KAJIAN ETNOKOREOLOGI PADA TARI JA'I DI KAMPUNG ADAT GURU SINA, KABUPATEN NGADA
Abstract
Etnokoreologi sebagai bentuk analisis Multidispliner yang menganalisis tekstual dan kontekstual tarian Ja’i. Melalui studi
pustaka dalam bentuk penelitian terdahulu, menggunakan data sekunder berupa dokumentasi video upacara ritual Sa’o Ngaza
khusunya pada tahap Ka’o Sao dengan penyajian tarian Ja’i pada Kampung Adat Guru Sina. Hal ini dilakukan karena dalam
proses penelitian berlangsung pada masa pandemic covid 19, pelaksanakan ritual tersebut tidak dilaksanakan dikarenakan
berkaitan dengan protokol kesehatan pandemic covid 19. Hasil kajian ini berupa Struktur koreografi tarian Ja’i dari sapaan adat
hingga pelaksanaan sampai akhir pertunjukan tarian: 1) Sa’Ngaza; 2) La’a Ro’i-ro’i; 3) Pera (Pra); 4) Were Weo; 5) Lea.
Kategorisasi ciri khas atau karakteristik gerak Ja’i yakni, berpindah tempat (locomotion), gerak maknawi (gesture), dan gerak
penguat ekspresi (baton signal). Gerak tari dalam Ja’i dilakukan sambil berjalan, berpindah tempat (locomotion), menjadi gerak
pokok dalam tarian Ja’i. Bunyi bahasa (image acoustique) dalam hal ini diadopsi ke dalam bentuk gerak tubuh (gerak tari) Ja’i
ritual pada ritual Sa’o Ngaza. Bahasa yang disampaikan, diungkap dan digambarkan melalui gesture atau bahasa tubuh para penari
mengungkapkan suatu rasa syukur, sukacita dan kegembiraan. Sa’ Ngaza pembuka/awal, gesture sapaan adat sebagai ungkapan
syukur penthabisan Ka’Sao. filosofi gerak Ja’i ekspresi sukacita, setiap gerakan dimulai dengan gerak kaki kanan dan gerak
tangan kanan sebagai ungkapan syukur kepada yang maha kuasa ('Susu Keri Asa Kae'). Kontribusi nyata kajian ini berdampak
bagi pengayaan materi pembelajaran muatan lokal, seni dan budaya pada jenjang pendidikan dasar sampai menengah serta
menambah dokumentasi kearifan lokal bagi masyarakat Ngada sebagai pemilik warisan budaya tersebut.