PENGARUH PENAMBAHAN ASTAXANTHIN DALAM PENGENCER AIR KELAPA MUDA KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR SAPI ANGUS (Effect of adding astaxanthin in egg yolk young coconut water on the quality of liquid semen of angus bull)
Abstract
Artificial insemination (AI) is an appropriate technology that can be used to increase the productivity of cattle. The application of AI technology can use frozen semen, fresh semen or liquid semen. Semen quality as an important factor in the success of AI is influenced by the cement processing process starting from the collection, dilution, and preservation of cement. This study was conducted to determine the effectiveness of young coconut water-egg yolk diluent added with astaxanthin in maintaining motility, viability, abnormalities and survival of Angus cattle spermatozoa. Semen was collected from an angus bull about three years old who had previously been trained to collect semen with an artificial vagina. Semen of good quality is diluted with coconut water-egg yolk (CW-EY) with the addition of astaxanthin (As) at doses: 0 (T0), 0.25g (T1), 0.50g (T2), and 0.75g (T3) ). Semen was stored at 3-5ºC after being diluted, and evaluation of the quality of spermatozoa was carried out every 24 hours. Each treatment was repeated five times to form 20 experimental units. The results showed that spermatozoa in CW-EY diluent with the addition of As 0.25g (T1) compared to the other three treatments had higher quality (P<0.05), namely with motility reaching (35.50 ± 2.12% ), viability (47.41 ± 3.26%), abnormality (6.16 ± 1.51%) and survival (5.00 ± 0.00 days). The conclusion in this study was that the addition of 0.25g of astaxanthin in CW-EY diluent was effective in maintaining the quality of liquid semen of Angus cattle.
Downloads
References
Anwar P, Ondho Y, Samsudewa D. 2014. Pengaruh pengencer ekstrak air tebu dengan penambahan kuning telur terhadap kualitas spermatozoa sapi Bali. Jurnal Peternakan 11(2): 48–58.
Ardhani F, Mufidah H, Samsuriati R, Putra HP. 2020. Efek lama penyimpanan semen beku sapi bali pada pos inseminasi buatan terhadap membran plasma, tudung akrosom utuh, dan DNA spermatozoa. Jurnal Ilmu Peternakan Terapan 3(2): 58-66. https://doi.org/10.25047/jipt.v3i2.1950
Ax R, Dally M, Didion B, Lenz R, Love C, Varner D, Hafez ND, Bellin M. 2008. Semen Evaluation in Reproduction in Farm Animal. Edited by Hafez, ESE Co. Director. Reproductive Health Kiawah Island. South Carolina. 65–70.
Bagchi D, Garg A, Krohn RL, Bagchi M, Tran MX, Stohs SJ. 1997. Oxygen free radical scavenging abilities of vitamins C and E, and a grape seed proanthocyanidin extract in vitro. Research Communications in Molecular Pathology and Pharmacology 95(2): 79–89.
Bebas W, Gorda W. 2017. Penambahan astaxanthin pada pengencer kuning /telur berbagai jenis unggas dapat memproteksi semen babi. Jurnal Veteriner 17 (4): 484-491. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2016.17.4.484
Bebas W, Buyona GL , Budiasa MK. 2016. Penambahan vitamin e pada pengencer bts terhadap daya hidup dan motilitas spermatozoa babi Landrace pada penyimpanan 15ºC. Buletin Veteriner Udayana 8(1): 1–7.
Blegur J, Nalley WM, Hine TM. 2020. Pengaruh penambahan virgin coconut oil dalam pengencer tris kuning telur terhadap kualitas spermatozoa sapi bali selama preservasi. Jurnal Nukleus Peternakan. 7 (2): 30–38. https://doi.org/10.35508/nukleus.v7i2.2997
Brillianti FF, Srianto P, Sardjito T, Suprayogi TW, Triana IN, Rahardjo D. 2021. Kualitas semen sapi pejantan berdasarkan umur, suhu, dan kelembaban di Taman Ternak Pendidikan Universitas Airlangga. Journal of Animal Reproduction 10(3): 81-89. https://doi.org/10.20473/ovz.v10i3.2021.81-89.
Ducha N, Trinil S, Sri W. 2013. Motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi limousin selama penyimpanan pada refrigerator dalam pengencer CEP-2 dengan suplementasi kuning telur. Journal of Veterinary Sciences 7(1): 6-8. https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v7i1.555
Epriana AD, Hine TM, Uly K. 2020. Pengaruh penambahan vitamin e dalam pengencer tris-kuning telur terhadap kualitas spermatozoa babi Duroc Jurnal Peternakan Lahan Kering 2(4): 11–18.
Faizal M. 2016. Pengaruh Penggunaan Kuning Telur Angsa (Cignus Olor) Dan Air Kelapa Muda (Cocos Nucifera) Terhadap Kualitas Sperma Kambing Boer Dengan Waktu Equilibrasi Yang Berbeda. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Garner DL, Hafez ESE. 2000. Spermatozoa and Seminal Plasma. Reproduction in Farm Animals. Pp: 96–109. https://doi.org/10.1002/9781119265306.ch7
Harbin A, Belli HLL, Nalley WM. 2016. Motilitas dan viabilitas spermatozoa babi landrace dalam pengencer sitrat kuning telur dengan penambahan level sari buah yang berbeda. Jurnal Nukleus Peternakan 3(2): 77–83.
Hussein G, Goto H, Oda S, Ushio , Kinzo M, Hiroshi W. 2006. Antihypertensive potential and mechanism of action of astaxanthin: iii. antioxidant and histopathological effects in spontaneously hypertensive rats. Biological and Pharmaceutical Bulletin 29(4): 84–88. https://doi.org/10.1248/bpb.29.684
Indrawati D, Bebas W, Trilaksana I. 2013. Motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam kampung dengan penambahan astaxanthin pada suhu 3-5 ºC. Indonesia Medicus Veterinus 2(4): 45–52.
Kardi ID. 2019. Pengaruh pemberian astaxanthin terhadap morfologi dan motilitas spermatozoa mencit jantan dewasa (mus musculus) yang diberikan pelatihan fisik berlebih. Jurnal Sangkareang Mataram 5(4): 62–66.
Kusumawati ED, Henny L, Aju TNK, Trinil S, Nurul I, Romzatul W. 2016. Pengaruh suhu dan lama simpan semen segar terhadap motilitas dan abnormalitas spermatozoa kambing Peranakan Etawa (Pe). Seminar Nasional Hasil Penelitian 5(1): 409–412.
Kusumawati ED, Kris NU, Krisnaningsih ATN, Syam R. 2017. Kualitas semen kambing kacang dengan lama simpan yang berbeda pada suhu ruang menggunakan tris aminomethan kuning telur. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis 4(3): 42-48. https://doi.org/10.33772/jitro.v4i3.3894.
Laos R, Marawali A,Kune P, Belli HLL, Uly K. 2021. Pengaruh penambahan filtrat rosella (hibiscus sabdariffa linn) ke dalam pengencer tris-kuning telur terhadap kualitas spermatozoa Kambing Kacang. Jurnal Nukleus Peternakan 8(2): 24–35. https://doi.org/10.35508/nukleus.v8i2.4872
Matahine T, Burhannudin, Marawali A. 2014. Efektivitas air buah lontar dalam mempertahankan motilitas, viabilitas dan daya tahan hidup spermatozoa sapi Bali. Jurnal Veteriner 15(2): 263-273.
Muhammad D, Nurul I, Kuswati K, Aulia P A Y, Aryogi, Muhammad L, Lukman HY, Trinil S. 2019. Pengaruh berbagai formulasi pengencer dasar air kelapa terhadap kualitas semen cair sapi PO (Peranakan Ongole) selama simpan dingin. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 29(1): 1–8. https://doi.org/10.21776//ub.jiip.2019.029.01.01.
Muhammad D, Trinil S, Sri W. 2016. Pengaruh penggunaan cep-2 dengan suplementasi kuning telur terhadap kualitas spermatozoa sapi fh (frisian holstein) kualitas rendah selama penyimpanan suhu 4-5ºC. Journal of Tropical Animal Production 17(1): 66–76. https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2016.017.01.8.
Ndeta A K, Belli HLL, Uly K. 2015. Pengaruh sari wortel dengan level yang berbeda pada pengencer sitrat kuning telur terhadap motilitas, viabilitas, derajat keasaman spermatozoa Babi Landrace. Jurnal Nukleus Peternakan 2(2): 17–28.
Octa D T, Bagus IGN, Bebas W. 2014. Glukosa-astaxanthin meningkatkan motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam kampung yang disimpan pada suhu 3-5 C. Indonesia Medicus Veterinus 3(1): 9-19.
Pian AI, Tophianong TC, Cyntia DG. 2019. Ekstrak etanol daun kelor sebagai antioksidan dalam pengencer semen babi landrace berbasis air buah lontar. Jurnal Veteriner Nusantara. 3(2): 68–75.
Rizal M, Riyadhi M, Irawan B, Wahdi A, Habibah, Herdis. 2018. Daya hidup spermatozoa epididimis sapi persilangan yang dipreservasi dengan air kelapa muda pada suhu 5ºC (viability of epididymal spermatozoa crossbreed cattle preserved with coconut water at 5ºC). Jurnal Veteriner 18(4): 71-80. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2017.18.4.571.
Romadhoni I, Rachmawati A, Suyadi. 2014. Kualitas semen sapi madura setelah pengenceran dengan tris aminomethane kuning telur yang disuplementasi α-tocopherol pada penyimpanan suhu ruang. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24(1): 39–44.
Rosmaidar D, Triva M L. 2013. Pengaruh penambahan sari buah tomat dalam media pengencer terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa kambing Boer yang disimpan pada suhu 3–5 °C. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1): 7–17.
Saili T, Syam. 2014. Membran plasma utuh sprmatozoa epididimis kambing perranakan ettawa dalam natrium klorida dengan konsentrasi berbeda. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis 1(1): 79–87. https://doi.org/10.33772/jitro.v1i1.364
Salim MA, Trinil S, Sri W. 2012. Pengaruh metode thawing terhadap kualitas semen beku sapi bali, sapi madura dan Sapi PO. Jurnal Agripet 12(2): 14–19. https://doi.org/10.17969/agripet.v12i2.197
Somoyani NK. 2012. Astaxanthin oral mempertahankan jumlah sel spermatogenik mencit yang mengalami aktivitas fisik maksimal. Jurnal Skala Husada 9(1): 16-21.
Suyadi A, Rachmawati IN. 2012. Pengaruh α-tocopherol yang berbeda dalam pengencer dasar tris aminomethane kuning telur terhadap kualitas semen kambing boer yang disimpan pada suhu 5oC. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 22(3): 1–8.
Toelihere M R. 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak Penerbit Angkasa. Bandung. Pp: 52-57.
Utari N. 2016. Efek astaxanthin terhadap kadar vascular endothelial growth factor plasma pada non proliferative diabetic retinopathy. SimdosUnud.Ac.Id.
Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami & Radikal Bebas. Pustaka Poltekkes Padang.
Wiyanti DC, Isnaini N,Trisunuwati P. 2013. Pengaruh lama simpan semen dalam pengencer nacl fisiologis pada suhu kamar terhadap kualitas spermatozoa ayam kampung (Gallus Domesticus). Journal of Veterinary Sciences 7(1) 53-55. https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v7i1.566
Wulansari A, Ducha N. 2019. Pengaruh penambahan kuning telur berbagai jenis unggas dalam pengencer dasar air kelapa terhadap motilitas spermatozoa sapi limousin pada penyimpanan suhu 4-5ºC. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi 8(3): 273-277.
Copyright (c) 2024 JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.