Strategi Marketing Public Relations Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Candi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Kesenjangan kunjungan wisata pada situs-situs candi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong perlunya upaya komunikasi pemasaran yang lebih proaktif dari pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisata candi. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi Marketing Public Relations (MPR) yang diterapkan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke situs candi di DIY dengan menggunakan kerangka Whalen’s 7 Steps of Strategic Planning Process. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi MPR yang diterapkan BPK Wilayah X mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap fungsi candi sebagai sarana kegiatan agama, sosial, pendidikan, budaya, dan pariwisata. BPK Wilayah X juga menerapkan berbagai taktik MPR seperti publikasi, acara, sponsor, berita, pidato, media identitas, dan aktivitas pelayanan publik yang secara efektif mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Namun, tantangan berupa ketimpangan kunjungan antar situs candi memerlukan perhatian khusus. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya strategi MPR yang terstruktur dan adaptif untuk mengoptimalkan potensi wisata budaya. Disarankan agar BPK Wilayah X terus memperkuat fungsi public relations, mengikuti perkembangan media digital, dan mengelola destinasi wisata secara merata untuk keberlanjutan pariwisata di DIY.
Copyright (c) 2025 Dina Amalia, Muhammad Thoyib Amali
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.