PENGARUH PERBEDAAN DIAMETER TALI NILON SEBAGAI BAHAN KOLEKTOR TERHADAP JUMLAH PENEMPELAN SPAT, KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan diameter tali nilon sebagai bahan kolektor terhadap jumlah penempelan spat tirammutiara dan diameter tali nilon yang optimal menghasilkan jumlah penempelan spat tirammutiara. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dan bertempat di laboratorium PT. Timor Otsuki Mutiara (TOM), Kabupaten/Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu : Perlakuan A (kolektor dengan diameter 3 mm); Perlakuan B (kolektor dengan diameter 9 mm); Perlakuan C (kolektor dengan diameter 12mm); dan Kontrol (kolektor dengan diameter 6 mm). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu perlakuan C (12 mm) memiliki kelimpahan spat tertinggi sebesar 24800 Ind/m2 dan kelimpahan spat terendah terdapat pada perlakuan A (2511,1113 ind/m2) yang lebih besar dari kontrol (2625,926 ind/m2). Pertumbuhan panjang spat yang paling tinggi pada perlakuan C (1585 µ) dan paling rendah terdapat pada perlakuan A (1180 µ). Kelangsungan hidup pada perlakuan B (86,28 %) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A (9,37 %), perlakuan C (69,32 %) dan Kontrol (39,26 %). Hasil anova menunjukkan perbedaan tali nilon memberikan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap jumlah spat yang menempel, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup tiram mutiara (Pinctada maxima). Jika menggunakan tali nilon sebagai kolektor, sebaiknya menggunakan tali dengan ukuran 9 mm dan dengan menggunakan jenis tali yang berbeda sebagai kolektor.
Kata kunci: Tiram mutiara (Pinctada maxima), diameter tali nilon