HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI KOTA KUPANG
Abstract
Tuberkulosis merupakan penyebab kematian kedua dari penyakit menular di dunia dan Indonesia menempati urutan ketiga negara dengan beban tertinggi TB.Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan adalah peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam membantu pasien TB paru untuk sembuh.Pengobatan TB paru memerlukan waktu yang sangat panjang,untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO yang akan membantu penderita selama tahap pengobatan.Rekomendasi World Health Organization (WHO) dalam strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) untuk pengendalian TB sejak 1995 adalah dengan adanya keterlibatan PMO. Peran PMO sangat penting terhadap kepatuhan dan keteraturan minum obat untuk mencapai kesembuhan, mencegah penularan dan menghindari kasus resistensi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran PMOterhadap keberhasilan pengobatan pasien TB paru di Kota Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian meliputi semua penderita TB Paru yang telah menyelesaikan pengobatannya di Kota Kupang. Sampel berjumlah 79 sampel, diambil menggunakan teknik probability sampling. Hasil dari hasil uji Chi Square didapatkan nilai p-value: 0,000 (p ≤ 0,05). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB paru di Kota Kupang.
Downloads
References
2. WHO. TB burden estimates, notifications and treatment outcomes. 2018;7–10. Available from: www.who.int/tb/data/.
3. WHO. Tuberculosis [Internet]. 2018. Available from: https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis
4. Kementrian Kesehatan RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. 2018;
5. Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Profil Kesehatan NTT tahun 2017. 2017.
6. Kesehatan DK kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang. 2017.
7. Setyorini C. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di PKU Muhammadiyah Gombong. 2016;3(1):56. Available from: https://www.bertelsmann-stiftung.de/fileadmin/files/BSt/Publikationen/GrauePublikationen/MT_Globalization_Report_2018.pdf%0Ahttp://eprints.lse.ac.uk/43447/1/India_globalisation%2C society and inequalities%28lsero%29.pdf%0Ahttps://www.quora.com/What-is-the
8. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi Tuberkulosis. InfoDATIN [Internet]. 2018; Available from: file:///C:/Users/ACER/Downloads/InfoDatin-2016-TB(1).pdf
9. Kanabus A. DOTS & DOTS-Plus - failed Global Plans [Internet]. www.tbfacts.org. 2018. Available from: https://www.tbfacts.org/dots-tb/
10. Iceu Amira. Hubungan Antara Peran Pengawas Menelan Obat dengan Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Torogong Garut. 2018;18(2).
11. Rindy Erlinda, Wantiyah EID. Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) dalam Program DOTS dengan Hasil Apusan BTA Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember. 2013;
12. Iceu Amira. Hubungan Antara Peran Pengawas Menelan Obat dengan Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Torogong Garut. 2018;18(2).
13. Soesilowati R. Perbedaan antara kesembuhan pasien TB paru dengan PMO dan tanpa PMO. 2016;XIII(1).
14. Herda W. Hubungan peran pengawas menelan obat terhadap keberhasilan pengobatan tuberkulosis di puskesmas kecamatan johar baru jakarta pusat. 2016;
15. Nurmadya, Medison I, Bachtiar H. Hubungan Pelaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Short Course dengan Hasil Pengobatan Tuberkulosis Paru Puskesmas Padang Pasir Kota Padang 2011-2013. J Kesehat Andalas [Internet]. 2015; Available from: https://doaj.org/article/4cc0760d16e0432aba18397099be9ff3
16. Depkes. Profil Kesehatan Kota Kupang. 2018;(0380):19–21.
17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2011;110. Available from: http://www.dokternida.rekansejawat.com/dokumen/DEPKES-Pedoman-Nasional-Penanggulangan-TBC-2011-Dokternida.com.pdf
Copyright (c) 2020 Cendana Medical Journal (CMJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.