PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK KOMERSIAL TERHADAP KUALITAS JERAMI JAGUNG MUDA
Abstract
Purpose of the study was to evaluate the effect of fermentation using different commercial probiotics on maize straw quality, and to find out the probiotic performing the best maize straw quality. Experimental method using was completely randomized design of 4 treatments with 4 replicates. The 4 treatments applied were: R0 = without any probiotics (control), R1= young maize straw + starbio, R2= young maize straw + probion, R3= young maize straw + EM-4. The results showed that effect of treatment was significant (p<0.05) on organic matter, crude protein and crude fiber contents but not significant (p>0.05) on dry matter content of young maize straw. The results showed that the R2 treatment provided the best results followed by R3, R1 and last R0. Results of research for R3, R2, R1, and R0 were organic matter (89,18%; 90,18%; 87,62%; and 85,34%), crude protein (11,53%; 13,18%; 10,33%; and 6,79%) and crude fiber (29,09%; 30,31%; 30,78%; and 31,38%). Probion performed the highest improvement on organic matter and crude protein contents and EM-4 performed the highest reduction of crude fiber content of the straw. The conclusion drawn is that using probiotic can improve nutrient contents of maize straw, which probion perform the highest improvement.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas jerami jagung muda dengan menggunakan probiotik komersial yang berbeda, serta untuk mengetahui probiotik mana yang memberikan hasil kualitas jerami jagung muda terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan dimaksud sebagai berikut: R0 = tanpa probiotik (kontrol), R1= jerami jagung muda + starbio, R2= jerami jagung muda + probion, R3= jerami jagung muda + EM-4. Parameter yang diukur adalah kandungan Bahan Kering, Bahan Organik, Protein Kasar dan Serat Kasar jerami jagung muda hasil fermentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan Bahan Organik, Protein Kasar dan Serat Kasar jerami jagung muda tetapi Bahan Kering tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan R2 memberikan hasil yang terbaik diikuti oleh R3, R1 dan terakhir R0. Hasil penelitian untuk masing-masing perlakuan R3, R2, R1, dan R0 adalah BO (89,18%; 90,18%; 87,62%; dan 85,34%), PK (11,53%; 13,18%; 10,33%; dan 6,79%), dan SK (29,09%; 30,31%; 30,78%; dan 31,38%). Dapat disimpulkan bahwa penambahan probiotik komersial dapat meningkatkan kulitas jerami jagung muda dan probiotik yang memberikan hasil terbaik adalah probiotik probion.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik NTT. 2013. Nusa Tenggara Timur Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Fardiaz S. 1989. Mikrobiologi Pangan. PAU pangan dan gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Gasperz V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Penerbit Armico, Bandung.
Hardiningsih R, Napitupulu RNR, Yulinery T. 2006. Isolasi dan uji resistensi beberapa isolat lactobacillus pada pH rendah. Jurnal Biodiversitas 7(9):15-17.
Krause. 2001. Repeated dosing of Ruminococcus spp. does not result in persistence, but changes in other microbial populations occur that can be measured with quantitative 16s-rrna-based probes. Microbio 1 (47):1719-1729.
Nulik J, Kanahau D, Hosang EY. 2006. Peluang dan prospek integrasi jagung dan ternak di Nusa Tenggaara Timur.Prosiding Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung-Sapi, Bogor, Indonesia.
Pasaribu T, Sinurat AP, Haryati T, Supriyati, Rosida J, Hamid H. 1998. Improving the nutritive value of palm oil sludge by fermentation: the effect of fungi strain, environmental temperature and enzymatic process. JITV 3(6):237-242.
Purwadaria T, Sinurat AP, Haryati T, Sutikno I, Supriyati, Darma J. 1998. The correlation between mannase and cellulase activities toward fibre content of palm oil sludge fermented with. Aspergillus niger. JITV 3(5):230-236.
Raudati E, Muhakka, Sahara E. 2001. Peningkatan mutu daging biji buah pucung (Pangium edule) sebagai pakan ternak melalui proses fermentasi dengan penambahan dedak halus. Jurnal Peternakan dan Lingkungan 7(3):55-58.
Richardson JM, Sinclair LA. 2003. Syncrony of nutrient supply to the rumen and dietery energy source and their effects on the growth and metabolism of lamb. J Anim Sci 81(12):1332-1347.
Syamsu JA, Sofyan LA, Mudikdjo K, Sa’id EG, Laconi EB. 2005. Analisis potensi limbah tanaman pangan sebagai sumber pakan ternak ruminansia di sulawesi selatan. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan 8(4):291-301.
Yuliastiani D, Gallagher JR, Van Barneveld RJ. 2003. Intake and digestibility of untreated and urea treated rice straw base diet fed to sheep. JITV 8(5):8-16.
Zubaidah E, Aldina N, Nisa FC. 2010. Studi aktivitas antioksidan bekatul dan susu skim terfermentasi bakteri asam laktat probiotik (Lactobacillus plantarum J2 dan Lactobacillus casei). Jurnal Teknologi Pertanian 11(1):11-17.
Zubaidah E, Saparianti E, Hindrawan J. 2012. Studi aktivitas antioksidan pada bekatul dan susu skim terfermentasi probiotik (Lactobacillus plantarum B2 dan Lactobacillus acidophillus). Jurnal Teknologi Pertanian 13(2):111-118.