Analisis Pola Tanam dan Perencanaan Bendung Fatukoa di Kota Kupang

Analysis of Planting Patterns and Planning of Fatukoa Weir in Kupang City

  • Zita Vionilia Sutal(1)
    Universitas Nusa Cendana
  • Wilhelmus Bunganen(2*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Yunita A. Messah(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Pola Tanam, Perencanaan, Bendung, Kebutuhan Air, Debit Andalan

Abstract

Abstrak

Daerah Irigasi Fatukoa sebagian lahan tidak dapat dilakukan penanaman karena kekurangan pasokan air akibat rusaknya bangunan bendung yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya kebutuhan air dan debit andalan, serta merencanakan bendung baru untuk memenuhi kebutuhan air. Hasil analisis diperoleh besar kebutuhan air irigasi maksimum pada sektor ini untuk pola tanam padi – padi – palawija adalah 0,0105 m3/dtk. Besar debit andalan setengah bulanan maksimum terjadi pada bulan Februari bagian kedua (II) sebesar 5,46 m3/detik, sedangkan debit andalan setengah bulanan minimum terjadi pada bulan November bagian pertama (I) sebesar 1,84 m3/detik. Selanjutnya dari hasil analisis struktur dan stabilitas bendung diperoleh dimensi bendung yang direncanakan sebagai berikut, mercu bendung tipe Ogee dengan kemiringan up stream 1:1, tinggi mercu 1,50 m dan lebar bendung 30,00 m, untuk pintu pembilas 2 buah dengan lebar pintu 1,50 m dan pilar selebar 0,50 m serta kolam olak tipe vlugter dengan panjang kolam 7,86 m.

Abstract

Fatukoa Irrigation Area some land cannot be planted due to a lack of water supply due to damage to the existing weir building. The aim of this research is to determine the magnitude of water needs and mainstay discharge, as well as planning a new weir to meet existing water needs. The results of analysis, it is found that the maximum irrigation water requirement in this sector for the paddy - paddy - secondary crops planting pattern is 0.0105 m3/sec. The maximum semi-monthly discharge occurred in the second part of February (II) at 5.46 m3/second, while the minimum semi-monthly reliable discharge occurred in the first part of November (I) of 1.84 m3/second. Furthermore, from the results of the analysis of the structure and stability of the weir, the dimensions of the planned weir are obtained as follows, mercu weir type Ogee with a slopeup stream 1:1, the height of the lighthouse is 1.50 m and the width of the weir is 30,00 m, for 2 flushing door with a door width of 1.50 m and pillars 0.50 m wide and a vlugter type stilling pool with a pool length of 7,86 m.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kamiana, I., M. 2011. Teknik Perhitungan Debit rencana Bangunan Air, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi dan Rawa. 2013. Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi KP-01, Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi dan Rawa. 2013. Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bagunan Utama KP-02, Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi dan Rawa. 2013. Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bagunan KP-04, Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Irigasi dan Rawa. 2013. Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bagunan KP-06, Jakarta.
Mawardi, E., dan Memed, M. 2002. Desain Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi Teknis, cv Alfabeta, Bandung.
Soemarto, C., D. 1987. Hidrologi Teknik, Usaha Nasional, Surabaya.
Triatmodjo, B. 2008. Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta.
Wesley, L., D. 1975. Mekanika Tanah, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Widjatmoko., dan Soewadi, I. 2001. Irigasi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

PlumX Metrics

Published
2024-12-23