The Dynamics of Resilience Formation In Broken Home Youth
-
Lanny Octa Merliana Boru(1*)
Universitas Nusa Cendana
-
Dian Lestari Anakaka(2)
-
Shella Christine Pello(3)
(*) Corresponding Author
Keywords:
Broken Home, Youth, Resilience
Abstract
Broken home is a family condition that is no longer intact because of the separation or divorce of the parents. The condition of a broken home creates psychological pressure for adolescents, so that adolescents need the ability to survive and adapt in order to rise from the pressure they receive, this ability is called resilience. This study aims to see a picture of resilience in broken home adolescents. The method used in this research is a qualitative approach. The data collection technique used in this study is the photovoice technique using semi-structured interviews, data analysis techniques using thematic analysis. The participants involved in this study were 4 teenagers who had legally divorced parents and who were in the city of Kupang who were selected based on the snowball sampling technique. The results of the study show that resilience in broken home adolescents is related to four main themes namely the impact of a broken home, active coping, support system and resilience characteristics.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Ardilla, & Cholid, N. (2021). Pengaruh broken home terhadap anak. Jurnal hasil penelitian mahasiswa, 6(1), 1-14. https://doi.org/10.32923/stu.v6i1.1968.
Asikin, A. S., Aipipidely, D., & Kiling, I. Y. (2021). Experience of Dating Violence’s Victims in Indonesia: A Photovoice Study. International Journal on Personal Relationships, 15(2), 183–196. https://doi.org/10.5964/ijpr.4303
Astuti, Y., & Anganthi, N. R. (2016). Subjective well-being pada remaja dari keluarga broken home. Jurnal Penelitian Humaniora, 17(2), 161–175.
Annur, C.S. (2022) Kasus perceraian meningkat 53% mayoritas karena pertengkaran. Databok. Diunduh dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/2/28/kasus-perceraian-meningkat-53-mayoritas-karena-pertengkaran Diakses Minggu 9 Oktober 2022. Pukul 10.27 Wita.
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic kalysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77-101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa.
Budiman, M. & Widyastuti. (2022). Dinamika psikologis remaja dengan orang tua yang bercerai. Cognicia, 10(2):72–79DOI:10.22219/cognicia.v10i2.22072
Cropley, A. J. (2019).Qualitative research methods: A Practice-oriented introduction for students of psychology and education. Latvia: Zinatne
Danti, R. R., & Satiningsih. (2021). Resiliensi remaja penyandang tuna daksa yang mengalami broken home. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(6), 1-11.
Detta, B., & Abdullah, S. M. (2017). InSight: Dinamika Resiliensi Remaja Dengan Keluarga Broken home. Jurnal Penelitian Psikologi, 19(2), 71-86.
Fitriana, R. N., Fitriana, S., & Dian, M. A. P. (2020). Dampak perceraian terhadap regulasi emosi siswa SMK. KONFERENSI ILMIAH MAHASISWA UNISSULA (KIMU), 343-355.
Grotberg, E. (1999). Countering depression with the five building blocks of resilience. Reacing Today`s Youth, 4(1) 66-72.
Hafiza, S., & Mawarpury, M. (2018). Pemaknaan kebahagiaan oleh remaja broken home. PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah Psikologi. 5 (1), 59-66. DOI: 10.15575/psy.v5i1.1956
Hendriani, W. (2018). Resiliensi psikologis sebuah pengantar. Jakarta Timur: Prenadamedia Grup.
Hikmah, S. (2015). Mengobati luka anak korban perceraian melalui pemaafan. SAWWA, 10 (2), 229-246
Hurlock, B. (2012). Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan sepanjang Rentang kehidupan, Edisi Kelima, Penerjemah: Istiwidayanti dan So-edjarwi, Jakarta: Erlangga
Kemenag. Kemenag Perkuat Sinergi Tekan Angka Perceraian. (2020, Sep, 14) https://ntt.kemenag.go.id/berita/513708/kemenag--bp4-perkuat-sinergi tekan-angka-perceraian. Diakses Sabtu 8 Oktober 2022. Pukul 22: 21 Wita.
Khotima, K. (2018). Faktor pembentuk resiliensi remaja dari keluarga broken home di Desa Pucung Lor Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. KOMUNIKA jurnal dakwah dan komunikasi, 12(1), 136-157. https://doi.org/10.24090/komunika.v12i2.1384.
Kurniasih, A. (2021). Regulasi emosi pada anak broken home. Universitas Semarang, 1(2), 1-11
Lazarus, R.S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer Publishing Company, Inc.
Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga. Jakarta: Prenadamedia Group
Lie, F., Ardini, P. P., Utoyo, S., & Juniarti, Y. (2019). Tumbuh kembang anak broken home. Pertumbuhan Dan Perkembangan. 114-123. http://jurnal.upmk.ac.id/indeks.php/pelitapaud.
Massa, N., Rahman, M., & Napu, Y. (2020). Dampak keluarga broken home tehadap perilaku sosial anak. Jambura journal of community empowerment. 1(1), 1-12. https://doi.org/10.37411/jjce.v1i1.92.
Masi, M. L. (2021). Analisis kondisi psikologis anak dari keluarga tidak utuh pada siswa SMA PGRI Kupang. Jurnal Kependidikan, 7(1), 214-226. https://doi.org/10.33394/jk.v7i1.2968.
Mistiani, W. (2018). Dampak keluarga broken home terhadap psikologis anak. MUSAWA, 10 (2) : 322 - 354
Mone, H. F. (2019). Studi tentang dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar anak di kecamatan oebobo kota kupang. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 6(2), 155-163. http://dx.doi.org/10.21831/hsjpi.v6i2.20873.
Mulia, L. O., Elita, V., & Woferst, R. (2014). Hubungan dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat resiliensi remaja di panti asuhan. JOM PSIK VOL. .1 (2)
Nope, H. A., Oiladang, C. S., & Syamsuriady. (2021). Dampak perceraian keluarga suku Rote Thie terdahap anak-anak mereka di desa tanah Merah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. SOSIOKONSEPSIA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 10(3), 211-226. https://doi.org/10.33007/ska.v10i3.2412.
Nur, B., & Dewanti, R. (2021). Resiliensi pada remaja yang mengalami broken home. Physics, 5, 1-10. https://doi.org/10.21070/acopen.5.2021.2049.
Nurjana, A., & Diantina, F. P. (2018). Korelasi dukungan sosial dengan resiliensi pada individu korban perceraian (Studi pada komunitas broken home Bandung). Prosiding Psikologi, 4(2),773-778.
Nurulita, N., & Susilowati, R. K. (2019). Studi kasus tentang dinamika resiliensi remaja dengan keluarga broken home. ACADEMCA Jurnal Of Multidisciplinary Studies, 3(1), 94-108.
Palibroda, B., Krieg, B., Murdock, L., & Havelock, J.(2009). A practical guide to photovoice: sharing pictures, telling stories and changing communities. Manitoba: The Prairie Women’s Health Centre of Excellence
Paramitha, N., Nuraeni, N., & Setiawan, A. (2020). Sikap remaja yang mengalami broken home: Studi kualitatif. JMCRH, 3(3), 137-149.
Peter, R. (2015). Peran orang tua dalam krisis remaja. HUMANIORA, 6(4), 453-460.
POS-KUPANG.com. (2022) Data terbaru selama tahun 2021 sebanyak 13.838 cerai hidup di NTT. Diunduh dari https://kupang.tribunnews.com/amp/2022/02/16/data-terbaru-selama-tahun-2021-sebanyak-13-838-cerai-hidup-di-ntt. Diakses Minggu 9 Oktober 2022. Pukul 10.28 Wita.
Pratiwi, I. W., & Handayani, P. A. L (2020). Konsep diri remaja yang berasal dari keluarga broken home. JP3SDM,9(1), 17-32.
Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilince Factor. 7 Essential Skill for Overcoming Life’s Inevitable Obstacle. New York: Random House, Inc.
Saliha, G. T. C., & Kurniawan, A. (2021). Gambaran authentic happiness pada remaja yang memiliki Keluarga broken home. Jurnal Syntax Admiration, 2 (12), 2292-2302.
Saqinah, D. R., Fasikhah, S. S., & Zulfika, U. (2019). Hubungan antara dukungan emosional orang tua dan agresivitas remaja dengan orang tua bercerai. Cognicia, 7(2), 12. https://doi.org/10.22219/Cognicia.Vol7.No2.258-269.
Sari, S. M., & Ningsih, Y. T. (2022). Hubungan Peer support dengan resiliensi pada remaja broken home. Jurnal Riset Psikologi, 5 (3), 78-86
Sarwono, W.,S. (2019). Psikologi Remaja edisi revisi. PT RajaGrafindo Persada: Depok
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar metodologi penelitian Dr. Sandu Sioto, SKM, M.kes M. Ali sodik, M.A.1.
Sugiyono.(2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta
Tong, A., Sainsbury, P., & Craig, J. (2007). Consolidated criteria for reporting qualitative research (COREQ): A 32-item checklist for interviews and focus groups. International Journal for Quality in Health Care, 19(6), 349-357. https://doi.org/10.1093/intqhc/mzm042
Wang, C., & Burris, M. A. (1997). Photovoice: Concept, methodology and use for participatory needs assessment. Health Education & Behavior, 24(3), 171-186. https://doi.org/10.1177/109019819702400309
Wulandari, D., & Fauziah, N. (2019) . Pengalaman remaja korban broken home (studi kualitatif fenomenologis). Jurnal Empati, 8 (1), 1-9.
Widyastuti, T. (2017). Resilience of a child from broken home family: phenomenology study. International Conference on Advances in Education and Social Sciences, 3, 244-253
Willis, S. S. (2015). Konseling keluarga (family counseling). Penerbit Alfabeta: Bandung.
Asikin, A. S., Aipipidely, D., & Kiling, I. Y. (2021). Experience of Dating Violence’s Victims in Indonesia: A Photovoice Study. International Journal on Personal Relationships, 15(2), 183–196. https://doi.org/10.5964/ijpr.4303
Astuti, Y., & Anganthi, N. R. (2016). Subjective well-being pada remaja dari keluarga broken home. Jurnal Penelitian Humaniora, 17(2), 161–175.
Annur, C.S. (2022) Kasus perceraian meningkat 53% mayoritas karena pertengkaran. Databok. Diunduh dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/2/28/kasus-perceraian-meningkat-53-mayoritas-karena-pertengkaran Diakses Minggu 9 Oktober 2022. Pukul 10.27 Wita.
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic kalysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77-101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa.
Budiman, M. & Widyastuti. (2022). Dinamika psikologis remaja dengan orang tua yang bercerai. Cognicia, 10(2):72–79DOI:10.22219/cognicia.v10i2.22072
Cropley, A. J. (2019).Qualitative research methods: A Practice-oriented introduction for students of psychology and education. Latvia: Zinatne
Danti, R. R., & Satiningsih. (2021). Resiliensi remaja penyandang tuna daksa yang mengalami broken home. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(6), 1-11.
Detta, B., & Abdullah, S. M. (2017). InSight: Dinamika Resiliensi Remaja Dengan Keluarga Broken home. Jurnal Penelitian Psikologi, 19(2), 71-86.
Fitriana, R. N., Fitriana, S., & Dian, M. A. P. (2020). Dampak perceraian terhadap regulasi emosi siswa SMK. KONFERENSI ILMIAH MAHASISWA UNISSULA (KIMU), 343-355.
Grotberg, E. (1999). Countering depression with the five building blocks of resilience. Reacing Today`s Youth, 4(1) 66-72.
Hafiza, S., & Mawarpury, M. (2018). Pemaknaan kebahagiaan oleh remaja broken home. PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah Psikologi. 5 (1), 59-66. DOI: 10.15575/psy.v5i1.1956
Hendriani, W. (2018). Resiliensi psikologis sebuah pengantar. Jakarta Timur: Prenadamedia Grup.
Hikmah, S. (2015). Mengobati luka anak korban perceraian melalui pemaafan. SAWWA, 10 (2), 229-246
Hurlock, B. (2012). Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan sepanjang Rentang kehidupan, Edisi Kelima, Penerjemah: Istiwidayanti dan So-edjarwi, Jakarta: Erlangga
Kemenag. Kemenag Perkuat Sinergi Tekan Angka Perceraian. (2020, Sep, 14) https://ntt.kemenag.go.id/berita/513708/kemenag--bp4-perkuat-sinergi tekan-angka-perceraian. Diakses Sabtu 8 Oktober 2022. Pukul 22: 21 Wita.
Khotima, K. (2018). Faktor pembentuk resiliensi remaja dari keluarga broken home di Desa Pucung Lor Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. KOMUNIKA jurnal dakwah dan komunikasi, 12(1), 136-157. https://doi.org/10.24090/komunika.v12i2.1384.
Kurniasih, A. (2021). Regulasi emosi pada anak broken home. Universitas Semarang, 1(2), 1-11
Lazarus, R.S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer Publishing Company, Inc.
Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga. Jakarta: Prenadamedia Group
Lie, F., Ardini, P. P., Utoyo, S., & Juniarti, Y. (2019). Tumbuh kembang anak broken home. Pertumbuhan Dan Perkembangan. 114-123. http://jurnal.upmk.ac.id/indeks.php/pelitapaud.
Massa, N., Rahman, M., & Napu, Y. (2020). Dampak keluarga broken home tehadap perilaku sosial anak. Jambura journal of community empowerment. 1(1), 1-12. https://doi.org/10.37411/jjce.v1i1.92.
Masi, M. L. (2021). Analisis kondisi psikologis anak dari keluarga tidak utuh pada siswa SMA PGRI Kupang. Jurnal Kependidikan, 7(1), 214-226. https://doi.org/10.33394/jk.v7i1.2968.
Mistiani, W. (2018). Dampak keluarga broken home terhadap psikologis anak. MUSAWA, 10 (2) : 322 - 354
Mone, H. F. (2019). Studi tentang dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar anak di kecamatan oebobo kota kupang. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 6(2), 155-163. http://dx.doi.org/10.21831/hsjpi.v6i2.20873.
Mulia, L. O., Elita, V., & Woferst, R. (2014). Hubungan dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat resiliensi remaja di panti asuhan. JOM PSIK VOL. .1 (2)
Nope, H. A., Oiladang, C. S., & Syamsuriady. (2021). Dampak perceraian keluarga suku Rote Thie terdahap anak-anak mereka di desa tanah Merah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. SOSIOKONSEPSIA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 10(3), 211-226. https://doi.org/10.33007/ska.v10i3.2412.
Nur, B., & Dewanti, R. (2021). Resiliensi pada remaja yang mengalami broken home. Physics, 5, 1-10. https://doi.org/10.21070/acopen.5.2021.2049.
Nurjana, A., & Diantina, F. P. (2018). Korelasi dukungan sosial dengan resiliensi pada individu korban perceraian (Studi pada komunitas broken home Bandung). Prosiding Psikologi, 4(2),773-778.
Nurulita, N., & Susilowati, R. K. (2019). Studi kasus tentang dinamika resiliensi remaja dengan keluarga broken home. ACADEMCA Jurnal Of Multidisciplinary Studies, 3(1), 94-108.
Palibroda, B., Krieg, B., Murdock, L., & Havelock, J.(2009). A practical guide to photovoice: sharing pictures, telling stories and changing communities. Manitoba: The Prairie Women’s Health Centre of Excellence
Paramitha, N., Nuraeni, N., & Setiawan, A. (2020). Sikap remaja yang mengalami broken home: Studi kualitatif. JMCRH, 3(3), 137-149.
Peter, R. (2015). Peran orang tua dalam krisis remaja. HUMANIORA, 6(4), 453-460.
POS-KUPANG.com. (2022) Data terbaru selama tahun 2021 sebanyak 13.838 cerai hidup di NTT. Diunduh dari https://kupang.tribunnews.com/amp/2022/02/16/data-terbaru-selama-tahun-2021-sebanyak-13-838-cerai-hidup-di-ntt. Diakses Minggu 9 Oktober 2022. Pukul 10.28 Wita.
Pratiwi, I. W., & Handayani, P. A. L (2020). Konsep diri remaja yang berasal dari keluarga broken home. JP3SDM,9(1), 17-32.
Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilince Factor. 7 Essential Skill for Overcoming Life’s Inevitable Obstacle. New York: Random House, Inc.
Saliha, G. T. C., & Kurniawan, A. (2021). Gambaran authentic happiness pada remaja yang memiliki Keluarga broken home. Jurnal Syntax Admiration, 2 (12), 2292-2302.
Saqinah, D. R., Fasikhah, S. S., & Zulfika, U. (2019). Hubungan antara dukungan emosional orang tua dan agresivitas remaja dengan orang tua bercerai. Cognicia, 7(2), 12. https://doi.org/10.22219/Cognicia.Vol7.No2.258-269.
Sari, S. M., & Ningsih, Y. T. (2022). Hubungan Peer support dengan resiliensi pada remaja broken home. Jurnal Riset Psikologi, 5 (3), 78-86
Sarwono, W.,S. (2019). Psikologi Remaja edisi revisi. PT RajaGrafindo Persada: Depok
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar metodologi penelitian Dr. Sandu Sioto, SKM, M.kes M. Ali sodik, M.A.1.
Sugiyono.(2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta
Tong, A., Sainsbury, P., & Craig, J. (2007). Consolidated criteria for reporting qualitative research (COREQ): A 32-item checklist for interviews and focus groups. International Journal for Quality in Health Care, 19(6), 349-357. https://doi.org/10.1093/intqhc/mzm042
Wang, C., & Burris, M. A. (1997). Photovoice: Concept, methodology and use for participatory needs assessment. Health Education & Behavior, 24(3), 171-186. https://doi.org/10.1177/109019819702400309
Wulandari, D., & Fauziah, N. (2019) . Pengalaman remaja korban broken home (studi kualitatif fenomenologis). Jurnal Empati, 8 (1), 1-9.
Widyastuti, T. (2017). Resilience of a child from broken home family: phenomenology study. International Conference on Advances in Education and Social Sciences, 3, 244-253
Willis, S. S. (2015). Konseling keluarga (family counseling). Penerbit Alfabeta: Bandung.
Published
2023-12-20
How to Cite
Boru, L., Anakaka, D., & Pello, S. (2023). The Dynamics of Resilience Formation In Broken Home Youth. Journal of Health and Behavioral Science, 5(4), 467~480. https://doi.org/10.35508/jhbs.v5i4.10765
Section
Articles
Copyright (c) 2023 Lanny Octa Merliana Boru, Dian Lestari Anakaka, Shella Christine Pello
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal of Health and Behavioral Science (JHBS) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and JHBS, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license. Copyright on articles is held by the authors. By submitting to JHBS, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
