Perbandingan Metode Double Moving Average dan Double Exponential Smoothing pada Peramalan Garis Kemiskinan Nusa Tenggara Timur

  • Tiara Risti Radamuri(1*)
    Pendidikan Matematika FKIP Undana
  • Christine K. Ekowati(2)
  • Ofirenty E. Nubatonis(3)
  • (*) Corresponding Author
Kata Kunci: Double Exponential Smoothing, Double Moving Average, Garis Kemiskinan, Peramalan

Abstrak

Garis kemiskinan adalah rata-rata pengeluaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak. Data garis kemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan, dikarenakan pola konsumsi yang menjadikan beras sebagai komoditas utama.  Peramalan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang proyeksi garis kemiskinan pada masa mendatang dan berkonstribusi dalam pengambilan kebijakan terkait kemiskinan. Data yang digunakan sebanyak 22 data garis kemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2011 hingga 2021 (Rp/Kapita/Bulan). Data tersebut berpola trend, sehingga penelitian ini akan membandingkan metode double moving average dan double exponential smoothing untuk meramalkan. Data diolah menggunakan Zaitun Time Series untuk mendapatkan metode terbaik. Perbandingan metode double moving average dan double exponential smoothing pada penelitian ini dilihat melalui persamaannya yaitu tingkat akurasi, dan perbedaannya berdasarkan nilai MAPE terbaik, hasil peramalan, dan keefisienan metode. Berdasarkan perbandingan tersebut, metode yang tepat untuk meramalkan garis kemiskinan daerah provinsi (MAPE=1,755638) menggunakan double moving average. Hasil peramalan rata-rata pengeluaran minimum penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan hidup layak adalah Rp 443.386,58/kapita/bulan (Maret 2022), Rp 454.902,04/kapita/bulan (September 2022), Rp 466.417,5/kapita/bulan (Maret 2023), dan Rp 477.932,96/kapita/bulan (September 2023). Oleh karena itu, pemerintah dapat meningkatkan popularitas pangan lokal sehingga dapat mengurangi ketergantungan konsumsi beras.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Aminudin & Handoko. (2019). Model Peramalan Garis Kemiskinan Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing dari Holt. Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi InformasiI, 5(2), 36-42.
Arsyad, Lincolin. (1994). Peramalan Bisnis. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Azizah, Auli. (2015). Peramalan Migrasi Masuk Kota Surabaya Tahun 2015 dengan Metode Double Moving Average dan Double Exponential Smoothing. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 4(2), 172-180.
Makridakis, Wheelwright & McGee. (1999). Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta : Binarupa Aksara.
Sinaga & Irawati. (2018). Perbandingan Double Moving Average dan Double Exponential Smoothing pada Peramalan Bahan Medis Habis Pakai. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 4(2), 197-204.
Subagyo, Pangestu. (1998). Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi kedua Cetakan kesembilan. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

PlumX Metrics

Diterbitkan
2022-12-03
Bagian
Articles