HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PENJAHIT SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN SOLOR KOTA KUPANG
Abstract
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling cepat menimbulkan gejala pada pekerja. Penelitian pada pekerjaan dengan risiko tinggi di pergelangan tangan dan tangan menunjukkan prevalensi CTS sebesar 5,6%-14,8%. Salah satu pekerjaan yang banyak melakukan aktivitas statis dengan gerakan berulang yang lama adalah penjahit. Masa kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan CTS pada penjahit. Gerakan berulang yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terjadinya CTS. Penjahit sektor informal merupakan pekerja yang seringkali luput dari perhatian pemerintah, sehingga sangat rentan mengalami CTS. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mereka akan cara kerja yang baik dan benar sehingga mereka cenderung bekerja dengan posisi yang salah secara berulang-ulang.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan masa kerja dengan kejadian CTS pada penjahit sektor informal di Kelurahan Solor Kota Kupang. Metodologi penelitian ini metode analisis observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 41 orang dengan cara total sampling. Hasil pada penelitian ini diperoleh hasil p=0,025(p <0,05) untuk penilaian menggunakan uji Fisher's Exact Test. Kesimpulan pada penelitian ini teradapat hubungan signifikan antara masa kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada penjahit sektor informal di Kelurahan Solor Kota Kupang
Downloads
References
2. Christensen K, Douglas J, Green M, Karam L, Walters J, Wray J. Work Related Musculoskeletal Disorders (MSDs). Occup Public Heal Progr. 2009;1–9.
3. Musculoskeletal disorders (MSDs) in HORECA. Eur Agency Saf Heal Work [Internet]. 2000;1–13. Available from: http://osha.europa.eu
4. Wipperman J, Goerl K. Carpal Tunnel Syndrome : Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2016;94(12):993–9.
5. Tana L. Sindrom Terowongan Karpal Pada Pekerja : Pencegahan dan Pengobatannya. J Kedokt Trisakti. 2003;22(3):99–104.
6. Noor Z. Sindrom Terowongan Kapal. In: Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. 2nd ed. Jakarta Selatan: Salemba Medika; 2016. p. 343–9.
7. The Prevention of Occupational Diseases. International Labour Organization (ILO). 2013.
8. Mondelli M, Giannini F, Giacchi M. Carpal Tunnel Syndrome Incidence In A General Population. Neurology [Internet]. 2002;58(2):289–94. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11805259
9. Ashworth N. Carpal Tunnel Syndrome Practice Essentials, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape. 2018.
10. Luckhaupt S, Dahlhamer J, Ward B, Sweeney M, Sestito J, Calvert G. Prevalence and Work Relatedness of Carpal Tunnel Syndrome in the Working Population, United States, 2010 National Health Interview Survey. Am J Ind Med. 2013;56(6):615–624.
11. Rell MJ, Galvin JR. Cumulative Trauma Disorders [Internet]. Connecticut Department of Public Health. 2008. Available from: http://www.ct.gov/dph
12. Viguria F. Hubungan Beban Kerja Terhadap Faktor Risiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Penjahit Di Kota Malang. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. 2018.
13. Rina TIM. Hubungan Repetitive Motion Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerjaan Menjahit Di Bagian Konveksi PT. Dan Liris Sukoharjo. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2010.
14. Juliatika. Hubungan Masa Kerja Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Penjahit Di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Kedokteran. 2017.
15. Barcenilla A, Lyn M. March, Jian Sheng Chen, Philip N. Sambrook. Carpal Tunnel Syndrome and Its Relationship To Occupation : A Meta-analysis. Rheumatol Oxford Acad. 2012;51(2):250–61.
16. Osni M. Gambaran Faktor Risiko Ergonomi Dan Keluhan Subjektif Terhadap Gangguan Musculoskeletal Disorders (Msds) Pada Penjahit Sektor Informal Di Kawasan Home Industry Rw 6, Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang Pada Tahun 2012. Universitas Indonesia; 2012.
17. Dwi Aryanto P. Gambaran Risiko Ergonomi dan Keluhan Gangguan Muskuloskeletal Pada Penjahit Sektor Usaha Informal. Universitas Indonesia; 2008.
18. Odi KD. Hubungan Sikap Kerja, Pencahayaan Dan Suhu Terhadap Kelelahan Kerja Dan Kelelahan Mata Pada Penjahit Di Kampung Solor Kupang 2017. Vol. 14, Jurnal IKESMA. 2018.
19. Ikun ESI. Hubungan Posisi Duduk Terhadap Kejadian Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Penjahit Di Kelurahan Solor Kota Kupang Tahun 2017. Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. 2017.
20. Elias P. Carpal Tunnel Syndrome in Young Adults An Ultrasonographic and Europhysiological Study. Minim Invasive Neurosurg [Internet]. 2007;50(6):328–34. Available from: https://www.thieme-connect.de/products/ejournals/abstract/10.1055/s-2007-993163?update=true#A1
21. Rohmah S. Analisis Hubungan Faktor-Faktor Individu Dengan Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Pekerja Konveksi. Seminar Nasional IENACO. 2016. p. 73–9.
22. Zulkarnain. Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Penderita Cts Di Rs Universitas Hasanuddin Dan Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode 2014 - 2017. Universitas Hasanuddin. 2017.
23. Mahoney JL. Cumulative Trauma Disorder and Carpal Tunnel Syndrome : Sorting out the Confusion. Vol. 3, Can J Plast Surg. 1995. p. 185–9.
24. Robert A. Werner, Jacobson JA, Jamadar DA. Influence of Body Mass Index on Median Nerve Function, Carpal Canal Pressure and Cross-Sectional Area Of The Median Nerve. 2004. p. 481–5.
25. Shakir EA, Nazar Z. Obesity Increase The Risk Of Carpal Tunnel Syndrome. Int J Sci Reasearch Educ. 2017;5(4):6309–12.
26. Lazuardi AI. Determinan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Pekerja Pemecah Batu (Studi Pada Pekerja Pemecah Batu Di Kecamatan Sumbersari Dan Sukowono Kabupaten Jember). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. 2016.
27. Lisay EKR. Hubungan Durasi Kerja Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Juru Ketik Di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Vol. 1, Kedokteran Klinik (Jkk). 2016. p. 46–52.
28. Jerusalem MA, Khayati EZ. Modul Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta; 2010. p. 176–9.
29. Delleman NJ, Dul J. Sewing Machine Operation : Workstation Adjustment, Working Posture, And Workers’ Perceptions. Vol. 30, International Journal of Industrial Ergonomics. 2002. p. 341– 353.
30. Aribowo I, Sutopo W. Studi Perkembangan Intervensi dengan Pendekatan Ergonomi dalam Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal Disorder pada Operator Mesin Jahit. Seminar dan Konferensi Nasional IDEC. 2019. p. 2–3.
31. Qutubuddin S.M, S.S.Hebbal, A.C.S.Kumar. An ergonomic Study of Work Related Musculoskeletal Disorders Among The Workers Working In Typical Indian Saw Mills. Vol. 7, IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering (IOSR-JMCE). 2013. p. 7–13
Copyright (c) 2020 Cendana Medical Journal (CMJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.