KUALITAS SEMEN SAPI BALI DENGAN PENAMBAHAN VITAMIN C DAN MINERAL ZN (ZINK) DALAM PENGENCER SITRAT KUNING.TELUR (Quality of bali bulls semen with the addition of vitamin c and mineral zn (zinc) in egg yolk citrate)
Abstract
This research aims to find out the effect of vitamin C supplementation and Zn mineral (Zinc) in citrate egg yolk dilution (C-EY) on motility, viability, abnormality and endurance of bali bulls spermatozoa during storage. The material used is fresh sperm of good quality bali bulls. Sement diluted with treatment diluent is: T0: C-EY – 100%, T1: C-EY – 0.05 g Zn, T2: C-EY – 0.05 g Vitamin C, T3: C-EY – 0.025 g Vitamin C – 0.025 g Zn, After diluent semen is stored at a temperature of 3-5oC. Sperm is evaluated post-dilution and every 24 hours of storage against motility, viability and abnormalities. The results showed that Zn (Zinc) mineral supplementation in treatment (T1) has the best quality (P<0.05) compared to other treatments, namely with motility (43.50 ± 4.87%), viability (52.20 ± 6.76%,), abnormalities (4.74 ±1.14 %.) and durability (6,40±0,89 days). The results of this study showed that Zn 0,05 g in citrate-yolk a fairly good influence in maintaining the quality of spermatozoa of bali bulls.
Downloads
References
Afiati F, Herdis, Said S. 2013. Pembibitan Ternak dengan Inseminasi Buatan. Penebar Swadaya.
Afiati F, Yulnawati MR, Arifiantini RI. 2015. Abnormalitas spermatozoa domba dengan frekuensi penampungan berbeda. In: Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(4) : 930–934. 10.13057/psnmbi/m010449
Aslam HA, Dasrul, Rosmaidar. 2014. Pengaruh penambahan vitamin C dalam pengencer andromed terhadap persentase motilitas dan membran plasmaa utuh spermatozoa sapi Aceh setelah pembekuan. Jurnal Medika Veterinaria, 8(1) : 20–26.
10.21157/j.med.vet..v8i1.3326
Ducha N, Susilawati T, Aulanni’am, Wahjuningsih S. 2013. Motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi limousin selama penyimpanan pada refrigerator dalam pengencer CEP-2 dengan suplementasi kuning telur. Jurnal Kedokteran Hewan, 7(1) : 5-8.
https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v7i1.555
Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Cetakan ke satu. Alfabeta, Bandung
Firdausi PA, Susilawati T, Wahyuningsih S. 2014. Kualitas semen sapi limousin selama pendinginan menggunakan pengencer cep-2 dengan penambahan berbagai konsentrasi santan. Ternak Tropika 15(1) : 21–30.
Garner DL, Hafez ESE. 2000. Spermatozoa and seminal plasma. In : Hafez B, Hafes ESE, Reproduction in Farm Animals. Pp: 96-109. https://doi.org/10.1002/9781119265306.ch7
Gordon MH. 1990. The Mechanism of Antioxidants Action in Vitro. Elsevier Applied Food Science Series, London. 10.1007/978-94-009-0753-9_1
Hine TM, Burhanuddin, Marawali A. 2014. Efektivitas air buah lontar dalam mempertahankan motilitas, viabilitas dan daya tahan hidup spermatozoa sapi bali. Jurnal Veteriner, 15(2) : 263–273
Inonie RI, Baa LO, Saili T. 2016. Kualitas spermatozoa kambing boerawa dan kambing kacang pada penggunaan tris-kuning telur yang berbeda. JITRO, 3(1) : 52–64. https://doi.org/10.33772/jitro.v3i1.1070.
Ismaya. 2014. Bioteknologi Inseminasi Buatan pada Sapi dan Kerbau. Gadjah Mada University Press.
Iwasaki AMD, Gagnon C. 1992. Formation of reactive oxygen species in spermatozoa of infertile patients. Fertility and Sterility 57(2) : 409-416.
https://doi.org/10.1016/S0015-0282(16)54855-9
Kommisrud E, Paulenz H, Sehested E, Grevle IS. 2002. Influence of boar and semen parameters on motility and acrosome integrity in liquid boar semen stored for five days. Acta Veterinaria Scandinavica, 43(1) :49-55.
https://doi.org/10.1186/1751-0147-43-49
Kynaston HG, Lewis‐Jones DI, Lynch RV, dan Desmond AD. 1988. Changes in seminal quality following oral zinc therapy. Andrologia, 20(1) : 21–22.
10.1111/j.1439-0272.1988.tb02355.x.
Labetubun J, Siwa IP. 2011. Kualitas spermatozoa kauda epididimis sapi Bali dengan penambahan laktosa atau maltosa yang dipreservasi pada suhu 3-50C. Jurnal Veteriner, 12(3) : 200–207.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/3511
Mila FNH, Ina YT, Kaka A. 2022. Karakteristik dan kualitas semen sapi sumba ongole dalam pengencer tris yang disuplementasi dengan susu skim pada suhu 3-5ºC. Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan 3(1) : 12-18.
https://doi.org/10.31605/jstp.v3i1.1201
Nur NE. 2019. Pengaruh pengencer tris kuning telur itik dan konsentrasi spermatozoa berbeda terhadap kualitas semen sapi bali. Skripsi. Fakulytasa Peternakan Universitas Hasanuddin.
Payaran KO, Wantouw B, Tendean L. 2014. Pengaruh pemberian zink terhadap kualitas spermatozoa pada mencit jantan (Mus musculus). Jurnal e-Biomedik 2(2) : 496-500.
https://doi.org/10.35790/ebm.2.2.2014.5044
Pubiandara S, Suharyati S, Hartono M. 2016. Pengaruh penambahan dosis rafinosa dalam pengencer sitrat kuning telur terhadap motilitas, persentase hidup dan abnormalitas spermatozoa sapi ongole. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(4) : 292-299. https://doi.org/10.23960/jipt.v4i4.1396
Rhoyan YH, Lestari TD, dan Setiawan R. 2014. Kualitas semen cair dingin domba garut pada tiga jenis larutan pengencer. Jurnal Ilmu Ternak, 14(1) : 63–67.
10.24198/jit.v14i1.5150
Rizal M. 2009. Daya hidup spermatozoa epididimis sapi bali yang dipreservasi pada suhu 3–5oC dalam pengencer tris dengan konsentrasi laktosa yang berbeda. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 14(2) : 142–149. https://doi.org/10.14334/jitv.v14i2.355
Salisbury, G. W. 1984. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Pada Sapi. Gadjah Mada University Press.
Savitria FK, Suharyati S, Siswanto. 2014. Kualitas semen beku sapi bali dengan penambahan berbagai dosis vitamin C pada bahan pengencer skim kuning telur. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 2 (3) : 30-36.
http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v2i3.p%25p
Seuk, MO. 2018. Pengaruh frekuensi penampungan terhadap kualitas spermatozoa sapi bali. Journal of Animal Sains, 3(4) : 51–53.
https://doi.org/10.32938/ja.v3i4.540
Siahaan EA, Laksmi, DNDI, Bebas W. 2012. Efektivitas penambahan berbagai konsentrasi β-karoten terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa sapi bali post thawing. Indonesia Medicus Veterinus 1 (2) : 239–251..
Sukmawati E, Arifiantini RI, Purwantara B. Daya tahan spermatozoa terhadap proses pembekuan pada berbagai jenis sapi pejantan unggul. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 19(3) : 168-175.
https://doi.org/10.14334/jitv.v19i3.1079
Syarifuddin NA, Toleng AL, Rahardja DP, Ismartoyo, Yusuf M. 2017. Daun kelor sumber mineral seng (Zn) untuk meningkatkan libido dan kualitas semen pejantan sapi bali. In : Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah. Banjarmasin, 5 November 2016. pp: 180–186.
http://eprints.ulm.ac.id/id/eprint/2785
Toelihere MR. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa, Bandung.
https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=141995
Toelihere MR. 2006. Pokok-pokok pikiran tentang perkembangan bioteknologi reproduksi di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang dalam menunjang pembangunan peternakan di Indonesia. In : Seminar Nasional Peranan Bioteknologi Reproduksi dalam Pembangunan Peternakan di Indonesia. Fakultas Kedokteran Hewan-IPB Bogor, April 2006.
Varasofiari LN, Setiatin ET, Sutopo D. 2013. Evaluasi kualitas semen segar sapi jawa brebes berdasarkan lama waktu penyimpanan. Animal Agriculture Journal, 2(1) : 201–208.
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj.
Yani A, Nuryadi, Pratiwi T. 2001. Pengaruh tingkat substitusi santan kelapa pada pengencer tris dan waktu penyimpanan terhadap kualitas semen kambing peranakan ettawah (PE). Jurnal Biosain 1(1):23-29.
Copyright (c) 2022 JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.