PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KROKOT (Portulaca oleracea L) DALAM RANSUM TERHADAP BERAT SEBELUM PEMOTONGAN, BERAT SETELAH PEMOTONGAN, KARKAS, NON KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER
Abstract
The study was carried out in Balai Besar Pelatihan Peternakan Noelbaki, Kupangfor 6 weeks: December8–January18, 2017. The study aimed at evaluating the effect and best level of including Portulaca oleraceaL in the diet on final, slaughter, carcass, non-carcass and abdominal fatof broiler. There were 100 grower broilers used in the study. Completely randomized design 4 treatments with 5 replicates (5 broiler of each) procedure applied. The treatments were formulated as:KR0 (commercial diet without Portulaca oleracea L meal); KR5;95% commercial diet + 5% Portulaca oleracea L meal;KR10: 90% commercial diet + 10% Portulaca oleracea L meal; and KR15 : 85% commercial diet + 15% Portulaca oleracea L meal. The variables evaluated were: pre and post slaughter, carcass and non-carcass, and abdominal fat weights of broiler. Statistical analysis showed that effect of treatment significant and post slaughter weights significant (P<0.05), but not significant (P>0.05) on pre slaughter, carcass, non-carcass weight and abdominal fat weights of the broilers. The conclusion is that including Portulaca oleracea L meal substituting commercial diet up to 15% performed the similar results in both carcass and non-carcass weight of broiler.
ABSTRAK
Penelitian ini telah dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Peternakan Noelbaki, Kupang selama 6 minggu terhitung sejak tanggal 8 Desember – 18 Januari 2017. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dan level terbaik penggunaan tepung krokot dalam ransum terhadap berat hidup akhir, berat potong, berat karkas, non karkas serta lemak abdominal ayam broiler. Materi yang digunakan adalah 100 ekor ternak ayam broiler fase grower. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RALB) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah :KR0: Ransum komersial tanpa penambahan tepung krokot (kontrol), KR5 : 95% ransum komersial + 5% tepung krokot, KR10: 90% ransum komersial + 10% tepung krokot dan KR15 : 85% ransum komersial + 15% tepung krokot. Variabel yang diukur adalah berat sebelum pemotongan, berat setelah pemotongan, berat karkas, berat non karkas, serta berat lemak abdominal ayam broiler. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh terhadap (P<0,05) berat setelah pemotongan, Namun memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat sebelum pemotongan, berat karkas, berat non karkas dan berat lemak abdominal ayam broiler. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka disimpulkan bahwa substitusi krokot sampai dengan level 15% dalam ransum ayam broiler masih dalam batasan yang normal dan tidak memberikan pengaruh negatif terhadap karkasdan non karkas ayam broiler.
Downloads
References
Becker, W. Spencher AJV, Minishand LW, Werstate JA.1979. Abdominal and carcass fat in five broiler strain. Poult Sci 60:692-697.
Chan. 1995. Meat, Poultry, and Game. The Composition of Foods. Publishing by The Royal Society of Chemistry, Cambridge and Ministry of Agriculture, Fisheries, and food, London.
Dorisandi M, Saputro, L, Jatmiko SH, Fenita Y. 2017. Pengaruh pemberian fermentasi tepung kulit pisang jantan dengan menggunakan neuspora crasa terhadap deposisi lemak ayam broiler. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 12(3):325-334.
Forrest JE, Aberle ED, Hendrick HB, Judge MD, Merkel RA. 1975. Prinsiples of Meat Science. W. H. Freeman and Co, New York.
Jull MA. 1972. Nutritional value of aquatic form (Azzola fluculoiderLam and S. molesta Mitchell) inpigs anim Food Sci, Technol. 149: 135-148.
Mullik ML, Yusuf LH, Dato OD, 2015. Inklusi tepung krokot (portulaca oleraceae L) dalam ransum ayam broiler untuk produksi daging rendah kolesterol dan kaya anti-oksidan. Laporan Penelitian. Program Studi Ilmu Peternakan Program Pasca Sarjana Universitas Nusa Cendana Kupang.
Mulyantini GAN. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press, Yograkarta.
Murtidjo BA 2003. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius, Yogyakarta.
Ramli N, Rofiq MN, Akhadiarto S. 2002. Pengaruh teh fermentasi kombucha sebagai feed aditif terhadap persentase karkas, lemak abdomen dan organ dalam ayam broiler. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Rasyaf M. 2003. Pedoman Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rashed AN, Afifi FU, Shaedah M. 2004. Investigation of the aktive constituenst of Portulaca oleracea L. (portulaceae) growing in Jordan. Pakistan Journal Of Pharmaceutical Sciences 17: 37-45.
Rosyidi D. 2000. Dampak docking dan tingkat konsentrat pada domba ekor gemuk terhadap bobot potong, persentase karkas dan persentase bagian tubuh non karkas. Jurnal Ilmiah Habitat 11:122-127.
Sastrosupadi A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Edisi Revisi. Kanisius. Yogyakarta.
Rosyidi D, Susilo A, Muhbianto R. 2009. Pengaruh penambahan limbah udang terfermentasi aspergillus niger pada pakan terhadap kualitas fisik daging ayam broiler. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 4(1) :1-10.
Santoso U. 1990. Aplikasi Teknologi Pembatasan Pakan pada Industri Broiler. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 6:89-93.
Scott ML, Neishem MC, Young RJ. 1982. Nutrition of The Chicken. 2nd ed. M. L Scottand Associate Ithaca, New York
Setiawan H, Nugraha. 2009. Teknik Beternak Ayam Broiler di Indonesia. Margie Group, Jakarta.
Soeparno. 1994. Komposisi Tubuh dan Evaluasi Daging Dada sebagai Pedoman Penilaian Kualitas Produk Ayam Kampung Jantan. Fakultas Peternakan Universitas Gadja Mada, Yogyakarta.