PENGUJIAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR DALAM PENGENCER SITRAT-KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR BABI LANDRACE
Abstract
The aims of the present study were to evaluate the effectiveness and the best concentration of moringa leaf extracts (MLE)in Citrate-egg yolk (CEY) diluent on the quality of liquid semen of landrace boar. The semen samples were collected twice weekly from three landrace boars (2-3 years old) in normal reproductive performance following the massage method. The good quality sample was divided into five tubes, each diluted with CEY (P0), CEY + MLE 5% (P1), CEY + MLE 12.5% (P2), CEY + MLE 22.5% (P3) and CEY + MLE 35% (P4)following a completely randomized design consisting of five treatments and four replications. The diluted samples then stored in a styrofoam at a temperature of 18-20˚C and were evaluated for motility, viability, plasma membrane abnormalities as well as the integrity of every 4 hours. The results showed that the spermatozoa kept during 24 hours in a diluent of CEY + MLE 5% (P1) had higher (P <0.05)motility (42 ± 7.58%) and viability (63.62 ± 13.24%) than the other three diluents. However, there were no significant different (P> 0.05) between treatments forthe abnormalities and plasma membrane integrity of spermatozoa. Adding moringa leaf extracts (MLE)intoCitrate-egg yolk (CEY) is effectively maintaining the quality of liquid semen of landrace boarat the best concentration of 5% moringa leaf extract (MLE)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan konsentrasi terbaik ekstrak daun kelor (EDK) dalam pengencer Sitrat-Kuning telur (SKT) terhadap kualitas semen cair babi landrace. Semen dikoleksi dua kali seminggu menggunakan metode masase dari tiga ekor babi jantan landrace berumur 3 tahun dengan kodisi organ reproduksi yang normal. Semen yang menunjukkan kualitas yang baik dibagi empat, masing-masing diencerkan dengan SKT (P0), SKT + EDK 5% (P1), SKT + EDK 12,5% (P2), SKT + EKD 22,5% (P3) dan SKT + EDK 35% (P4). Semen yang telah diencerkan disimpan dalam stirofoam pada suhu 18-20oC dan dievaluasi motilitas, viabilitas, abnormalitas serta keutuhan membran plasma sperma setiap 4 jam. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri atas lima perlakuan dan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spermatozoa yang disimpan selama 24 jam dalam pengencer SKT + EDK 5% (P1) memiliki motilitas 42±7,58% dan viabilitas 63,62±13,24% lebih tinggi (P<0,05) daripada ketiga pengencer lainnya, sedangkan abnormalitas dan keutuhan membran plasma spermatozoa dalam keempat pengencer berbeda tidak nyata (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah EDK yang ditambahkan ke dalam pengencer SKT efektif dalam mempertahankan kualitas semen cair babi landrace dengan konsentrasi ekstrak daun kelor terbaik adalah 5%.
Downloads
References
Aitken R, Harkiss JD, Buckingham DW. 1993. Analysis of lipid peroxidation mechanism in human spermatozoa. Mol. Reprod. Dev. 35:302-315.
Alvarez JG, Storey BT.• 1982. Spontaneous lipid peroxidation in rabbit epididymal• speonatozoa : its effect on sperm motility. BioI. Reprod. 27:110-2¬1108.
Bennett R, Mellon F, Pratt J, Dupont M, Pernins L, Kroon P 2003. Profiling glucosinolates and phenolics in vegetative and reproductive tissues of multi-purpose trees Moringa oleifera L. (horseradish tree) and Moringa stenopetal L. J. Agric. Food Chem. 51: 3546-5553.
Bonet S, Briz M, Fradera A. 1993. Ultrastructural abnormalities of boar spermatozoa. Theriogenology 63:383-396.
Dahot MU. 1998. Antimicrobial activity of Small Protein of Moringa oleifera leaves. J Islam Acad Sci 11(1): 27-32.
Daniel LS, Regina M, Botting, Timothy H., 2004. Cyclooxygenase isozymes: the biology of prostaglandin synthesis and inhibition. Pharmacol Rev. 56: 387-437.
Fuglie L. 2001. The Miracle Tree : The Multipe Attributes of Moringa, Dakar.
Hammerstedt RH. 1993. Maintanence of bioenergic balance in sperma and prevention of lipid peroxidation: A review of the effects on design and storage preservation system. Reprod. Fert.Div. 5:675-690.
Johnson LA, Weitze KF, Fiser P, Maxwell WMC. 2000. Storage of boar semen. J Anim Sci 62:143-172.
Kasolo JN, Bimeya GS, Ojok L, Ochieng J, Okwal-okeng JW. 2010. Phytochemicals and uses of moringa oleifera leaves in ugandan rural communities. Journal of Medical Plant Research 4(9):753-757.
Kostaman T, Sutama IK. 2006. Studi motilitas dan daya hidup spermatozoa kambing boer pada pengencer tris sitrat-fruktosa. J Sain Vet. 24(1): 58-64.
Kurniasih. 2013. Khasiat dan Manfaat Daun Kelor Untuk Penyembuhan Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nalley WM, Arifiantini I. 2011. The Viability of Local Ram Semen in Tris Buffer With Three Different Egg Yolks. Animal Production 13(1): 39-44.
Rizal M, Herdis, Boediono A. 2004. Daya hidup sperma epididimis domba setelah disimpan pada suhu rendah (5C). J. Anim. Prod. 6(1):30-36.
Rizal M, Herdis. 2010. Peran antioksidan dalam meningkatkan kualitas semen beku. Wartazoa 20(3):139-145.
Shui G, Wong SP, Leong LP. 2004. Characterization of antioxidants and change of antioxidant levels during storage of Manilkara zapota L. Agric Food Chemi. 52:7834-7841.
Suyadi A, Rachmawati, Iswanto N. 2012. Pengaruh α-tocopherol yang berbeda dalam pengencer dasar tris aminomethane-kuning telur terhadap kualitas semen kambing boer yang disimpan pada suhu 5Oc. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan 22(3):1-8.
Tamoes JA, Nalley WM, Hine TM. 2014. Fertilitas spermatozoa babi landrace dalam pengencer modifikasi zorlesco dengan susu kacang kedelai. J Sains Peternakan 12(1): 20-30.