Studi Etnomedisin dalam Pengobatan Tradisional Patah Tulang bagi Masyarakat Etnis Ngadha, Kabupaten Ngada-Nusa Tenggara Timur
Abstract
Studi etnomedisin digunakan untuk mendokumentasikan pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat oleh etnis tertentu. Pasien patah tulang pada masyarakat etnis Ngadha masih melakukan pengobatan dengan melibatkan penyehat tradisional dan menggunakan ramuan yang terbuat dari tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, sumber pengetahuan, sumber dan bagian tumbuhan, pengolahan, penggunaan dan lama waktu yang digunakan dalam pengobatan tradisional patah tulang bagi masyarakat etnis Ngadha. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan cluster random sampling menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penyehat tradisional yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan jenis tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan tradisional patah tulang etnis Ngadha sejumlah 17 jenis, yaitu: pucuk daun kemiri, pucuk daun waru, bawang putih, daun asam berduri, bluntas, kumis kucing, damar merah, damar hijau, damar cina, kunyit putih, temulawak biru, temulawak kuning, kunyit hutan, bawang merah, kemiri, jahe, dan beras merah yang tergolong ke dalam 9 famili dengan Zingiberaceae sebagai famili yang paling dominan digunakan. Sumber pengetahuan para penyehat patah tulang diperoleh secara turun temurun dan melalui ilham/mimpi. Tumbuhan yang dijadikan obat patah tulang bersumber dari perkarangan rumah, kebun, hutan, dan pasar. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun, rimpang, umbi dan biji yang selanjutnya diolah dengan cara ditumbuk, direbus, diblender, dan dikukus. Cara yang paling lazim digunakan dalam pengobatan patah tulang adalah dibalur dan dikompres. Penyembuhan patah tulang menggunakan bantuan penyehat tradisional di etnis Ngadha membutuhkan waktu 1-2 bulan, 2 bulan yang disesuaikan dengan usia pasien dan kondisi patah tulang yang dialami.
Downloads
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Every publication (printed/electronic) are open access for educational purposes, research, and library. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.