PENGARUH KONSENTRAT YANG MENGANDUNG TEPUNG TONGKOL JAGUNG TERHADAP KADAR GLUKOSA, UREA DAN HEMOGLOBIN PADA SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG MENGKONSUMSI HIJAUAN
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of feeding a concentrate containing corn cobs meal on glucose, urea and blood hemoglobin level of Bali cattle consuming forages. This study used a total six young male Bali cattle aged 1.5 to 2 years with weight ranging 101,5-120 kg. The method used in this experiment was double Latin Square Design with 3 treatments and 3 periods. The treatments were P1 = forages commonly given by farmers in the form of natural grass, kapuk and leucaena leaves. P2 = P1 + concentrate without corn cobs meal (1 kg / day) and P3 = P1 (basal feed) + concentrate containing corn cobs meal (1kg / day). The variables measured were blood glucose, urea and hemoglobin levels. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). Results showed that blood glucose level was not significally different (P >0,05) among treatments,i.e. P1(62.21 mg/ dl), P2 (64.31 mg / dl), P3 (66.16 mg / dl). Mean while, blood urea consentration significantly declined (P<0,05) in animals supplement with corn cob meal containing concentrate. Blood hemoglobin level increase significantly (P<0,05) from 12.59 g/dl in P1 to 13.95 g/dl in P2 and 14.22 g/dl in P3. The conclusion of this study is that supplementation of concentrate with or without corn cobs meal declines blood urea concentration and increase hemoglobin level without affecting blood glucose levels in young male Bali cattle fattened on forages.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan konsentrat yang mengandung tepung tongkol jagung terhadap kadar glukosa, urea dan hemoglobin darah pada sapi bali penggemukan pola peternak yang mengkonsumsi hijauan. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 6 ekor ternak sapi bali jantan bakalan yang berumur 1,5 sampai 2 tahun dengan kisaran berat badan 101,5-120 kg. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 3 perlakuan dan 3 periode sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P1 = pakan hijauan yaitu yang biasa diberikan oleh peternak berupa rumput alam, daun kapuk dan lamtoro. P2 = P1 (pakan pola peternak) + pakan konsentrat tanpa tongkol jagung (1 kg/hari). P3 = P1 (pakan pola peternak) + pakan konsentrat yang mengandung tepung tongkol jagung (1kg/hari). Variabel yang diukur adalah kadar glukosa darah, kadar urea darah dan kadar hemoglobin darah. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA) untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan kadar glukosa darah tidak berbeda diantara perlakuan (P>0,05),sementara itu kadar urea darah P1 (28,88 mg/dl) dan P2 (28,02 mg/dl) secara signifikan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan P3 (26,86 mg/dl). Kadar hemoglobin darah meningkat signifikan (P <0,05) dari P1 (12.59 g/dl) menjadi P2(13.95 g/dl), P3(14,22 g/dl). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah suplementasi konsentrat dengan dan tanpa tongkol jagung menurunkan kadar urea darah dan meningkatkan hemoglobin darah tanpa mempengaruhi kadar glukosa darah ternak sapi bali jantan penggemukan.
Downloads
References
Astuti A, Erwanto, Santosa PE. 2015. Pengaruh Cara Pemberian Konsentrat-Hijauan Terhadap Respon Fisiologis dan Performa Sapi Peranakan Simmental. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(4):201-207.
Febriana, Liana. 2008. Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ruminansia pada Peternak Rakyat di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Peternakan 5 (1) : 28-37.
Imran, Budhi SPS, Ngadiyono N, Dahlanuddin. 2012. Pertumbuhan Pedet Sapih yang diberi Rumput Lapangan dan diSumplementasi Daun Turi (Sesbania grandiflora). Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman. 2(2):55-60.
Ismail M, Nuraini H, Priyanto R. 2014. Perlemakan pada Sapi Bali dan Sapi Madura Meningkatkan bobot komponen Karkas dan Menurunkan Persentase Komponen Nonkarkas. Jurnal Veteriner 15(3):411-424.
Kendran AAS, Damriyasa IM, Dharmawan NS, Ardana IBK, Anggreni LD. 2012. Blood clinical chemistry profiles of Bali cattle. Jurnal Veteriner. 13(4):410-415.
Kusumaningrum DA. 1998. Pengaruh Tipe Karbohidrat dan Aras Undegraded Protein Terhadap Konsumsi, Kecenaan Nutrien dan Parameter Fermentasi Rumen Pada Sapi Peranakan Friesian Holstein. Tesis. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Latulumamina M. 2013. Korelasi antara umur dan Berat Badan Sapi Bali (Bos sondaicus) di Pulau Seram. Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman. 3(1):35-40.
Prastyawan RMP, Tampoebolon BIM, Surono. 2012. Peningkatan Kualitas Tongkol Jagung Melalui Teknologi Amoniasi Fermentasi (Amofer) Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Serta Protein Total Secara in vitro. Animal Agriculture Jurnal 1(1) :611-621.
Pribadi LW. 2015. Promosi Pertumbuhan Sapi Bali pada Penggemukan Pakan Kurung dengan Addisi Ionophore-Polyther dalam Ransum. .Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia 1(1):71-77.
Schalm CW, Jain NC. Hematology. In: Lea, Febiger Ph, Price A, Wilson L. 1986. Patofisiologi. Buku 2. Edisi 4. Penebit Buku Kedokteran EGC. Jakarta, hal :1117-1119.
Sobang YUL. 2005. Karakteristik sistem penggemukan sapi pola gaduhan menurut zona agroklimat dan dampaknya terhadap pendapatan petani di Kabupaten Kupang NTT. Bulletin Nutrisi Fapet Undana 8(2): 1410-1691.
Wardoyo, Risdianto A. 2011. Studi Manajemen Pembibitan dan Pakan Sapi Peranakan Ongole di Lokasi Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan. Jurnal Ternak 02(01):1-7.