Relationship Between Energy Protein Consumption Level and Illness History Towards Nutritional Status of Toddlers in The Working Area of Camplong Public Health Center, Kupang Regency
Main Article Content
Abstract
Nutritional problems are generally caused by energy and protein adequacy rates, lack of public knowledge about nutrition, balanced menus, and the existence of areas with poor nutrition. Factors causing malnutrition in Indonesia can be seen from direct and indirect causes. The direct cause of malnutrition is unbalanced food intake, which has an impact on children's eating patterns and nutritional adequacy. The purpose of this study was to see the relationship between energy protein consumption levels and illness history to nutritional status of toddlers in the working area of Camplong Public Health Center, Kupang Regency. This study is an Observational Analytical study with a cross-sectional design. The population in this study were 145 toddlers in the Camplong Health Center working area, Kupang Regency and the sample used in this study was 58 toddlers in the Camplong Health Center working area, Kupang Regency. The sampling technique used was simple random sampling. The results of this study indicate that there is a relationship between food diversity (p-value = 0.031), Energy intake (p-value = 0.045), Protein intake (p-value = 0.045, and History of magic (p-value = 0.009). While for the variable Frequency of eating (p-value = 0.634) showed no relationship. Suggestions for Health Center Officers so that health workers, especially at the Camplong Health Center, increase counseling to parents of toddlers regarding the importance of diverse food consumption, energy intake, and sufficient protein to support optimal nutritional status in toddlers. Education can be done periodically through Posyandu or home visits. For Parents, pay more attention to the quality of toddler food intake, not only in terms of quantity but also diversity and nutritional content, especially protein and energy. Providing balanced nutritious food and preventing disease can help maintain the nutritional status of toddlers
Downloads
Article Details
References
2. Almira (2020) ‘Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 24-59 Bulan Di RW 07 Desa Cipacing Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatinangor’, skripsi [Preprint]. Available at:http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/1248.
3. Alamsyah, D., Mexitalia, M., & Margawati, A. (2015). Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pada Balita 12-59 Bulan. Jurnal Vokasi Kesehatan, 1 (5), 131-135. http://doi.org/10.1016/j.addr.2018.07.010
4. Almatsier, S. (2009) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
5. Ariyani Ayu Putri. (2017). Ilmu Gizi.Yogyakarta. Nuha Medika.
6. Arlius, A., Sudargo, T., & Subejo, S. (2017). Hubungan Kesehatan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Pada Balita (Studi di Desa Palasari dan Puskesmas Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang). Jurnal Kesehatan Nasional.2(3). http://doi.org/10.22146/jkn.25500
7. Aemro, M., Mesel, M., Birhanu, Z., & Atenafu, A., (2013). Dietary diversity and meal frequency practices among infant and young children aged 6-23 months in Ethiopia: A secondary analysis of Ethiopian Demographic and Health Survey 2011. Journal of Nutrition and Metabolism, 2013, 1-8. http://doi.org/10.1155/2013/7829318. Berlina, E. (2021) ‘Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita Di Posyandu Desa Semen Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi’, skripsi [Preprint]. Available at: http://repository.stikes-bhm.ac.id/id/eprint/1036.
8. Boli, B.V.Y. (2021) ‘Hubungan Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi, Jenis Kelamin, dan Umur dengan Indeks Massa Tubuh Pegawai Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi NTT’, skripsi [Preprint].
9. Bora, S. (2022) ’Hubungan Pola Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Balita Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tarus Desa Penfui Timur’, skripsi [Preprint].
10. Dinkes Kabupaten Kupang (2022-2023) ‘Laporan Tahunan Penyakit Stunting’.
11. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. (2020). Profil Kesehatan NTT 2019
12. Effendi, R., Riawu, S., & Borneo, S. H. (2016), Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi Pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru. Jurnal Kesehatan Indonesia, 4(3).
13. Handayani, R. (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi pada Anak Balita. Jurnal Endurance, 2(2), 217.http://doi.org/10.22216/jen.v2i2.1742
14. Handayani, R. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita.Journal Endurance, 2(2), 217-224.
15. Irianto Koes. (2014). Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung CV. Yrama Widya.
16. Kementerian Kesehatan, R. (2014) Pedoman Gizi Seimbang. KEMENKES R.
17. Kemenkes RI. (2015). Buku Saku Pemantauan Gizi Tahun 2017. Jakarta: Kemenkes RI
18. Kementerian sosial republic Indonesia. (2009). Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 110 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak. http://peratura.bpkgo.id/home/Details/130593/permensos-no-110huk2009-tahun-2009
19. Margawati, A. and Astuti, A.M. (2018) ‘Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang’, Jurnal Gizi Indonesia, 6(2), pp. 82–89
20. Notoatmodjo. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
21. Meliahsari. (2013). Hubungan Pola Asuh Makan Oleh Ibu Bukan Pekerja Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Mulya Harja
22. Notoadmojo, S. Metode Penelitian Kesehatan revisi 2. Jakarta: Rineka Cipta
23. Nur, Z T., Yunianto, A. E., & Balita, S.G. (2021). Jurnal riset Gizi. 9(1), 16-21.
24. Putri, R.F., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang.Jurnal kesehatan andalas, 4(1),254-261. http://doi.org/10.25077/jika.v4il.231
25. Priawantiputri W, Aminah M. Keragaman Pangan Dan Status Gizi Pada Anak Balita Di Kelurahan Pasirkaliki Kota Cimahi. J Sumber Hayati 2020;6:40-6.
26. Purnamasari DU, Dardjito E, Kusnandar, 2016. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga, Pengetahuan Gizi Ibu, Dan Tingkat Konsumsi Energi Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar. Jurnal Kesmas Indonesia. 8(2): 49-56.
27. Restiana (2019) ‘Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Kelas X di MA Walisongo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun’,
28. Rosliana, L. (2020). Hubungan Pola Asuh, Penyakit Penyerta, dan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi pada Anak Usia 12-24 Bulan di Posyandu Teratai Wilayah Kerja Puskesmas Ciames Kabupaten Subang Tahun 2020. Syntax Idea, 2(8), 417. Skripsi [Preprint].
29. Sugiyono. (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: PT Alfabet.
30. Sugiyono. (2018) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: PT Alfabet..
31. Suseno, Y. (2021) ‘Hubungan Pengetahuan, Pola Pemberian Makan dan Status Ekonomi Keluarga Terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu’, skripsi [Preprint].
32. Septikasari, M. (2018). Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi. Yogyakarta: UNY Press.
33. Supariasi I Dewa Nyoman, D. Y. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
34. Ustadiah, E.I. (2015) ‘Pola Penyediaan dan Konsumsi Pangan Terhadap Status Gizi Balita Pada Keluarga Buruh Tani (Studi Kasus di Desa Randublatung Kab.Blora Tahun 2015)’, skripsi [Preprint].
35. UU Nomor 18 Tahun 2012 (2012) Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Pangan
36. Utami, N H., & Mubasyiroh, R. (2020). Keragaman Makanan Dan Status Hubungannya Dengan Status Gizi Balita: Analisis Survei Konsumsi Makanan Individu (Skmi). Gizi Indonesia. 43(1), http://doi.org/10.36457/gizindo.v43i.467
37. Yuliani & Deswati. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Negari Abai Siat Wilayah Kerja Puskesmas Kota Besar.Ners Jurnal Keperatan, 9(12), 75-86.
38. Zulaikhah, S. (2010). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Gambirsari.Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.