ANALISIS VARIASI FREKUENSI KRITIS DAN KETINGGIAN LAPISAN IONOSFER DI ATAS KUPANG

  • Husni Husni(1)
    Universitas Nusa Cendana
  • Ali Warsito(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • Asnawi Husin(3*)
    Indonesian National Institute of Aeronautics and Space
  • (*) Corresponding Author
Keywords: solar activity, F2 critical frequency, F2 layer heights, radio communications, high frequency

Abstract

ABSTRAK

Variasi perubahan frekuensi kritis lapisan F2 (foF2) dan ketinggian lapisan F2 (h'F2) di atas Kupang selama tahun 2014 mengalami perubahan yang bervariasi dimana hal ini bergantung pada aktivitas matahari, semakin tinggi tingkat aktivitas matahari semakin tinggi pula tingkat variasi pada foF2 dan h'F2, sebaliknya semakin rendah tingkat aktivitas matahari semakin berkurang pula tingkat variasi foF2 dan h'F2 variasi perubahan terhadap lapisan F diindikasikan dengan penurunan dan peningkatan nilai foF2 dan h'F2. Peningkatan nilai foF2 rata-rata terjadi pada pukul  07.00 WITA mencapai maksimumnya pada pukul 12.00-14.00 WITA siang hari dan dikuti dengan penurunan nilai foF2 pada malam hari yang mencapai minimumnya pada pukul 05.00-06.00 WITA pagi. Selama tahun 2014, ketinggian lapisan F2 memiliki tiga pola peningkatan yang berbeda, (1) peningkatan ketinggian pada jam tengah hari seperti yang terjadi pada bulan Januari – April, (2) peningkatan pada jam tengah malam hingga menjelang matahari terbit, jam-jam tengah hari dan  sore hingga malam hari terjadi pada bulan Mei – Agustus (3) peningkatan pada pada jam tengah malam hingga menjelang matahari terbit dan jam-jam tengah hari seperti pada bulan September – Desember. Dalam pemanfaatannya sebagai media pantul gelombang komunikasi radio frekuensi tinggi (HF), karakteristik ionosfer di atas Kupang selama tahun 2014, memiliki kemampuan memantulkan gelombang frekuensi tinggi berada pada rentang 2-19.2 MHz dengan ketinggian yang berada pada rentang 179 – 550 Km. Akan mengakibatkan gagalnya komunikasi radio frekuensi tinggi, apabila menggunakan frekuensi lebih besar atau lebih kecil dari frekuensi yang dapat bekerja tersebut.

Kata Kunci : Aktivitas matahari, Frekuensi kritis F2, ketinggian lapisan F2, komunikasi radio, frekuensi tinggi.

ABSTRACT

The ionospheric critical frequency (foF2) and the F2 layer height (h'F2) variation over Kupang during 2014 period unchanged varied where it is dependent on solar activity, the higher the level of solar activity the higher the level of variation in foF2 and h'F2, conversely the lower level of sun activity diminishing the level of variation foF2 and h'F2 variation changes to the F layer is indicated by a decrease and an increase in the value of foF2 and h'F2. Increasing the value of the average foF2 occurred at 07:00 pm reaching it's maximum at noon and 12:00 to 14:00 pm followed by impairment foF2 at night, which reached it's minimum at morning 5:00 to 6:00 pm. During 2014, the altitude of the F2 has three patterns different upgrade, (1) an increase in height on the hour midday as happened in January-April, (2) an increase in the hours of midnight until before sunrise, hours noon and afternoon until the evening occurred in May-August (3) an increase in the hours of midnight until near sunrise and midday hours as in September-December. In the media utilization as reflected waves of high frequency radio communications (HF), characteristics of the ionosphere above Kupang during 2014, has the ability to reflect high frequency waves that are in the range of 2 - 19.2 MHz with a height that is in the range 179-550 Km. Will lead to high frequency radio communication failure, when using a frequency of greater or smaller than the frequency that can work.

Keywords: solar activity, the critical frequency of F2, F2 layer heights, radio communications, high frequency.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2018-12-15
How to Cite
Husni, H., Warsito, A., & Husin, A. (2018). ANALISIS VARIASI FREKUENSI KRITIS DAN KETINGGIAN LAPISAN IONOSFER DI ATAS KUPANG. Jurnal Fisika : Fisika Sains Dan Aplikasinya, 2(2), 85-91. https://doi.org/10.35508/fisa.v2i2.549