DARI REDAKSI
EDISI DESEMBER 2021


Bahasa, Rahasia, dan Manusia


Benarkah bahasa dapat membentuk pandangan dan gagasan? Marcel Danesi (2010:133) sangat serius
menelaah rahasia bahasa ketika mengatakan, “Secara universal, bahasa selalu dirasakan sebagai memiliki
kapasitas lain, membedakan manusia dengan species lain. Muncul pula pertanyaan serius yang diajukan
Tubbs dan Moss (1996:86), “Apakah bahasa membentuk pikiran atau hanya sebagai alat berpikir?”
Pertanyaan pendek yang mengundang jawaban panjang ini dijawab pendek pula oleh Sapir dan Whorf.
Kedua ahli ini mengatakan, “Dunia ini dipersepsi secara berbeda oleh para anggota komunitas linguistik
yang berlainan dan persepsi ini di transmisikan, serta dipertahankan oleh bahasa (dalam Tubbs dan Moss,
1996:87).
Dalam tradisi filsafat Femonoliogis ala Stanly Deetz (Litlejohn dan Foss, 2009:57), bahasa diletakkan
sebagi pilar ketiga. Deetz mengatakan, “Bahasa merupakan kendaraan makna. Kita mengalami dunia
melalui bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan dunia itu” (ibid). Deetz
mencotohkan, kita mengetahui kunci karena bahasa yang kita hubungkan dengan: “menutup,” “membuka,”
“besi,” “berat,” dan sebagainya.
Tak berlebihan bila dikatakan, bahasa terang untuk mengenal dan mempunyai dunia. Bahkan, bahasa
adalah dunia kita di mana kita menanam, sekaligus mencangkul rahasia hidup. Dunia yang kita kenal,
dunia kita bentuk melalui bahasa. Inilah rahasi-rahasia bahasa yang sering pahami secara teologis sebagai
rahmat. Toh bibel sendiri secara terang-bendenrang mengatakan, “asal mula adalah sabda.” Sabda adalah
bahasa. Karena itu, bahasa manusia harus menyapa dan menyabda. Ketika seseorang mengatakan, “monyet
lu” (dalam konteks marah) misalnya, maka dalam konteks fenomenologi. Dan kita merasa tersinggung atau
marah, tiu disebabkan oleh karena frasa itu dihubungkan dengan: manusia, anjing, kerbau, babi, kuda, dan
sebagainya. Lalu, penutur frasa “monyet lu”, termasuk jenis yang mana? Toh, manusia dengan binatang
“beda dikit.” Cuma bonus akal-budi dan bahasa oleh Tuhan untuk menggenapi kekurangannya.

Redaksi Pelaksana
Marselus Robot

Published: 2022-08-23

Full Issue

Articles