SUBSTITUSI PAKAN KONSENTRAT DENGAN DAUN KABESAK PUTIH (Acacia leucophloea Roxb) TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN RANSUM PADA KAMBING LOKAL JANTAN
Abstract
The objective of this research is to know the consumption and digestibility of the matter and organic matter of ration at male local goat caused by substitution of concentrate with leaf of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb). The design used was randomized block design with 5 treatments and 5 blocks. Data analysed used analysis of variance (ANOVA) and Duncan multiple range test. The result showed substitution of concentrate with leaf of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb) increased the consumption and digested of dry matter and organic matter of ration at male local goat. Substitution of concentrate with leaf of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb) at 50% increased the consumption and digested of dry matter and organic matter of ration at male local goat. Substitution of concentrate with leaf of white kabesak until 100% did not affect significantly the consumption and digestion of dry matter and organic matter of ration at male local goat.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat konsumsi dan kecernaan bahan kering serta bahan organik ransum akibat subtitusi pakan konsentrat dengan daun kabesak putih (Acacia leucophloea Roxb) pada kambing lokal jantan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 kelompok. Data dianalisis menurut prosedur sidik ragam, dan dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak berganda Duncan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa penggunaan daun kabesak putih (Acacia leucophloea Roxb) sebagai subtitusi pakan konsentrat dapat meningkatkan konsumsi dan kecernaan bahan kering serta bahan organik. Substitusi pakan konsentrat dengan daun kabesak putih sebesar 50% meningkatkan konsumsi dan kecernaan bahan kering (BK) serta bahan organik (BO) kambing lokal jantan. Sedangkan substitusi konsentrat dengan daun kabesak putih hingga 100% tidak mempengaruhi konsumsi dan kecernaan BK dan BO pada kambing lokal jantan.
Downloads
References
Bamualim A, Kedang A, Fernandez, Marawali HH, Manurung A, Widahati RB. 1990. Usaha perbaikan pakan ternak sapi di Nusa Tenggara. Jurnal Litbang Pertanian 12(2):38-44
Djogo T. 1988. Kelembagaan dan Kebijakan Dalam Pengembangan Agroforestri. Bahan Ajaran Agroforestri 8. World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia. Bogor.
McDonald P, Edwards R, Greenhalgh J, Morgan C. 1994. Animal Nutrition. 6th Edition. Longman Scientific & Technical, New York.
Mulyono S, Sarwono B. 2010. Penggemukan Kambing Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Murni R, Akmal, Okrisandi Y. 2012. Pemanfaatan kulit buah kakao yang difermentasi dengan kapang phanerochaete chrysosporium sebagai pengganti hijauan dalam ransum ternak kambing. Jurnal Agrinak 2(1):6-10.
Nitis IM, Lana K, Susila TGO, Sukanten W, Uchida S. 1985. Chemical composition of the grass, shruband tree leavesin Bali. Jurnal Bri Grass Soc 18:108-111.
Orwa C, Mutua A, Kindt R, Jamnadass Simon A. 2009. Agroforestree database: a tree reference and selection guide. Jurnal Animals Science 68:1405-1415.
Paramita WL, Susanto WE, Yulianto AB. 2008. Konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik dalam haylase pakan lengkap ternak sapi peranakan ongole. Jurnal Mikrobiologi Indonesia 9: 19-22
Steel RGD, Torrie JH. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Tillman A, Hartadi DH, Raksohadiprojo S, Praminokusomo S, Lebdosukejo S. 1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Utomo R. 2003. Penyediaan pakan di daerah tropik: problematika, kontinuitas, dan kualitas. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.