP. Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jogjakarta: D-Medika; 2013.
28. Marmi. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar; 2013.
29. Supriasa IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.
30. Moehji S. Ilmu Gizi I. Jakarta: Papas Sinar Sinanti; 2002.
31. Baharudin, Rosmawar, Munazar. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu terhadap Pemberian MP-ASI di Puskesmas Uteun Pulo Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya. Poltekes Aceh. Banda Aceh; 2018.
32. Rozali NA. Peranan Pendidikan, Pekerjaan Ibu, dan Pendapatan keluarga terhadap Status Gizi Balita di Posyandu RV 24 dan 08 Wilayah Kerja Puskesmas Nunukan Kota Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah. Surakarta; 2016.
33. Sahin, FT. Mother-Child relation and Factors Affecting this Relation. International Journal of Science Culture and Sport; 2014;2(3):79-88.
34. Fithria, Azmi N. Hubungan Pemanfaatan Posyandu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Jantho. Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh; 2015
Copyright (c) 2019 Cendana Medical Journal (CMJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.