PROSES AKULTURASI (STUDI FENOMENOLOGI KOMUNIKASI PERKAWINAN ANTARBUDAYA ROTE-JAWA, DI KAMBANIRU, KUANINO, KOTA RAJA, KUPANG)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui proses akulturasi yang terjadi dalam perkawinan antarbudaya Rote - Jawa di Kambaniru. (2) Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi hambatan dan penunjang proses akulturasi yang terjadi dalam perkawinan antarbudaya Rote – Jawa di Kambaniru. Penelitian ini dilaksanakan di Kambaniru dengan mengambil objek perkawinan campur antara suku Rote dan suku Jawa. Penelitian ini mengkaji proses akulturasi dalam perkawinan antarbudaya suku Rote dan suku Jawa. Tipe penelitian ini ialah Fenomenologi, yakni dengan mengkaji data yang diperoleh dari lapangan, dan kemudian melakukan penggambaran atau mendeskripsikan hasil penelitian. adapun informan-informan penelitian ini adalah orang-orang yang ditentukan secara purposive sampling yaitu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu bahwa mereka dianggap berkompeten untuk menjawab pertanyaan peneliti. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka berupa buku-buku, jurnal dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Hasil Penelitian yang didapatkan menunjukkan proses akulturasi pada perkawinan campur antar suku Rote dengan suku Jawa merujuk pada kegiatan-kegiatan keseharian dari keluarga tersebut. Keadaan yang menunjukan akulturasi budaya biasanya berupa kebudayaan mana yang dominan digunakan oleh keluarga tersebut. Ternyata untuk masalah budaya yang dominan digunakan dalam keluarga ini lebih mengedepankan budaya suami yang bersifat patrilineal. Sedangkan faktor-faktor hambatan yang berpengaruh terhadap proses akulturasi dalam perkawinan suku Rote dan Suku Jawa adalah Pertama, Bahasa dan Intonasi yang berbeda. Kedua, adanya sikap etnosentisme. Ketiga, adanya stereotipe dari masing-masing suku. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga yang berasal dari Suku Rote dengan Suku Jawa yang ada di Kambaniru melakukan akulturasi demi penyesuaian antara keduanya agar proses adaptasi mengenai kebudayaan akan lebih mudah dilakukan.
Kata Kunci : Perkawinan Antarbudaya, Akulturasi, Fenomenologi, Prasangka, dan Empati.