PENDAMPINGAN KEPADA KELOMPOK TANI DI DESA NUNMAFO DALAM PENGELOLAAN LAHAN KEBUN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI “ALLEY CROPPING” UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI
ASSISTANCE TO FARMER GROUPS IN NUNMAFO VILLAGE GARDEN LAND MANAGEMENT USES "ALLEY CROPPING" TECHNOLOGY TO INCREASE FARMER'S INCOME
Abstract
Sebagian besar lahan potensial menyebar di Desa Nunmafo namun banyak bidang lahan yang dimiliki penduduk tidak tergarap secara intensif sehingga kurang/tidak produktif. Kurang produktifnya lahan ini disebabkan keterbatasan sumberdaya petan dalam menolah lahani. Agar meningkatkan pemahaman dan keterampilan kelompok tani dalam mengelola lahan yang produktif dan komersial, maka beberapa pengurus kelompok tani dan / atau tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki kawasan lahan kurang produktif sangat mengharapkan transfer teknologi dalam menggarap potensi yang ada di Desa Nunmafo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Nunmafo adalah teknologi “alley cropping”. Melalui teknologi ini diharapkan para petani memiliki pemasukan atau pendapatan dari penjualan hasil kebunnya setiap hari (melalui panen pisang kepok, pepaya), pendapatan mingguan dari hasil penjualan sayuran (cabe, terong, sawi), pendapatan triwulan (jagung, palawija), dan pendapatan tahunan (buah naga, buah mangga). Tanaman pagar digunakan tanaman cendana yang diharapkan dapat dinikmati hasilnya setelah 20 tahun kemudian. Pendapatan petani yang semula hanya dari hasil penjualan jagung dan palawija saat ini mendapatkan pemasukan secara rutin dari berbagai produk tanaman yang ditanam dengan system lorong ini, dan yang lebih terpenting adalah terciptanya ketahanan pangan dengan adanya pisang kepok yang merupakan makanan keseharian penduduk terjamin ketersediannnya.