Mortalitas larva dan derajat pencapaian juvenil kerang darah (Anadara granosa) pada salinitas berbeda
Abstract
Produksi kerang darah yang masih mengandalkan dari alam untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi karena konsumsi yang tinggi menyebabkan meningkatnya eksploitasi kerang darah. Usaha budidaya merupakan upaya yang dilakukan untuk pengembangan kerang darah, namun perubahan lingkungan sering menjadi kendala, misalnya perubahan salinitas. Penelitian tentang pemeliharaan larva kerang darah dilakukan pada bulan Oktober 2020, bertujuan mengetahui efek peningkatan dan penurunan salinitas terhadap mortalitas larva dan derajat pencapaian juvenil kerang darah. Metode yang digunakan adalah metode eksprimen dan analisis data menggunakan uji t-berpasangan untuk mengetahui apakah ada perbedaan efek peningkatan dan penurunan salinitas dari salinitas habitat pada budidaya larva kerang darah. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan mortalitas larva ketika salinitas dinaikan atau diturunkan, dengan mortalitas larva tertinggi terjadi saat salinitas diturunkan yaitu mencapai 47,05 % sedang pada saat salinitas dinaikan mortalitas larva lebih rendah yaitu 41,22 %. Derajat pencapaian juvenil menunjukan penurunan baik saat salinitas dinaikan atau diturunkan, dengan derajat pencapaian juvenil lebih tinggi saat salinitas dinaikan, mencapai 48,18 % sedang pada saat diturunkan hanya mencapai 39,8 %. Hasil analisa statistik dengan uji t-berpasangan (α 0,05) didapat nilai t yaitu 0,67<0,05 untuk mortalitas larva dan 1,40<0,05 untuk derajat pencapaian juvenil. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan dan penurunan salinitas memiliki perbedaan yang signifikan terhadap mortalitas larva dan pencapaian juvenil kerang darah.
Kata kunci: Kerang darah, larva, mortalitas, pemeliharaan, salinitas.