HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEPON SELULER DENGAN NYERI KEPALA PRIMER PADA MAHASIWA KEDOKTERAN UNDANA
Abstract
Nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan di bagian kepala atau disebut juga sefalgia. Nyeri kepala secara umum dibedakan atas dua yaitu nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 secara global sekitar 50% dari orang dewasa berumur 18-65 tahun pernah menderita nyeri kepala. Jenis nyeri kepala yang paling sering dialami adalah nyeri kepala primer yaitu Tension-type headache (TTH), Migren, dan Klaster. Salah satu faktor penyebab terjadinya nyeri kepala adalahan penggunaan media elektronik dan telepon seluler adalah media elektronik yang paling banyak dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana. Metode penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional .Sampel pada penelitian ini berjumlah 69 orang diperoleh dengan teknik propotionate stratified ramdom sampling. Hasil dari 69 responden didapati 43 orang mengalami nyeri kepala dan 26 orang tidak mengalami nyeri kepala. Didapati juga penggunaan telepon seluler yang sedang 1 orang dan tinggi 68 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil p= 0,181, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana dengan penilaian menggunakan uji chi-square. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana.
Downloads
References
2. Rizzoli P, Mullally WJ. Headache. Vol. 131, American Journal of Medicine. 2018. p. 17–24.
3. Okuma H, Kitagawa Y. Epidemiology of headache. Vol. 63, Nippon rinsho. Japanese journal of clinical medicine. 2005. p. 1705–11.
4. Olesen J. Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS) The International Classification of Headache Disorders, 3rd edition. Vol. 38, Cephalalgia. 2018. p. 1–211.
5. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologi. Migren. 2016;150.
6. S. King, Deborah and Katherina C. Herndon. Headache Disorder in Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 2005. McGraw -Hill Companies.
7. Oroh, K, Pertiwi, M.J., Runtuwene, T. 2016 ‘Gambaran Penggunaan Ponsel Pintar Sebagai Faktor Resiko Nyeri Kepala Primer pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado’. Jurnal e-clinic, vol. 4, no. 2, pp: 1-6.
8. Sartika D. Hubungan Penggunaan Handphone Dengan Nyeri Kepala Primer Pada Mahasiswa Angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2017.
9. Kominfo. Survey Penggunaan TIK Serta Implikasinya Terhadap Sosial Budaya Masyarakat. Badan Penelit dan Pengemb Sumber Daya Mns. 2017;1–30.
10. Anke C. W., et al., 2012. Migraine, Weight Gain and The Risk of Becoming Overweight or Obese: prospective cohort study. Cephalalgia; 32(13): 963–971.s
11. Swamardika IBA. Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik terhadap Kesehatan Manusia (Suatu Kajian Pustaka). Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Terhadap Kesehat Mns. 2009;8(1):1–4.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.