Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Penyakit ISPA pada Balita di Desa Tuapukan Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang
Abstract
Acute Respiratory Infections (ARI) are infectious diseases that cause one and better parts of the channel (alveolus) including the adnexal tissue, such as sinuses, ear cavities, and pleura. Environmental saturation is an activity aimed at improving and maintaining standard environmental condition fundamentals that affect humans. Improper home sanitation is associated with high health problems, such as acute respiratory infections. The purpose of this study is to determine the relationship between the home environment with the incidence of ARI disease in Tuapukan Village, Kupang Timur Sub-district, Kupang District. This study uses an observational method with cross-sectional study design. The population of this study was 519 and the sample was 81. The bivariate analysis used Chi-Square statistical test with 95% significance level. The results shows that variables related to ARI occurrence were house wall (p=0,029), house ventilation (p=0,011), house lighting (p=0,003), occupancy density (p=0,021) and smoking habit (p=0.002). It is recommended that the societies should keep the cleanliness of the house so it will not be a place for the growth of germs; thus the societies are able to prevent ARI disease.
Downloads
References
2. Ismaya, 2007. Kreasi agar ruangan berkesan. Jakarta: Niaga Swadaya
3. Chandra, 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. ECG. Jakarta
4. Mundiatum, 2017. Sanitasi Lingkungan. Malang: Penerbit Gava Media
5. Achmadi, 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. UI Press. Jakarta
6. WHO, 2008. Infection Prevention And Control Of Epidemic-And Pandemic-Prone Acute Respiratory Diseases In Health Care
7. Depkes RI, 2010. Informasi tentang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Jakarta
8. Riskesdas, 2013. Dalam Angka Provinsi Nusa Tenggara Timur
9. Suryanto, 2003. Hubungan sanitasi rumah, perilaku penduduk, faktor intern anak balita dengan tingkat kejadian ispa pada anak balita di Desa Sidomulyo
10. Seleutaemar, 2012. Studi Deskriptif Tingkat Kepadatan Hunian Dan Konstruksi Rumah Terhadap Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Usia Balita Di Puskesmas Nulle Kabupaten Timur Tengah Selatan
11. Safrisal, 2017. Hubungan ventilasi, lantai, dinding dan atap dengan kejadian ISPA pada balita di Blang Muko
12. Tabelak, 2008. Hubungan Sanitasi Hunian Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Oekabiti Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang
13. Nurmaini, 2013. Hubungan karakteristik rumah dengan kejadian ispa pada balita dalam keluarga perokok di kelurahan Gundaling kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
14. Logo, 2014. Hubungan Kesehatan Rumah Tinggal Adat Sabu Dengan Kejadian Ispa Pada Masyarakat Di Desa Eimadake Kecamatan Sabu Tengah Kabupaten Sabu Raijua
15. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I
16. Maria, 2014. Hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita di wilayah kerja Puskesmas Amurang Timur
17. Jaya, 2009. Pembunuh berbahaya itu bernama rokok. Yogyakarta: Riz’ma
18. Rahmayatul, 2013. Hubungan lingkungan dalam rumah terhadap ISPA pada balita di kelurahan Ciputat kota Tangerang Selatan
19. Nugroho HSW, Sillehu S. Title of Article in Magazine. Publication Name. 2018;21–18.
Copyright (c) 2019 Yulita C. Frans, Sintha L. Purimahua, Marylin S. Junias
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.