PENGEMBANGAN LITERASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN
Abstract
Keterampilan berliterasi merupakan luaran riil dari keterampilan membaca yang berjejaring dengan keterampilan menyimak
dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan, serta menulis. Keterampilan-keterampilan berbahasa tersebut merupakan
keterampilan unggul dari semua keunggulan manusia. Trianto (2022) menyatakan bahwa literasi bukan hanya kegiatan membaca.
Membaca selalu berkaitan dengan keterampilan berpikir, jika berpikir absen maka akan terjadi nihil pemahaman dan kesulitan
membaca. Apabila kemampuan literasi, yakni berbahasa dan berpikir seseorang baik, maka orang tersebut akan dengan mudah
belajar apa saja dan mampu bekerja di mana saja. Fokus dalam penelitian ini adalah studi etnografis dari sudut pandang James P.
Spradley (1980) yang mendeskripsikan budaya suatu kelompok yang meliputi tiga aspek, yakni cultural behavior (apa yang
dilakukan), cultural knowledge (apa yang diketahui), dan cultural artifacts (apa yang digunakan). Dengan mengakomodasi pikiran
Spraedly (1980, dalam Muhyidin, 2023) tentang ketiga budaya atau kebiasaan suatu komunitas, maka penelitian ini menyoroti
ketiga aspek budaya tersebut dalam lingkup pembelajaran, yakni aktivitas proses pembelajaran yang dalam hal ini menghasilkan
keterampilan berliterasi atau gagal menghasilkan keterampilan tersebut.