PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETUNTASAN PENGOBATAN TB PARU DI PUSKESMAS DI KOTA KUPANG
Abstract
Tuberkolosis adalah suatu penyakit yang disebabkan langsung oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Walaupun telah ditemukan obat-obat dalam mengatasi penyakit TB, namun jumlah kasus TB di Indonesia khususnya Kota Kupang masih banyak. Penyebab terjadinya kegagalan pengobatan TB dapat dipengaruhi oleh faktor obat, penyakit dan penderitanya sendiri. Berdasarkan faktor penderita sendiri, yaitu usia dan jenis kelamin. Semakin bertambahnya usia seseorang dapat mempengaruhi sistem imun seseorang untuk melawan infeksi. Berdasarkan jenis kelamin dapat mempengaruhi ketuntasan pengobatan dilihat dari gaya hidup laki-laki tidak sehat dibandingkan perempuan yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga mempengaruhi ketuntasan pengobatan TB. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan usia dan jenis kelamin terhadap ketuntasan pengobatan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kota Kupang. Metode penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan uji beda nonparemetik. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik Cluster Sampling, dimana untuk sampel diambil berdasarkan jumlah kasus TB terbanyak di Puskesmas Kota Kupang yaitu pada Puskesmas Oesapa, Puskesmas Sikumana, Puskesmas Oebobo dan Puskesmas Bakunase dengan jumlah kasus TB paru sebanyak 225 kasus. Dari jumlah kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yaitu sebanyak 174 orang. Pengumpulan data menggunakan rekam medic dan dianalisis menggunakan uji Mann-whitney. Hasil berdasarkan penelitian ini dari 174 sampel, berdasarkan usia didapatkan 156 responden tuntas dalam pengobatan. Berdasarkan Jenis kelamin di dapatkan 78 responden perempuan tuntas dalam pengobatan, sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 96 tuntas dalam pengobatan. Hasil Uji analisis bivariat diperoleh hasilp=0,251 (p>0,05) pada usia dan p=0,594 (p>0,005) pada jenis kelamin. Kesimpulan penelitian berdasarkan ketuntasan pengobatan Tb paru tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara usia dan jenis kelamin terhadap ketuntasan pengobatan.
Downloads
References
2. Tahun KK. Profil kesehatan. 2018;(0380).
3. Bagiada IM, Primasari NLP. Faktor-Faktor Yang Menmpengaruhi Tingkat Kepatuhan Penderita Tuberkulosis Dalam Berobat Di Poliklikin Dots Rsup Sangalah Denpasar. J Peny Dalam. 2010;11(September).
4. Gunawan ARS, Simbolon RL, Fauzia D. Pasien Terhadap Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Lima Puskesmas Se-Kota Pekanbaru. Jom Fk. 2017;4(2):1–20
5. Maulidya YN, Redjeki ES, Fanani E. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (Tb) Paru Pada Pasien Pasca Pengobatan Di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. PrevIndones J Public Heal. 2017;2(1):44.
6. Aristiana CD, Wartono M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Multi Drug Resistance Tuberkulosis (MDR-TB). J Biomedika dan Kesehat. 2018;1(1):65–74.
7. Warnida I. II . METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Rancangan Penelitian Populasi Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Estimasi Besar Sampel Kriteria Inklusi Instrumen Penelitian Kriteria Ekslusi. 2015;792–8.
8. Vol JOM. JOM Vol 2 No 1, Februari 2015. 2015;2(1)
9. Andayani S. Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan Jenis Kelamin. J Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu. 2020;8(2):135–40.
10. Fatmah. Respons Imunitas yang Rendah pada Tubuh Manusia Usia Lanjut. Makara Kesehat. 2006;10(1):47–53.
11. Andayani S. Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan Jenis Kelamin. J Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu. 2020;8(2):135–40
12. Anggraini E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Deli Tahun 2020. 2021;
Copyright (c) 2022 Cendana Medical Journal (CMJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.