Pribadi Yang Terbuka: Komunikasi Interpersonal Pekerja Seks Komersil di Saritem Bandung
Abstract
Komunikasi interpersonal yang baik harus terjalin antara informan dan peneliti dalam rangka mendukung terpenuhinya informasi yang dibutuhkan. Melalui beberapa riset dinyatakan bahwa jika individu bersikap terbuka maka komunikasi interpersonal dikatakan baik dan berhasil. Sebaliknya jika individu bersifat dogmatis atau tertutup maka tidak akan terjadi pengungkapan diri dari orang tersebut kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterbukaan diri antara Pekerja Seks Komersil di Saritem Bandung dengan peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Peneliti melakukan analisa dengan menggunakan teori Self Disclosure yang didasarkan pada konsep Johari Window gagasan Joseph Luft dan Harrington Ingham kepada dua orang informan yang merupakan PSK di Saritem. Hasil analisa keterbukaan diri kedua informan dalam teori Jendela Johari menunjukkan bahwa kedua informan merupakan pribadi dengan jendela bertipe “The Open Persona” atau “Pribadi Yang Terbuka”, dengan kata lain kedua informan memiliki komunikasi interpersonal yang ideal dengan peneliti dikarenakan jendela Open yang besar. Kepribadian extrovert dan adanya reward yang diberikan oleh peneliti merupakan faktor yang mendukung kedua informan bersikap terbuka terhadap peneliti.