KUALITAS SILASE CAMPURAN RUMPUT KUME (Sorghum plumosum var. Timorense) DAN DAUN GAMAL (Gliricidiasepium) DENGAN RASIO BERBEDA (QUALITY of SILAGES MIXED of Sorghum plumosum var. Timorense GRASS and Gliricidia sepium LEAVES in DIFFERENT RATIOS)
Abstract
The study purpose was to evaluate chemical compostion of the silage composed of Sorghum plumosum var. Timorense grass, and Gliricidia sepium leaves in defferent ratios. Completely randomized design 4 X 3 was applied in this study. The four treatments applied:100% Sorghum plumosum var. Timorense grass + 100% Gliricidia sepium leaves ; R0 = Mixture of 60% Sorghum plumosum var. Timorense grass : 40% Gliricidia sepium leaves ; R1 = Mixture of 70%, Sorghum plumosum var. Timorense grass : 30% Gliricidia sepium leaves ; R2 = Mixture of 80%, Sorghum plumosum var. Timorense grass : 20% Gliricidia sepium leaves ; R3 = Mixture of 90%, Sorghum plumosum var. Timorense grass : 10% Gliricidia sepium leaves. All treatments were preserved by adding 3% liquid sugar. Parameter measured: pH, crude protein (CP), crude fiber (CF) and fat cntent (FC). The results showed that CP increased 13.08 % in R0 was the best, and the lowest in R3 (8.25%), in line with the increasing number of Gliricidia leaves, leaves of Gliricidia additions also increase FC of coarse in R0 (6.14%) was the best, while the lowest in R3 (3.37%). with the increasing number of Gliricidia leaves that reduced CF in R0 (27.99 % ) was the lowest, while the highest in R3 (33.36%). Results showed significant effect (P<0,05) on the quality of silage mix of Sorghum plumosum var. Timorense grass and Gliricidia sepium leaves. The conclusion drawn is that including Gliricidia sepium leaves in silaging Sorghum plumosum var. Timorense grass can increase silage quality
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas kimia silase campuran rumput kume dan daun gamal. Rancangan Acak Lengkap digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah : RK = rumput kume 100% dan RG = daun gamal 100% sebagai pembanding ; R0 = Ratio rumput kume 60% : daun gamal 40% ; R1 = Ratio rumput kume 70% : daun gamal 30% ; R2 = Ratio rumput kume 80% : daun gamal 20% ; R3 = Ratio rumput kume 90% : daun gamal 10%, masing-masing ditambahkan gula air 3%, sebagai pengawet. Parameter yang diamati adalah : derajat keasaman (pH), komposisi kimia (protein kasar, serat kasar, dan lemak). Hasil penelitian, menunjukkan kandungan protein kasar meningkat yakni pada perlakuan R0 sebanyak 13,08% merupakan yang terbaik, sedangkan yang terendah pada perlakuan R3 sebanyak 8,25% seiring bertambahnya jumlah daun gamal, penambahan daun gamal juga meningkatkan kandungan lemak kasar, yakni pada perlakuan R0 sebanyak 6,14% merupakan yang terbaik. Sedangkan yang terendah pada perlakuan R3 sebanyak 3,37%. Dengan bertambahnya jumlah daun gamal menurunkan kandungan serat kasar yaitu pada perlakuan R0 sebanyak 27,99% merupakan yang terendah, sedangkan yang tertinggi pada R3 sebanyak 33,36%. Hasil uji lanjut juga menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kualitas silase campuran rumput kume dan daun gamal. Kesimpulannya penambahan daun gamal dalam campuran silase rumput kume meningkatkan kualitas silase.
Downloads
References
Beku R, Paga A, Lapenangga T. 2014. kecernaan fraksi serat pada kambing kacang jantan yang mengkonsumsi rumput kume hasil biokonversi. Jurnal Ilmu Ternak 1(11):58-63.
Dami Dato, TO. 1998. Pengolahan rumput (Sorghum Plumosum var. Timorense) kering dengan teknis nasional tenaga fungsional pertanian. Bogor. Jurnal Ilmu - Ilmu Peternakan 24(2):31-40.
Dianita R, Rahman ASY, Syarifuddin H, Syafwan, Zubaidah. 2014. Perbaikan pakan hijauan melalui introduksi legum indigofera dan pembuatan silase legum-jerami jagung pada kelompok tani ternak di Kecamatan Pelayangan. Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat 29(3):76-79.
Jones CM, Heinrichs AJ, Roth GW, Issler VA. 2004. From harvest to feed : understanding silage management. Jurnal Peternakan Sriwijaya 3(2):43-52.
Lugiyo. 2006. Umur pemotongan terhadap produksi hijauan rumput Sorghum SP sebagai tanaman pakan ternak. Temu teknis Nasional tenaga fungsional pertanian. Bogor. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24(2):3140.
Raldi MK, Rustandi, Tulung YRL, Malalantang SS, 2015. Pengaruh penambahan dedak padi dan tepung jagung terhadap kualitas fisik silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Zootek 35(1):21-29
Rubiati A, Fernandez PTh, Nulik J. 2002. Kualitas dan palatabilitas silase sebagai pakan ternak di musim kemarau. Prosiding Hasil-hasil Penelitian Lahan Kering Berbasis Peternakan. Waingapu, tanggal 23-24 Agustus 2004. pp:100
Steel RGD, Torrie JH. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Edisi 2. Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.
Sulastri S. 1984. Pengaruh tingkat pemberian tepung daun gamal dalam ransum terhadap komponen tubuh dan karkas ayam pedaging. Skripsi. Institute Pertanian, Bogor.
Yunus M. 2009. Pengaruh pemberian daun lamtoro (Leucaena Leocephala) terhadap kualitas silase rumput gajah (Pennisetum Purpereum) yang diberi molases. Jurnal Agripet 9(1):38-42.
Yusuf A. 2001. Kandungan protein kasar dan serat kasar pada silase campuran rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan legum. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makasar.