Density Figure of Aedes Aegypti Larvae and Community Participation in Prevention of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

  • Carmelia Yunitra Angrida Putri Leri(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Agus Setyobudi(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • Enjelita Mariance Ndoen(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: community participation, density figure, DHF, mosquito larvae

Abstract

The density of Aedes aegypti mosquito larvae is a risk factor for Dengue Hemorrhagic Fever transmission. Density Figure (DF) is a measurement to determine the success of Aedes aegypti control with four leading indicators (House Index/HI, Container Index/CI, Breteau Index/BI, and Larva Free Figure/ABJ). In addition, community participation, manifested in the Mosquito Nest Eradication Movement, is also essential to prevent and control DHF. This study determined the density figure of mosquito larvae and community participation in the DHF prevention in Oesapa Urban Village, Kupang City, in 2021. This research was a descriptive research type with a total sample of 99 households. Data univariably analysis on water container material, water container type, water container cover presence, and community participation. The results showed that most of the respondents used plastic water container material (57.51%), TPA container type (55.09%), and presented uncovered water container (63.05%). The DF of Aedes aegypti mosquito larvae was in the high category with HI (35.36%), CI (51.86%), BI (324.42%), and ABJ of 64.65%. Therefore, the community  should be more aware and consistent to apply PSN-DHF, focusing on 3M Plus implementation to reduce the incidence of DHF.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. Jakarta; 2010.

Afrian N, Dhina W, Dwi S. Pengembangan Model Motivasi Jumanior (Juru Pemantau Jentik Junior) dalam Perilaku PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) Aedes aegypti Berbasis Integrasi Model Lawrance Green dan Mc. Clelleand. Ilm Kesehat. 2016;1–11.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta; 2020.

Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Profil Kesehatan Provinsi NTT. Kota Kupang; 2019.

Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Profil Kesehatan Provinsi NTT. Kupang; 2020.

Dinas Kesehatan Kota Kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang. Kupang; 2019.

Dinas Kesehatan Kota Kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang. Kupang; 2020.

Purnama S. Pengukuran Survei Entomologi Nyamuk dan Maya Index. Universitas Udayana; 2012.

Marlina. Analisis Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes aegypti Linnaeus di Dusun Coring dan Kanarea. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin; 2010.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta; 2013.

Pohan NR, Alvira N, Wati P, Nurhadi M. Gambaran Kepadatan dan Tempat Potensial Perkembangan Jentik Aedes sp. di Tempat-tempat Umum Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta. J Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati. 2016;1(2):109–20.

Badrah S, Hidayah N. Hubungan antara Tempat Perindukan Nyamuk Aedes aegypti dengan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Dk. 2015;53(9):1689–99.

Ayuningtyas ED. Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes aegypti Berdasarkan Karakteristik Kontainer di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (Studi Kasus di Kelurahan Bangetayu Wetan Kota Semarang Tahun 2013). Skripsi. Universitas Negeri Semarang; 2013.

Ferdiansyah. Gambaran Sanitasi Lingkungan, Tempat Penampungan dan Keberadaan Jentik di Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep Tahun 2015. UIN Alauddin Makassar; 2016.

Alim L, Heriyani F, Istiana I. Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes aegypti pada Tempat Penampungan Air Controllable Sites Sites dan Disposable Sites di Sekolah Dasar Kecamatan Banjarbaru Utara. Berk Kedokt. 2017;13(1):7.

Rahim SH, Ishak H, Wahid I. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Tingkat Endemisitas DBD di Kota Makassar. 2012;

Susmaneli H. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD di RSUD Kabupaten Rokan Hulu. J Kesehat Komunitas. 2010;1(3):149–54.

Indriani DA. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun. Skripsi. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun; 2018.

`Aniq L. Hubungan Karakteristik Kontainer dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Wilayah Endemis dan Nonendemis Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Mijen Tahun 2015. 2015;5–6.

Khairunisa U, Wahyuningsih NE, Hapsari. Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes sp. (House Index) sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5(5):906–10.

Penloki S. Survey Kepadatan Jentik Aedes sp. pada Tempat Penampungan Air (TPA) di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota kupang. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang; 2016.

M M. Analisis terhadap Densitas Larva Nyamuk Aedes aegypti (Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue/DBD) di Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. 2014;

Pratama Igop, Aryasih Igam. Gambaran Tingkat Kepadatan Jenis Nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Kesmas Sukawati I Tahun 2019. J Kesehat Lingkung. 2019;9(2):1–8.

Sayono S. Situasi Terkini Vektor Dengue (Aedes aegypti Lin) di Jawa Tengah, Indonesia. KESMAS J Kesehat Masy. 2016;11(2):285–94.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya. In Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2017. p. 13–4.

Kamaludin. Gambaran Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Berdasarkan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. J Chem Inf Model. 2013;53(9):1–90.

Anggraini S. Hubungan Keberadaan Jentik dengan Kejadian DBD di Kelurahan Kedurus Surabaya. J Kesehat Lingkung. 2018;10(3):252.

Rosida I. Gambaran Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti Ditinjau dari Tempat Perindukan di Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan Tahun 2018. Denpasar. Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar; 2018.

Zulmi Indriyani, Mursid Rahardjo OS. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Persebaran Kejadian Demam Berdarah Dengue. 2015;3(April):842–51.

Ramadhani MM, Astuty H. Kepadatan dan Penyebaran Aedes aegypti Setelah Penyuluhan DBD di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. eJournal Kedokt Indones. 2013;1(1):5–9.

Alifariki LO, Mubarak. Hubungan Karakteristik Kontainer dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. E-Issn. 2017;5(1):388–93.

Firmansyah, Husein R, Puri A. Partisipasi Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk untuk Pencegahan Demam Berdarah. Keperawatan. 2014;X No 1(1):3–4.

Glanz K, Rimer BK, Viswanath K. Health Behavior. In: European University Institute. 2012. p. 2–5.

Setyobudi A. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk di Daerah Endemik DBD di Kelurahan Sananwetan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. 2011;

Budiman B. Hubungan Pelaksanaan Kegiatan 3M dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Kawua Kabupaten Poso. Kesehat Masy. 2014;

PlumX Metrics

Published
2021-09-15
How to Cite
Leri, C., Setyobudi, A., & Ndoen, E. (2021). Density Figure of Aedes Aegypti Larvae and Community Participation in Prevention of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Lontar : Journal of Community Health, 3(3), 123-132. https://doi.org/10.35508/ljch.v3i3.4329

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.