HUBUNGAN ANTARA JARAK KELAHIRAN, RIWAYAT HIPERTENSI, DAN RIWAYAT ABORTUS PADA IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD PROF.DR.W.Z.JOHANNES
Abstract
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat lahirnya kurang dari 2500 gram. Prevalensi kasus BBLR di NTT pada tahun 2017 adalah sebesar 5.318 (5,6%) dari 94.433 kelahiran hidup yang ditimbang. Bayi berat lahir rendah berkonstribusi sebanyak 60-80% dari seluruh kematian neonatus dan memiliki risiko kematian lebih besar dari bayi dengan berat normal. Terdapat berbagai faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu faktor ibu, bayi, dan plasenta. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara jarak kelahiran, riwayat hipertensi dan riwayat abortus pada ibu dengan kejadian BBLR di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes. Metode yang digunakan case control study dengan 68 sampel. Kasus dan kontrol dalam penelitian ini akan dicocokan (matching) dalam variabel usia ibu saat persalinan.Popoulasi penelitian ini adalah bayi yang dilahirkan di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes pada tahun 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dan didapatkan 68 sampel dengan 34 kasus dan 34 kontrol. Hasil uji statistik menunjukan bahwa riwayat hipertensi pada ibu (p: 0,000), jarak kelahiran (p: 0,476) dan riwayat abortus (p:0,259). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara riwayat hipertensi pada ibu dengan kejadian BBLR .Tidak ada hubungan antara jarak kelahiran dan riwayat abortus pada ibu dengan kejadian BBLR di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes
Downloads
References
2. Abraham,M. Rudolph.Buku Ajar Pediatri, volume 2. Jakarta : EGC; 2006.
3. M. Sholeh kosim , dkk. Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2012.
4. United Nations ChilDren’s Fund (UNICEF) and World Health Organization (WHO).Low Birthweight: Country,regional and global estimates,New York, 2004.Diakses : 20 April 2018 dari: https://www.unicef.org/publications/files/low_birthweight_from_EY.pdf.
5. WHO (World Health Organization) .2013.Care Of The Preterm And/Or Low-Birth-Weight Newborn. Diakses: 22 April 2018 dari: http://www.who.int/Maternal_Child_Adolescent/Topics/Newborn/Care_
6. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).2013.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.Diakses: 22 April 2018, dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20 2013.pdf.
7. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2017. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2015. Diakses: 16 April 2018 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2017/19_NTT_2017.pdf
8. Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI
9. Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013. Jakarta : Kemenkes RI. Diakses: 12 April 2018 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf.
10. Royhanaty Isy, Iswanti DI, Saraswati L. Faktor Maternal yang Berhubungan Dengan BBLR.Prosiding. 2014:67-71.
11. Purwanto AD, Wahyuni CU. Hubungan Antara Umur kehamilan, Kehamilan Ganda, Hipertensi, dan Anemia Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Berkala Epidemiologi. 2016 ; 4:349–359.
12. Yanti Linda, Surtiningsih. Faktor Karakteristik Ibu Terhadap Berat Bayi Lahir Rendah. Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 2016:210-16
13. Rini SS, Trisna IGA.Faktor-Faktor Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di Wilayah KerjaUnit Pelayanan Terpatu Kesmas Gianyar II.[skripsi].Universitas Udayana ;2013.
14. Monika F, Suhaimi D, Ernalia Y. Hubungan Usia, Jarak Kelahiran dan Kadar Hemoglobin Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jom FK . 2016 ;1:1-17.
15. Sari, Dyah Permata.Hubungan Hipertensi Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di RS DKT Sidoarjo Tahun 2013.Hospital Majapahit.2015 ;7:41-52
16. Arief,dkk. Neonatus Dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta: Nusa Medika; 2009.
17. Yuniantini, Ummy. Hubungan Antara Uisa dan Jarak Kehamilan Sebelumnya dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RS Gunung Kidul Yogyakarta Tahun 2016. [skripsi].Universitas Aisyiyah Yogyakarta ;2017.
18. Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;2007.
19. Yanti, Eka Mustika. Hubungan Antara Uisa dan Jarak Kehamilan Sebelumnya dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2012-2013.[skripsi].2014
20. Syahraeni. Pengaruh Paritas dan Faktor-Faktor Lain Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RS Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2011-2012.[skripsi].Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;2013.
21. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;2011.
22. Jayanti, af,dkk. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang Tahun 2016.2017;5;812-22.
23. Irayani F. Analisis Hubungan Anemia Pada Kehamilan dengan Kejadian Abortus di RSUD Demang Sepulau Raya Kabupaten Lampung Tengah. J Kesehat. 2015;VI(2):190- 200.
Copyright (c) 2019 Cendana Medical Journal (CMJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.