Media Baru dalam Konstruksi Jurnalis Media Cetak
Abstract
Hadirnya media baru sebagai salah satu manifestasi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah model komunikasi massa yang umumnya dilakukan media massa dari one to many menjadi many to many, di mana siapa pun kini bisa menjadi pembuat informasi dan melalui media baru menyebarluaskannya. Kondisi ini kemudian mengaburkan fungsi institusi pers sekaligus menimbulkan pertanyaan, apakah media massa telah terpinggirkan. Namun juga, kehadiran media baru ini secara bersamaan membantu institusi media dalam memperluas jangkauannya. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu bagaimana para jurnalis media cetak sebagai media konvensional memaknai dan mengalami media baru dalam keseharian mereka sebagai jurnalis dihadapkan dengan kehadiran media baru. Melalui metode studi fenomenologi dan teori fenomenologi Alfred Schutz, hasil dari penelitian ini adalah para jurnalis memaknai media baru sebagai sumber informasi awal, tantangan yang memacu kerja, mitra yang saling melengkapi dan media informasi dan hiburan. Sementara pengalaman para jurnalis di antaranya adalah dituntut bekerja cepat serta menghasilkan laporan yang mendalam, mencari informasi melalui media sosial tanpa meninggalkan agenda liputan dan menggunakan media sosial untuk menyebarluaskan berita, mengedukasi dan partisipasi kolektif.