ANALISIS USAHA TERNAK BABI LANDRACE YANG DIBERI RANSUM BASAL DENGAN PENGGUNAAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot utilissima) TERFERMENTASI
Abstract
The objective of the study was to determine net income, additional benefits from the use of fermented cassava flour, break even Point (BEP), pay back period (PBP), revenue cost ratio (R/C) of pig business fed with fermented cassava flour substitute in basal ration. The animals used in this study were 12 pigs aged 4-5 months with weight 28-44 kg (KV = 15.29%). This study used Randomized Block Design (RAK) with four treatments and three replications. The treatments were R0: 100% Basal ration, R1: 95% Basal ration + 5% fermented cassava flour, R2: 90% Basal ration + 10% cassava fermented starch, R3: 85% Basal rations + fermented cassava flour 15%. Parameters measured are net income, partial budget, break even point (BEP), pay back period (PBP), revenue cost ratio (R/C). The data analysis used is income analysis, partial budget analysis, and business feasibility analysis using PBP and R/C. The results showed that the treatment had no significant effect (P <0,05) on net income and the additional benefit obtained at treatment R1. In BEPproduction, the sale of livestock products 10 tail can pay back the business capital and BEPharga is less than the market price. In PBP the capital is returned in the 3rd period and the R/C obtained is 1.3 meaning if issued Rp1.- it will be obtained Rp0.3 so it is concluded that the business is profitable.
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapatan bersih, keuntungan tambahan dari penggunaan tepung daun singkong terfermentasi, break even point (BEP), pay back periode (PBP), revenue cost ratio (R/C) dari usaha ternak babi yang diberi pakan pengganti tepung daun singkong terfermentasi dalam ransum basal. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor ternak babi yang berumur 4-5 bulan dengan berat badan 28–44 kg (KV=15,29%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: 100% Ransum basal, R1: 95% Ransum basal + tepung daun singkong terfermentasi 5%, R2: 90% Ransum basal + 10% tepung daun singkong terfermentasi, R3: 85% Ransum basal + tepung daun singkong terfermentasi 15%. Parameter yang diukur yaitu pendapatan bersih, anggaran parsial, break even point (BEP), pay back periode (PBP), revenue cost ratio (R/C). Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, analisis anggaran parsial, dan analisis kelayakan usaha dengan menggunakan PBP dan R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap pendapatan bersih dan keuntungan tambahan yang diperoleh pada perlakuan R1. Pada BEPproduksi, penjualan produk ternak 10 ekor dapat mengembalian modal usaha dan BEPharga lebih kecil dari harga dipasaran. Pada PBP modal dikembalikan pada periode ke 3 dan R/C yang diperoleh adalah 1,3 artinya jika dikeluarkan Rp1.- maka akan diperoleh Rp0,3 sehingga disimpulkan bahwa usaha tersebut menguntungkan.
Downloads
References
Ariana INT, Puger AW, Oka AA, Sriyani NLP. 2014. Analisis ekonomi usaha ternak babi dengan pemberian sekam padi dalam ransum yang mengandung limbah hotel. Jurnal Veteriner. 17 (2): 71-74.
Horton D. 1982. rRumus untuk menghitung analisis anggaran parsial (.partial budged analysis).Technical Information Bulletin. 16:2 9-11.
Ibrahim YHM. 2003. Studi kelayakan bisnis. rumus perhitungan break even point. Edisi Revisi. PT Rineka Cipta Swadaya. Jakarta. Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) 34 1:92-102.
Jaelani A, Piliang WG, Suryahadi, dan Rahayu I. 2008. Fermentasi bahan pakan (Ellaeis guineesis, Jacq) oleh kapang Trichoderma reesei pendegradasi polisakarida manan. Jurnal Animal Production 10 (1): 42 – 49.
Marjuki. 1993.Tipe-tipe Ternak Babi dan Ciri-ciri dari Ternak Babi Landarce dan Presentase Kandungan Proten dari Daun Singkong Dibanding dengan Hijauan Lain. Thesis. https: //www. google. com. Diakses pada tanggal 06 Juli 2016.
National Research Council. 1993. Nutrient Requirement of Swine. 10thed: National Academy Press. Washington, D.C.
Shinta A. 2001. Ilmu Usaha Tani. Universitas Brawijaya, Malang. Halaman 112-114.
Sihombing DTH. 2010. Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Soeharto I. 2001. Studi kelayakan proyek industri. rumus perhitungan payback periode. Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Jakarta. Jurnal Peternakan, 4 : 1.
Sudaryanto B. 1986. Daun singkong sebagai sumber pakan ternak. Jakarta. Jurnal Poultry Indonesia, VII : 75.
Warouw ZM. 2014. Analisis usaha peternakan babi pada perusahan “kasewean” kakaskasen ii kota tomohon. Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado. Sulawesi Selatan. Jurnal Zootek. 34(1): 92- 93.
Widjaya N. 2012. Kandungan HCN (asam sianida) dalam tepung daun singkong. Jurnal Sains Peternakan 10 (1): 7-10.