Analisis Kebutuhan Air pada Daerah Irigasi Air Sagu di Kabupaten Kupang

Analysis of Water Needs on The Air Sagu Irrigation Areas in Kupang Regency

  • Wilhelmus Bunganaen(1)
    Universitas Nusa Cendana
  • Elsy E Hangge(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • Paula Peniel Jane Aty(3*)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Kebutuhan air;, Daerah Irigasi, Air Sagu, Cropwat 8.0

Abstract

Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tergolong iklim tropis kering. Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui BWS NT II membangun beberapa daerah irigasi di Kabupaten Kupang salah satunya adalah Daerah Irigasi Air Sagu dengan luas sebesar 163 Ha sebagai alternatif untuk mengoptimalkan ketersediaan air yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar debit andalan dengan Metode F. J. Mock dan mengetahui besar kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Air Sagu dengan perhitungan secara manual dan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0.  Besar debit andalan setengah bulanan maksimum dengan Metode F. J. Mock terjadi pada bulan Februari (I) sebesar 2,47 m3/detik sedangkan minimum terjadi pada bulan November (I) sebesar 0,83 m3/detik. Kebutuhan air irigasi maksimum untuk pola tanam padi-padi-palawija dengan perhitungan secara manual sebesar 0,61 m3/detik, sedangkan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0 sebesar 0,67 m3/detik. Kebutuhan air irigasi minimum untuk pola tanam padi-padi-palawija dengan perhitungan secara manual sebesar 0,07 m3/detik, sedangkan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0 sebesar 0,01 m3/detik. Neraca air untuk pola tanam  padi-padi-palawija aternatif 1-alternatif 4 mengalami surplus air dengan surplus air paling tinggi sebesar 2,40 m3/detik pada perhitungan secara manual dan 4,55 m3/detik  dengan menggunakan Program Cropwat 8.0.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allen, R. G., L. S. Pereira, D. Raes, and M. Smith. 1998. FAO Irrigation and Drainage Paper No. 56 - Crop Evapotranspiration. (March).
Asdak, Chay. 2014. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Direktorat Jendral Pengairan. 2010. Kriteria Perencanaan, Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi (KP-01). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Direktorat Jendral Pengairan, Bina Program PSA 010. 1985. Kebutuhan Air Irigasi. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
F.A.O. 1998. Crop Evapotranspiration – Guidelines for Computing Crop Water Requirements – FAO Irrigation and Drainase Paper 56. Roma: FAO Irrigation and drainage paper.
Hadisusanto, N. 2010. Aprilkasi Hidrologi. Jakarta: Jogja Mediautama.
Limantara, L. M. 2010. Rekayasa Hidrologi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
Marica, A. 2000. Short Description of Cropwat Model. Denmark.
RPJMD. 2003. Curah Hujan Rata – Rata Di NTT. Kupang.
Manik, T., R. Rosadi, and A. Karyanto. 2012. Evaluasi Metode Penman-Monteith Dalam Menduga Laju Evapotranspirasi Standar (ET0) Di Dataran Rendah Propinsi Lampung, Indonesia. Jurnal Keteknikan Pertanian 26(2): 21612.
Wirosoedarmo. 1985. Dasar – Dasar Irigasi Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.

PlumX Metrics

Published
2022-10-01