Model Komunikasi Pekerja Lokal Dan Asing Pada PT. Virtue Dragon Nickel Industry
Abstract
Virtue Dragon Nickel Industry/VDNI merupakan perusahaan smelter asal Tiongkok yang beroperasi di wilayah Sulawesi Tenggara. Sejalan dengan hal tersebut, harapan masyarakat adalah dengan adanya perusahaan asing tersebut dapat memberikan dampak positif terutama bagi perekonomian masyarakat lokal. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya kegiatan perusahaan justru terkadang menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis model komunikasi antara pekerja lokal dan asing pada PT. Virtue Dragon Nickel Industry sehingga mampu diketahui penyebab konflik yang terjadi di antara kedua jenis pekerja tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Anxiety/Uncertainty Management untuk melihat gambaran model komunikasi serta peran masyarakat serta pihak-pihak terkait dalam penguraian konflik pada objek penelitian. Sementara itu, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersumber dari wawancara dan studi pustaka Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi penyebab konflik yang terjadi antara pekerja lokal dan pekerja asing asal China pada perusahaan yakni, pertama; kesalahan intepretasi makna verbal yaitu perbedaan Bahasa yang digunakan dan non-verbal yakni cara berkomunikasi pekerja asing dengan gerak tubuh, intonasi, mimik dan pendukung komunikasi verbal lainnya juga terdapat perbedaan yang signifikan sehingga dapat menjadi pemicu konflik karena kesalahpahaman, kedua; perbedaan upah antara pekerja lokal dan pekerja asing pada PT. Virtue Dragon Nickel Industry, dimana upah pekerja lokal tidak sebanding dengan upah pekerja asal China, hal ini dapat memengaruhi kondisi psikologis dan kinerja pekerja yang dapat menjadi pemicu terjadinya konflik dalam perusahaan. Dengan adanya noise dalam proses komunikasi tersebut maka solusi yang diberikan oleh penulis agar PT. VDNI mengadakan kegiatan pemahaman budaya untuk para tenaga kerja asing termasuk di dalamnya menngikuti kursus Bahasa Indonesia serta proporsional dalam penetapan upah.