PENDUGAAN POTENSI AIR BAWAH TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI SEMAU KABUPATEN KUPANG PROVINSI NTT

  • Ika Fitri Krisnasiwi(1*)
    Teknik Pertambangan, Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa Cendana
  • Woro Sundari(2)
    Teknik Pertambangan, Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa Cendana
  • Matilda Metboki(3)
    Teknik Pertambangan, Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa Cendana
  • Henda Taopan(4)
    Teknik Pertambangan, Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa Cendana
  • Adept Titu Eki(5)
    Teknik Pertambangan, Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: geolistrik, tahanan jenis, akuifer, Schlumberger, interpretasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis satuan batuan yang mengandung akuifer di daerah penelitian  menggunakan pengukuran geolistrik metode konfigurasi Schlumberger menggunakan alat Resistivity Meter MC OHM 2115. Pengukuran dilakukan sebanyak 13 titik pengukuran dan panjang masing – masing lintasan  adalah  150 m. Pengolahan data hasil pengukuran dilakukan  menggunakan software IP2WIN  dilanjutkan menggunakan software Corel Draw X6. Hasil interpretasi dari 13 titik  di Desa Batuinan Semau, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menunjukkan  terdapat 5 satuan batuan yaitu tahanan jenis 0 ≤ 2 Ohm m diinterpretasikan berupa lempung. Tahanan jenis 2,5 ≤ 10 Ohm m diinterpretasikan berupa napal. Tahanan jenis 10,5 ≤  20 Ohm m diinterpretasikan berupa gamping napalan, sedangkan tahanan jenis ≥ 20,5 Ohm m diinterpretasikan sebagai batugamping berongga. Akuifer berada di satuan batugamping  dengan tahanan jenis 20,5 ≤  100 Ohm m yang diakhiri dengan lapisan kedap air (impermeable) seperti lempung atau semi impermeable seperti napal. Berdasarkan  hasil interpretasi disimpulkan bahwa sepanjang daerah pengukuran terdapat akuifer dengan kedalaman yang bervariatif dari kedalaman 8m sampai 33 m, yang tersebar pada titik 01, 02, 05, 07, 08, 09, 10,11,12,13

Downloads

Download data is not yet available.

References

1 Ekarini D. Aplikasi Gis Untuk Pemetaan Pola Aliran Air Tanah Di Kawasan Borobudur. Balai Konservasi Cagar Budaya, Magelang. 2009.
2 Manrulu RH, Nurfalaq A, Hamid ID. 2018. Pendugaan Sebaran Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner dan Schlumberger di Kampus 2 Universitas Cokroaminoto Palopo. J. Fis. FLUX. 15(1): 6.
3 Winarti. 2013. Metode Geolistrik untuk Mendeteksi Akuifer Airtanah di Daerah Sulit Air (Studi Kasus : Kecamatan Takeran, Poncol dan Parang, Kabupaten Magetan). ANGKASA. 5(1): 83.
4 Rosidi HMD, Suwitodirjo, K Tjokrosapoetro S. Peta Geologi Lembar Kupang-Atambua, Timor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. 1996.
5 Krisnasiwi IF. 2021. Pendugaan Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Di Kecamatan Tana Righu Kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur. J. Ilm. Teknol. FST UNDANA. 15(1): 59.
6 Krisnasiwi IF. 2024. Pendugaan Potensi Air Bawah Tanahmenggunakan Metode Geolistrik Di Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT. J. Teknol. 18(1): 14.
7 Krisnasiwi IF, Sundari W. 2021. Pendugaan Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Di Desa Oeseli Dan Desa Oelolot Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao Propinsi Nusa Tenggara Timur. J. Ilm. Teknol. FST UNDANA. 15(2): 64.
8 Telford, W.M; Geldart, L.P; Sheriff RE. Applied Geophysycs. Cambridge University Press, London, New York, Melbourne. 1976.
9 Sianturi HL, Tanesib JL, Longge L. 2011. Pemetaan perlapisan batuan dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi schlumberger di pulotie desa oebelo kecamatan kupang tengah kabupaten kupang. Jurmal MIPA Penelit. dan Pengemb. 11(2): 80.
10 Ditjen Sumber Daya Air. Pedoman Teknik Penyelidikan Air Tanah Dengan Metoda Geolistrik dalam Pengembangan Air Tanah. Departemen Kimpraswil, Ditjen SDA, Dit Bina Teknik. 2003.

PlumX Metrics

Published
2025-04-27
How to Cite
Krisnasiwi, I., Sundari, W., Metboki, M., Taopan, H., & Eki, A. (2025). PENDUGAAN POTENSI AIR BAWAH TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI SEMAU KABUPATEN KUPANG PROVINSI NTT. Jurnal Fisika : Fisika Sains Dan Aplikasinya, 10(1), 1-10. https://doi.org/10.35508/fisa.v10i1.20541