Beberapa aspek reproduksi ikan nipi (Hemiramphus sp); suatu studi pendahuluan tentang berkurangnya populasi ikan nipi di Propinsi NTT
Abstract
Ikan nipi (Hemiramphus sp) adalah ikan yang tergolong cukup populer bagi masyarakat NTT karena harganya murah dan rasanya cukup gurih. Beberapa tahun belakangan kelimpahan ikan nipi di pasar-pasar tradisional di wilayah NTT mulai berkurang, namun belum ada laporan ilmiah mengenai penyebab berkurangnya populasi ikan nipi tersebut. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan tentang berkurangnya populasi ikan nipi yang tertangkap di perairan-perairan NTT. Penelitian diawali dengan studi aspek reproduksi karena ikan nipi merupakan ikan musiman yang diduga melakukan ruaya ke perairan dangkal untuk melakukan pemijahan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui beberapa aspek reproduksi yang berhubungan dengan terjadinya ruaya yang mempengaruhi musim penangkapan. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil tangkapan nelayan secara acak di beberapa lokasi kemudian mengamati morfometrik seperti panjang (mm), bobot (gram), TKG, kondisi gonad dan oosit. Hasil penelitian menunjukkan ukuran ikan nipi yang ditangkap di Perairan NTT yakni: panjang 148 – 220 mm dan berat 48,9 – 81,7 g. Individu terkecil yang sudah matang (tingkat IV) adalah 169 mm (berat 48,9 gram) dan, TKG terendah adalah tingkat II. Jumlah ikan nipi yang matang pada bulan Agustus rata-rata sebesar 58,08% dan terendah pada Bulan oktober yakni rata-rata 5,56 %. Pada bulan Juni jumlah ikan yang belum matang rata-rata pada tingkat II sebesar 35%, tingkat III sebesar 41,83% dan terus menurun hinggga pada bulan September tersisa 3,21 %. Sedang Jumlah ikan yang telah salin (tingkat V) mencapai puncak (52,71%) pada bulan September. Setelah pertengahan Oktober tidak ditemukan lagi ikan nipi di pasaran yang menandakan ikan nipi telah kembali ke habitat semula. Disimpulkan bahwa ikan nipi yang tertangkap di Perairan NTT sedang melakukan ruaya reproduksi yang memijah pada Bulan Agustus hingga September.
Kata Kunci: Hemiramphus, musim-memijah, ruaya.