ANALISIS EKONOMI PENGGUNAAN TEPUNG KULIT PISANG KEPOK TERFERMENTASI DALAM RANSUM BABI PERANAKAN LANDRACE
Abstract
The study was carried out in the starter pens of Mad Susur pig farm in jln. Safne’o, Dusun Neketuka, Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. The varibles studied in the study were: farm codition and farmer profile, income over feed cost (IOFC), production cost (variable and fixed cost), income and break even point (BEP: production and price BEP), and Net income of the pig farmer by using certain level of fermented banana skin (FBS) in the feed. There were 12 landrace crossbred pigs used in the study. Block design 4 treatments with 3 block was applied. The 4 treatments feed offered were formulated as: R0 (feed without FBS); R1 (feed with 2% FBS); R2 (feed with 4% FBS); and R3 (feed with 6% FBS). Varible studied in the study consisted of: IOFC, production cost (variable and fixed cost), income, benefit and BEP (production and price BEP). Economic analysis shows that including FBS in the feed up to the level 6% reduced IOFC to 517.087 IDR; production cost to 1.683.287 IDR; income to 918.333 IDR; increased net income up to 216.713 IDR; productin BEP at 0,84 (±1) pigs and Price BEP of 1.683.287 IDR per pig. The conclusion is that FBS can be included up to 6% in the landrace crossbred pig feed.
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di kandang peternakan babi Mad Susur yang terletak di Jln. Safne’o, Dusun Neketuka, Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Permaslahan dalam penelititan ini adalah bagaimanakah keadaan usaha ternak dan karakteristik peternak serta berapa besar income over feed cost (IOFC), biaya produksi (biaya variabel dan biaya tetap), penerimaan dan break even point (BEP), yakni BEP harga dan BEP produksi dan pendapatan bersih yang diperoleh peternak dengan menggunakan tepung kulit pisang terfermentasi dalam ransum babi peranakan Landrace pada level tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi IOFC, biaya produksi, penerimaan dan BEP serta pendapatan bersih yang diperoleh peternak. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor ternak babi Landrace. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: Ransum tanpa penggunaan tepung kulit pisang terfermentasi (TKPF); R1: Ransum menggunakan 2% TKPF; R2: ransum menggunakan 4% TKPF; dan R3: ransum menggunakan 6% TKPF. Varibael dalam penelitian ini adalah IOFC, biaya produksi (biaya variabel dan biaya tetap), penerimaan, keuntungan dan BEP (produksi dan harga). Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa penggunaan TKPF dalam ransum hingga level 6%: IOFC yang diperoleh hingga Rp.517.087; mampu menekan biaya produksi hingga Rp.1.683.287; penerimaan yang diperoleh hingga Rp.918.333; keuntungan bersih yang didapat semakin meningkat hingga Rp.216.713; serta mampu memberikan break even point (BEP) produksi pada 0,84 ekor dan harga sebanyak Rp. 1.683.287 per ekor ternak. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa TKPF dapat digunakan dalam ransum babi peranakan landrace hingga level 6%.
Downloads
References
Akhiriani S dan Nurhayati. 2014. Analisis Ekonomi Pakan Ternak Terfermentasi Berbasis Limbah Agroindustri Pisang Di Kabupaten Lumajang. Agritop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian.
Anonymous. 1987. Pedoman Lengkap Beternak Babi. Kanisius Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Buah Tanaman Pisang. Indonesia Dalam Angka 2015. Katalog Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta.
Budiansyah A. 2010. Performan Ayam Broiler yang Diberi Ransum yang Mengandung Bungkil Kelapa Yang Difermentasi Ragi Tape Sebagai Pengganti Sebagian Ransum Komersial. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 13 (5).
Fitri CA, Zulfan, dan Syairazi. 2016. Analisis Ekonomi Pemeliharaan Ayam Broiler Dengan Pemberian Tepung Kulit Pisang Kepok Terfermentasi + Feed Supplement. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah 1 (1): 698-708.
Gusasi A dan Saade MA. 2006. Analisis Pendapatan Dan Efisiensi Usaha Ternak Ayam Potong Pada Skala Usaha Kecil. Jurnal Agrisistem. 2 (1)
Arianan INT, Puger AW, Oka AA dan Sriyani NLP. 2014. Analisis Ekonomi Usaha Ternak Babi Dengan Pemberian Sekam Padi Dalam Ransum Yang Mengandung Limbah Hotel. Majalah Ilmiah Peternakan. 17 (2)
Kojo RE, VVJ. Panelewen, MAV, Manese dan Nansi Santa. Efisiensi Penggunaan Input Pakan Dan Keuntungan Pada Usaha Ternak Babi Di Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Zootek (“Zootek”Journal) 34 (1): 62-74.
Koni TNI, JF Bale-Therik dan PR Kale. 2013. Pemanfaatan Kulit Pisang Hasil Fermentasi oligosprus Dalam Ransum Terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler. Jurnal Veteriner 14 (3): 365-370.
Lembi YP. 2015. Pengaruh Penggantian Konsentrat Komersial Dengan Konsentrat Protein Buatan Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Dan Protein Babi Peranakan Landrace Fase Starter. Skripsi. Fakultas Peternakan-Undana, Kupang.
Lembong JE, NM Santa, A Makalew dan FH Elly. 2015. Analisis Break Even Point Usaha Ternak Itik Pedaging (Studi Kasus Pada Usaha Itik Milik Kelompok Masawang Di Desa Talikuran Kecamatan Remboken). Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal) 35 (1): 39-45.
Riyanto B. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. 4: 363-374.
Salam T. 2009. Analisis Finansial Usaha Peternakan ayam broiler pola kemitraan. Jurnal Agrisistem. 2 (1) http://www.stppgowa.ac.id/index.php?optim on=com_content&view=article&id=114 &Itemid=141. Diakses tanggal 25 Agustus 2016.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. UNNES University Press, Semarang.
Tyas IN. 2008. Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bahan Pembawa Inokulum Bakteri Pelarut Fosfat. Skripsi. Fakultas Pertanian-Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Wijayanti SM, Darminto dan M Saifi. 2012. Analisis Break Even Point Sebagai Salah Satu Alat Perencanaan Penjualan Dan Laba. Jurnal.