ANALISIS TEGANGAN SALURAN TRANSMISI 70 KV PADA SISTEM TIMOR DENGAN PARAMETER ABCD
Abstract
ABSTRAK
Umumnya pada sistem tenaga listrik letak antara pusat pembangkit dengan pusat beban berjauhan. Tenaga listrik biasanya di butuhkan saluran transmisi yang cukup panjang untuk menyalurkan daya listrik ke pusat-pusat beban tersebut. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan Parameter ABCD saluran transmisi untuk menentukan tegangan, arus, faktor daya serta daya yang di kirim dari GI Bolok sampai ke GI Maulafa, GI Naibonat dan GI Nonohonis. Parameter ABCD adalah suatu rangkaian kutub empat yang dapat menggambarkan saluran transmisi karena memiliki dua terminal input dan dua terminal output. Jarak saluran transmisi dari GI Bolok ke GI Maulafa 14.5 kms menggunakan penghantar jenis ACSR HAWK 240 mm2, jarak dari GI Maulafa ke GI Naibonat 35.97 kms menggunakan penghantar ACSR OSTRICH 152 mm2, jarak dari GI Naibonat ke GI Nonohonis 62.29 kms menggunakan penghantar ACSR OSTRICH 152 mm2.
Hasil dari penelitian ini, untuk Saluran Bolok –Maulafa VS 69.76 kV dengan VR 68.69 kV, IS dan IR 259 A, PfS dan PfR 0.9, PS 31.27 MW dengan PR 30.07 MW. Saluran Maulafa – Naibonat VS 68.98 kV dengan VR 67.52 kV, IS dan IR 121 A, PfS dan PfR 0.9, PS 14.44 MW dengan PR 14.10 MW. Saluran Naibonat – Nonohonis VS 67.27 kV dengan VR 65.10 kV, IS dan IR 104 A PfS dan PfR 0.9, PS 12.09 MW dengan PR 11.70 MW. Saluran Bolok – Maulafa rugi-rugi daya tiap saluran sebesar 1.11 MW, regulasi tegangan 1.27 % dengan effisiensi saluran 98.14 %. Saluran Maulafa – Naibonat rugi-rugi daya sebesar 0.59 MW, regulasi tegangan 2.16 % dan effisiensi saluran 97.45 %. Saluran Naibonat – Nonohonis rugi-rugi daya sebesar 0.69 MW, regulasi tegangan 3.34 %, dan effisiensi saluran 96.38 %. Dari hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa jatuh tegangan berada pada kondisi yang stabil berdasarkan aturan SPLN 1 1978.
ABSTRACT
Generally in the electric power system, the location between the power plant and the load center is far apart. Electric power usually need transmission line that has long enough line to deliver electrical power to the load centers. This research was using the ABCD Parameters to determine the voltage, current, power factor and power sent from the Bolok Substation to the Maulafa Substation, Naibonat Substation and Nonohonis Substation. The ABCD Parameter is a series of four poles that can describe the transmission line since it has two input ports and two output ports. The distance of the transmission line from Bolok Substation to Maulafa Substation is 14.5 kms using ACSR HAWK type 240 mm2, distance from Maulafa Substation to Naibonat Substation 35.97 kms using ACSR OSTRICH 152 mm2, distance from Naibonat Substation to Nonohonis Substation 62.29 kms using ACSR OSTRICH 152 mm2 152 mm2.
The results of this study are Bolok – Maulafa line VS 69.76 kV with VR 68.69 kV, IS and IR 259 A, PfS and PfR 0.9, PS 31.27 MW with PR 30.07 MW. Maulafa – Naibonat line VS
68.98 kV with VR 67.52 kV, IS and IR 121 A, PfS and PfR 0.9, PS 14.44 MW with PR 14.10 MW. Naibonat – Nonohonis line VS 67.27 kV with VR 65.10 kV, IS and IR 104 A, PfS and PfR 0.9, PS 12.09 MW with PR 11.70 MW. Bolok – Maulafa line the power losses in each line are
1.11 MW, voltage regulation is 1.27%, with line efficiency is 98.14%. Maulafa - Naibonat line, the power losses of 0.59 MW, voltage regulation is 2.16%, with line efficiency of 97.45%. Naibonat - Nonohonis line, the power losses of 0.69 MW, voltage regulation is 3.34%, with line efficiency is 96.38%. The above calculation results show that the drop voltage is in a stable state based on the rule SPLN 1 1978.
Downloads
References
Arismunandar, A., Kuwahara, A. (2014) Saluran Transmisi, Jilid II. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Afandi, A. N. (2005). Sistem Tenaga Listrik: Operasi Sistem dan Pengendalian. Malang : Universitas Negeri Malang.
Cekdin. Cekmas., Barlin. Taufik. (2013)
Transmisi Daya Listrik. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
Hutauruk, T.S. (1996). Transmisi Daya Listrik. Jakarta: Erlangga.
Kadir, Abdul. (1998). Transmisi Tenaga Listrik. Jakarta : Universitas Indonesia.
Nasution, Gus Pratama. (2016) Simulasi Sistem Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Program Matlab. Medan : Universitas Muhammadiyah Sumatera.
Pramono, Joko. dkk. (2010). Makalah Teknik Tenaga Listrik. Depok : Universitas Indonesia.
Purnomo, Hery. (2016). Analisi Sistem Daya 1 (Bagian Saluran Transmisi Daya Elektrik). Malang : Universitas Brawijaya.
Sa adat, Hadi. (1999) Power System Analysis. McGraw-Hill.
Sugiyanto. (2017) Studi Analisa Kestabilan Tegangan Pada Saluran Transmisi Sistem Jawa Timur Subsistem Paiton- Grati Dengan Menggunakan Line Collapse Proximity Index. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.
This work is licensed under CC BY-SA 4.0